Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Mengenang Pesan Terakhir Almarhum Ayah

Catatan: Yant Kaiy Setiap hari warna kehidupan tiap individu selalu berubah: Bisa gelap gulita, bisa juga cemerlang. Seiring keinginan kadangkala tetap menancap kuat, tak tergoyahkan oleh wujud hasrat lainnya. Tak sesuai target impian adalah pengalaman sebagian besar insan di seantero alam ini. Walau kita tahu, kehidupan semua makhluk bernyawa finish pada sebuah kematian. Ikhtiar dan doa merupakan jembatan terbaik menggapai sukses dunia-akhirat. Karena sukses takkan bermakna apa-apa jika ambisi melampaui syukur. Toh, tidak sedikit dari hasrat diri tak terpenuhi sesuai keinginan. Endingnya, lebih banyak mengeluh ketimbang menerima lapang dada segala karunia-Nya. Selanjutnya, kadangkala ucapan syukur hanya di lidah. Lantaran yang kita dapat hanya beberapa persen saja dari konsep cita-cita. Setelah menunggu sekian lama, membanting jiwa-raga saban hari, namun kegagalan yang kita jumpai. Apakah kita akan mati. Tentu tidak. Justru kegagalan itu yang menempa mental manusia untuk terus

Neo Harapan 2022

Malam pergantian tahun merupakan momentum yang tepat untuk merefleksikan diri dan merenung untuk menyongsong tahun baru 2022, tidak hanya saling bercengkrama bersama sanak keluarga dan melakukan kegiatan yang seru, malam tahun baru juga tepat memanjatkan doa dan bermunajat memohon kehidupan lebih baik dan lebih bermakna di tahun 2022. Doa, harapan, bahkan juga impian seringkali menjadi sumber kekuatan bagi seseorang untuk bertahan dalam suatu situasi sulit. Dengan kekuatan dari doa, seseorang bisa menyampaikan harapan dan memohon pertolongan pada Tuhan (komunikasi transedental).  Doa yang disertai dengan usaha sungguh-sungguh akan menjadi jalan menggapai harapan cemerlang, serta sumber kekuatan saat harus terus-menerus berusaha dan berjuang. Karena esensinya manusia dalam menjalankan kehidupan adalah berdoa, berusaha (ikhtiar) dan juga tawakal kepada Tuhan. Doa dan berusaha merupakan dua hal penting bagi seseorang dalam menjalani kehidupan di dunia fana ini. Dengan keduanya, sesulit ap

Makna Menanggalkan Tanggal

Catatan: Yant Kaiy Suatu ketika saya beranjangsana pada kediaman seorang penyair di sudut Kota Keris Sumenep.   Usianya 63 tahun. Kondisi fisiknya stabil. Tidak berpenyakitan meski ia tergolong perokok berat. Membenci minuman keras, apalagi sabu-sabu. Jalan pagi sehabis shalat subuh, menghirup udara segar ke perkampungan hijau adalah aktivitasnya setelah pensiun dari ASN (Aparatur Sipil Negara). Rutin saban hari minum air rebusan temulawak dan kunyit. Mengonsumsi buah pepaya tiap habis makan nasi. Katanya untuk melancarkan buang air besar, menjaga penglihatan supaya tetap normal. Dia sadar diri akan waktunya yang lebih banyak dihabiskan di depan laptop. Menulis. Dari sekian banyak sisi positif dan patut dijadikan teladan, ternyata ada nilai ganjil saya temukan. Ia tidak mengingat tanggal berapa setiap harinya.  Sengaja ia lakukan lantaran merasa “nyaman” begitu, terangnya terhadap saya tanpa penjelasan lebih rinci. Aneh, bisik hati kecil tidak habis pikir.   Kecelakaan Menj

Bantuan Bibit Porang Sebanyak 300 Ribu

Hairus Samad (kiri) bersama Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin. (Foto: Yant Kaiy) Sumenep – Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep menjadi salah satu daerah yang mendapat perhatian lebih dari Presiden Tani Indonesia, Mayjen Kopassus TNI (Purn) H. Tatang Zaenudin. Sesuai janjinya di peringatan Hari Tani Nasional (HTN) 2021, bahwa Pasongsongan akan mendapat bantuan bibit porang, pisang cavendish, talas bening dan udang vaname serta pupuk organik cair. “Pada puncak HTN 2021 kemarin H. Tatang Zaenudin hadir ke Desa/Kecamatan Pasongsongan. Secara simbolis beliau menyerahkan bantuan kepada kami. Sebagian bantuan itu saat ini sudah terealisasi sesuai harapan. Bahkan sudah dilakukan penanaman,” terang Hairus Samad pada apoymadura.com. Rabu (29/12/2021). Penyaluran bantuan tersebut lewat LIN (Lembaga Investigasi Negara) dan Koperasi Multidaya Nusantara Tiga (MNT). Dirinya di LIN sebagai anggota Tim Koordinator Cabang Sumenep dan di MNT dipercaya sebagai Humas.[] Hairus Samad memaparka

Bebas Lepas

Pentigraf: Yant Kaiy Harta melimpah hasil kerja keras. Wajah cantik meski tanpa make up. Nama masyhur ke seantero dunia berkat karya-karyanya di dunia musik. Pergaulannya dengan kaum jetset, pengusaha sukses, selebriti, pesohor media televisi tanah air. Walau tidak lupa daratan, kehidupan Tonah berubah drastis. Gadis kampung itu mudah beradaptasi dan pandai membawa diri. Pelan tapi pasti, sikap sombong Tonah mulai menghinggapi gaya bicaranya. Ia pun hanyut meninggalkan pernak-pernik tradisi warisan nenek moyangnya yang dijunjung setinggi langit oleh masyarakat luas di tanah kelahirannya. Apalagi setelah Tonah menjadi istri gelap orang bule. Ketika namanya tenggelam, sebagian penggemar Tonah berpindah ke lain hati, ia tak berkutik. Gadis berusia kepala tiga itu berusaha sekuat tenaga mengembalikan semuanya, tapi tidak bisa.[] Pasongsongan, 25/12/2021

Pendopo MS Arifin Menjawab Kebutuhan Masyarakat

Pendopo MS Arifin Pasongsongan-Sumenep. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Gagasan brilian MS Arifin (CEO Therapy Banyu Urip International) membangun Pendopo MS Arifin merupakan bentuk kepedulian terhadap tanah kelahirannya. Karena beliau adalah putra Pasongsongan; lahir dan besar di kecamatan ujung barat-utara Kota Keris Sumenep. Kepedulian disini maksudnya, bahwa MS Arifin telah membaca kebutuhan masyarakat akan tersedianya tempat untuk melaksanakan kegiatan yang melibatkan orang banyak. Pendopo ini berlokasi di Jalan Kiai Abubakar Sidik Dusun Lebak Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Pendopo MS Arifin bisa menampung kurang lebih 2000 orang undangan. Jadi sangat cocok untuk event-event berskala besar. Sedangkan tarif sewa pendopo akan lebih murah harganya dibanding tempat kegiatan yang ada di daerah lain. Menurut keterangan MS Arifin, pendopo tersebut diproyeksikan sebagai tempat pusat pelatihan Therapy Banyu Urip International. Tidak menutup kemungkinan juga p

Elegi Nasib GTKH PAI Sumenep Terkatung-katung

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen GTKH (Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer) khusus Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Negeri (PAI SDN) merupakan preseden buruk pada lingkungan dunia pendidikan di Kota Keris Sumenep tahun ini. Sedangkan ajang uji kompetensi PPPK bagi rekan-rekannya non guru PAI sudah dua tahap tergelar. Ini tentu sangat menyedihkan. Memang ada isu mengemuka, bahwa 2022 nanti akan ada seleksi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) tahap III bagi guru berijazah S-1 PAI. Tapi hal itu hanyalah sebatas wacana. Hanya bunga-bunga tidur saja. Kepastiannya nihil. Karena pemangku kebijakan belum memberikan sinyal apa-apa. Menyikapi krisis berlarut inilah sebagian guru honorer PAI SDN ada yang memilih pasrah. Sebagian lagi ada yang menempuh pendidikan kembali, non S-1 PAI. Satu tujuannya, mengejar linearitas. Dengan begitu kans mereka akan terbuka lebar nantinya. Sebab lowongan guru PAI di SDN hanya satu. Dari sisi finansial kebanyakan guru honorer

Pelayanan Bagus Puskesmas Pasongsongan-Sumenep

Catatan: Yant Kaiy Bude menderita penyakit asma akut sejak masih muda hingga sekarang. Usianya sudah lebih kepala enam. Beliau punya anak satu, perempuan. Anak dan suami Bude tidak bisa mengendarai sepeda motor. Tatkala sesak nafasnya kambuh, selalu saya yang mengantarkannya berobat ke Puskesmas Pasongsongan. Biasanya dibonceng ganda oleh saya; Bude diapit anaknya di belakang. Banyak pengalaman pahit dan menegangkan dalam mengantarkan Bude. Disaat penyakit asmanya lagi menyerang, beliau seperti orang sakaratul maut. Pernah pula pingsan diatas kendaraan roda dua saya. Beruntung ada anaknya yang memegang dibelakangnya.   Jarak rumah Bude (Dusun Sempong Barat Desa/Kecamatan Pasongsongan) ke Puskesmas Pasongsongan kurang lebih 4 kilometer. Kami harus melewati jalan berbatu karena tidak beraspal dan sempit sekitar 1 kilometer. Jumat (24/12/2021), pukul 01.30 WIB  dini hari, asma Bude kambuh. Anaknya menelpon saya untuk segera diantarkan ke Puskesmas. Jalan licin berlumpur karena

Berserah Diri

Pentigraf: Yant Kaiy Setiap insan di alam fana ini tentu tidak ingin cintanya diduakan. Tidak terkecuali aku. Selalu berusaha menyembunyikan gejolak marah. Mungkin itu yang terbaik agar keharmonisan rumah tanggaku terpelihara. Aku mengimpikan ketiga anakku tumbuh sempurna. Tak terganggu lahar dendamku, mengalir deras ke sekujur raga. Tiada kehendak menanyakan tentang hubungan gelap suamiku. Walau kabar diluar santer menghias sudut-sudut perkampungan tempat tinggalku. Bahkan mulai banyak saran tersaji; ada yang baik, ada pula yang negatif. Terus saja aku bergeming. Tak goyah diterpa sakit hati dan kecewa membuncah. Setiku tak berbuah manis. Pengorbananku tersia-siakan.[] Pasongsongan, 23/12/2021

Takluk di Kakinya

Pentigraf: Yant Kaiy Aku dari keluarga terhormat. Kekayaan kedua orang tuaku dari jerih payahnya. Ketekunan, kegigihan dan kejujuran merupakan beberapa bagian penting dari mereka meraih sukses. Semua yang aku butuhkan tercapai, yakni bisa meraih gelar S-2 di salah satu negara di Eropa. Pulang ke tanah air, aku menjadi pengusaha muda. Kesibukanku tak terelakkan. Apalagi aku harus berani mengambil keputusan krusial dalam memenangkan persaingan. Tak jarang pula aku harus berani berspekulasi. Diusia kepala tiga lebih, hatiku terpikat pada seorang pemuda penjual bakso langganan ibuku di warung seberang jalan. Dia menggantikan ayahnya karena sudah berusia lanjut. Dia yang mengantarkan bakso ke rumah ketika kami membelinya. Yang membuatku terpesona padanya lantaran matanya tidak jelalatan meskipun aku mengenakan celana pendek dan T-shirt ketat. Pandangannya ditundukkan. Sikap hormatnya tidak berlebihan, tidak terkesan dibuat-buat.[] Pasongsongan, 22/12/2021

Pasongsongan Dapat Bantuan 1000 Bibit Pisang Cavendish

Hairus Samad, S.Sos. (Foto: Yant Kaiy) Sumenep – Hairus Samad, S.Sos mendapat kepercayaan dari Lembaga Investigasi Negara (LIN) dan Koperasi Multidaya Nusantara Tiga untuk memberikan bantuan bibit pisang cavendish, bibit porang dan bibit talas bening (masing-masing 1000 bibit lebih) kepada warga masyarakat petani di wilayah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. “Seluruh bantuan bibit itu saya serahkan kepada para petani tanpa ketinggalan. Bahkan pupuk organik bantuan itu saya serahkan juga sepenuhnya sesuai mekanisme yang ada,” terang Hairus Samad kepada apoymadura.com menanggapi banyaknya pertanyaan dari beberapa tokoh masyarakat. (22/12/2021). Ia menegaskan, seluruh bantuan tersebut murni bukan dari pemerintah. “Kalaupun saya mau menyelewengkan seluruh bantuan itu untuk kepentingan pribadi, sangat bisa dan mudah saja. Tapi nilai kepercayaan lembaga pemberi bantuan terhadap saya akan musnah. Lagi pula jajaran Forpimka Pasongsongan dan para pengurus kelompok tani sudah tah

Belajar Kembali

Pentigraf: Yant Kaiy Tidaklah lama kemulusan karierku meroket mulus sesuai harapan. Bergelimang kemewahan dan puja-puja dari sekian banyak sahabat seperjuangan di kampung. Tak mau bergantung terus pada perusahaan tempatku bekerja, mencoba berani mandiri di jalur yang sama. Ternyata bisa. Tidak berhenti di situ. Karena hidup haruslah terus bergerak. Merangkai segala program terbaik untuk bisa mempertahankan posisi terbaik. Seiring itu pula kekayaanku melimpah. Di mata orang banyak aku dijuluki wanita tangguh lantaran unggul melewati para pesaing. Dibalik bunga-bunga keberhasilan tersimpan kerontang air cinta dari seorang perjaka. Bukan tidak ada pria mendekat. Tapi aku ragu, apakah ia tulus mencintaiku? Jangan-jangan hanya tertarik kekayaanku.[] Pasongsongan, 21/12/2021

Pemilik Kartu BPNT Pasongsongan Digerojok Dana Ekstrem

Hanira pemilik Agen Salera Desa/Kecamatan Pasongsongan-Sumenep (Foto: Yant Kaiy) Sumenep – Tak disangka sebelumnya, masyarakat pemegang kartu BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai)   Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep bakal ketiban bantuan Dana Ekstrem dari pemerintah. Dana tunai tersebut bisa dicairkan lewat agen atau ATM. Hanira (owner Agen Salera), penyalur BPNT yang berada di Dusun Morasen Desa/Kecamatan Pasongsongan membenarkan, jikalau sebagian dari pemegang kartu BPNT mendapat insentif akhir tahun. “Saya berharap, bagi yang tidak mendapat suntikan Dana Ekstrem jangan bersedih. Karena hal itu diluar kapasitas saya. Untuk mengetahui bahwa dirinya tercover sebagai penerima Dana Ekstrem, silakan dicek lewat ATM atau di tempat kami,” terang wanita berkaca mata ini pada apoymadura.com. Selasa (21/12/2021). Lebih jauh Hanira memaparkan, kebanyakan masyarakat pemegang kartu BPNT salah persepsi. Dikira Dana Ekstrem itu adalah dana PKH. Padahal bukan. Ketika ditanya apa itu

Elegi Galau

Pentigraf: Yant Kaiy Hidup selalu berganti. Tak ada yang pasti. Jangan terlalu diambil hati ketika kegagalan menghampiri. Kira-kira begitu saran para sahabat sejati. Aku menganggukkan kepala saja. Kadang orang mudah memberi saran. Namun ia takluk tatkala ketiban persoalan sendiri. Sudah banyak contohnya. Berbagi masukan terhadap sesama tentang keluh kesah amat penting. Semua bertujuan mencairkan kristal beban hidup. Aku tak dapat memungkirinya. Yang jelas aku tak pernah mau menelusuri siapa si pembuat biang kerok. Karena takkan bisa menyelesaikan masalah.[] Pasongsongan, 19/12/2021

Bukan Pengemis

Pentigraf: Yant Kaiy Senantiasa mempertahankan diri dalam kehormatan adalah sikapku terhadapnya. Kendati hal itu bertolak belakang dengan hakikat hidupku. Karena niat hati bukan ingin mengemis sesuap nasi kepadanya. Kuinginkan dia membayar atas hasil karyaku. Puas, tidak kecewa. Dari sisi keuangan keluarga, kebutuhan hidup serba pas-pasan. Untuk apa menggadaikan harga diri, lebih baik bermunajat kepada Tuhan. Bukankah Dia Maha Pemberi segala apa yang dipinta hamba-Nya. Aku menjalin kerja sama dengan perusahaannya tidak hantam kromo mengejar keuntungan materi. Jadi aku merasa tak terbebani sedikit pun. Kalaupun nanti dia memutus hubungan kerja, aku yakin masih terbentang luas harapan lainnya.[] Pasongsongan, 19/12/2021

Terkubur Bersama Waktu

Pentigraf: Yant Kaiy Tak pernah terpikirkan kepergiannya menatalkan beraneka perih tak berpantai. Berkolam-kolam air mata mengalir di pangkuan anak-anak tercinta. Sikap mau menang sendiri, tak mau kalah meski di posisi salah. Lebih parahnya lagi, dia melakukan perbuatan terlarang menurut ajaran agama. Aku memutuskan meninggalkannya. Anak-anakku tanpa dipaksa ikut bersamaku. Dia berpetualang bebas kemana suka. Kendati demikian, aku kerapkali mendoakannya agar selamat sepanjang hidupnya. Benakku bertempur antara masih menyayanginya dengan kebencian atas tingkah lakunya. Kutaburkan bunga di pusaranya. Kupanjatkan doa agar berada di surga-Nya.[] Pasongsongan, 19/12/2021

Terlanjur Merindukannya

Pentigraf: Yant Kaiy Sudah lama aku mengenalnya dalam kegiatan keorganisasian. Aku menganggapnya tidak ada nilai lebih darinya. Gaya bicaranya tidak menonjol dibanding yang lain. Tak ada ide brilian dalam setiap sesi serap aspirasi. Tapi di tangan dia seluruh program kerja organisasi terealisasi amat baik. Rupanya dia lebih suka bekerja di belakang layar. Aku pun mulai kepincut padanya. Sikap bersahajanya membuatku jadi merindukan dia. Suatu ketika aku bertandang ke rumahnya. Aku hendak meminta bantuan menyusun anggaran belanja. Aku tersentak kaget. Dia rupanya telah punya anak dua.[] Pasongsongan, 18/12/2021

‘Aturan Main’ Seleksi PPPK Guru Sumenep 2021 Amburadul

Guru dan para murid SDN Pasongsongan V Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kabupaten Sumenep dinilai tidak affair. ‘Aturan main’ yang ditetapkan pembuat kebijakan dinilai merugikan beberapa pihak peserta seleksi. Hal itu berdasar realita terhadap pelaksanaan uji kompetensi tahap l dan II yang sudah berlalu. Dua unsur keanehan itu meliputi:  Yang pertama, yakni tidak diikutsertakannya guru honorer berijazah S-1 PAI (Pendidikan Agama Islam) di penerimaan PPPK 2021. Padahal kita tahu mahasiswa lulusan perguruan tinggi S-1 PAI di Sumenep cukup banyak. Beruntung bagi mereka yang mengajar di lembaga pendidikan swasta karena ada kans ikut jadi guru sertifikasi. Tentu menyedihkan bagi mereka yang mengajar di SD Negeri karena ‘aturan main’ tidak berpihak padanya. Unsur keanehan kedua, yakni guru honorer SMP bisa memilih formasi PPPK guru SD Negeri. Otomatis semakin kecil peluang lolo

Peluang

Pentigraf: Yant Kaiy Kami sama-sama mempunyai kesibukan di tengah kebisingan kota Jakarta.   Kesempatan tidak datang untuk kedua kali. Aku senantiasa memanfaatkan banyak hal agar tidak ketinggalan kereta. Seperti hari ini, aku meluangkan waktu ingin bersamanya di ujung pertemuan sore. Walau dia tidak mengikrarkan ayat-ayat cinta, tapi aku sangat merindukannya jika saling berjauhan. Detik demi detik berlalu dia tidak berkata apa-apa saat aku meminta penjelasan tentang kelanjutan cinta kami. Kutatap matanya dalam. Dia bergeming. Kupegang jari-jemarinya. Ia menarik nafas berat. Yang kutahu dia punya tanggungan di kampung halamannya. Kedua orang tuanya yang tidak bekerja lagi. Ketiga adik perempuannya masih membutuhkan biaya pendidikan. Aku menganggukkan kepala tatkala dia siap menikahiku dengan satu syarat, kami akan bersama-sama menuntaskan perkuliahan ketiga adiknya.[] Pasongsongan, 18/12/2021

In Memoriam Imam S Arifin

Imam S Arifin. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Imam S Arifin penyanyi dangdut berasal dari Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep Madura. Selain sebagai penyanyi bersuara emas, dia juga menciptakan beberapa lagu. Banyak karya-karyanya menduduki top tangga musik di tanah air. Pada 1989 saya pernah beranjangsana ke kediamannya di kawasan perumahan elite Jakarta Timur. Saya hanya kenal namanya. Saya diajak Agus Mein (pencipta lagu “Melati”) dan Zein Tamara (penyanyi lagu “Dinding Kaca”). Ternyata dalam mobil minivan ada Arif Iskandar (music arranger) dan Mahmud Yunus (special penyanyi lagu-lagu berbahasa Madura). Semua berasal dari kabupaten ujung timur Pulau Garam Madura. Sekitar pukul 22.00 WIB kami sampai di rumahnya. Sebagai sesama orang Sumenep, saya langsung akrab dengan Imam S Arifin. Sikapnya yang terbuka dan baik hati membuat kami betah bersamanya. Perbincangan kami tentu seputar musik. Semua teman saya rupanya sudah kenal sebelumnya. Karena latar belakang mereka sa

Cemburu Berat

Pentigraf:Yant Kaiy Kalau bukan karena dia, mungkin telah kutinggalkan salah satu bagian rencana masa depanku. Rencana jangka panjang, tentang cinta dan kesetiaan. Sebelum terlambat, takkan kubiarkan penyesalan menghampar diantara sungai ketulusan. Kegagalan hal biasa terjadi di alam fana ini. Kadang menjadi pil pahit, tak jarang pula menjadi luka menganga. Bervariasi. Mencari titik permasalahan adalah hal bijak yang dapat kulakukan. Kutak ingin terkapar dan tidak bisa menikmati sisa hidup ini. Dia memang bukan milikku seutuhnya. Namun karena dia hidupku jadi begitu bermakna. Cinta dia masih tersisa untuk yang lain. Demikian aku.[] Pasongsongan, 17/12/2021

Antara Cinta dan Kehormatan

Pentigraf: Yant Kaiy Entah kenapa aku sulit jatuh cinta terhadap lelaki. Ada ketakutan. Bimbang membuncah. Meski aku memiliki nilai lebih. Wajahku cantik berkulit kuning. Tubuhku atletis karena aku rajin berolahraga. Pola makan empat sehat lima sempurna senantiasa terjaga. Aku owner dari tujuh apotek di kota berbeda. Ada tiga tempat wisata yang kubangun dari dana pribadi, hasil kerja kerasku. Sedangkan orang tuaku mewarisi rumah sakit swasta. Aku lulusan terbaik disalah satu universitas luar negeri. Aku bisa berkomunikasi dalam lima bahasa asing. Pergaulanku dengan orang-orang penting di negeri ini. Termasuk pengusaha kaliber international. Namun tetap saja, aku kebal terhadap kalimat romantis mulut lelaki. Sulit mempercayai siapa pun. Kecuali kedua orang tua. Saat usia menginjak 34 tahun. Aku terpesona pada sikap bersahaja sopir pribadiku. Anak pembantu rumah tangga di rumahku. Jujur, tidak menganggapku seperti dewa.[] Pasongsongan, 16/12/2021

Peduli Pasar Pao Pasongsongan

Catatan: Yant Kaiy Pasar Pao berlokasi di Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Posisinya berada di simpang tiga. Pasar tumpah ini informal, menempati pinggir jalan raya. Bahkan sekarang banyak diantara pedagang menempati bahu jalan provinsi tersebut. Mereka tidak takut atau khawatir tiap detik jiwanya terancam bahaya. Karena arus lalu lintas cukup ramai. Yang penting dagangannya laris terjual habis Disamping itu, Pasar Pao menyajikan kesemrawutan arus lalu lintas. Macet tiap hari. Parkir kendaraan roda dua dan roda empat seenak perutnya sendiri. Bongkar-muat truck menempati badan jalan raya menjadi pemandangan tidak asing lagi. Dari sisi keindahan, Pasar Pao tidak sedap dipandang mata. Kumuh dan berbau. Air ikan dan air tahu dibuang ke tengah jalan raya. Semua toko menempati jalur pejalan kaki. Tidak ada lahan parkir. Keprihatinan ini menjadi atensi luar biasa dari para tokoh masyarakat Pasongsongan. Mereka sangat membutuhkan perubahan fundamental terhadap Pasar P

Tangan Lembut

Pentigraf: Yant Kaiy Debur tidak berdaya ketika perusahaan menerbitkan keputusan sepihak. Dirinya dikeluarkan tidak terhormat. Ia melangkah gontai keluar dari gudang, tempat dirinya menyambung hidup sebagai pekerja kasar. Padahal Debur tidak merasa berbuat salah. Ia masih belum terbukti sebagai pencuri atas barang yang hilang. Tidak sampai sebulan perusahaan memanggilnya kembali untuk bekerja. Namun Debur menolaknya. Baginya harga diri itu nomor satu. Lagi pula ia sudah membuka toko sembako di rumanya. Kenangan pahit satu tahun lalu ternatal kembali tatkala Tonah datang padanya. Tonah adalah anak bos perusahaannya. Ia menjanjikan posisi lebih baik dan gaji tinggi. Gadis anggun itu tak menunggu jawaban Debur. Tangan mulusnya menyalaminya. Ada getar menjalar ke sekujur tubuhnya.[] Pasongsongan, 14/12/2021

Asyik, BPNT Cair Tiga Bulan

Hanira (kiri) owner Agen Salera di Dusun Morasen Desa Pasongsongan. (Foto: Yant Kaiy) Sumenep – Sebelumnya, sebagian besar penerima manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep ketar-ketir. Pasalnya BPNT yang mereka tunggu-tunggu tidak cair. Bahkan banyak anggapan dari sebagian masyarakat kalau program BPNT akan dihentikan oleh pemerintah. Tapi itu semua hanya isu. “Saya sebagai pemilik Agen Salera penyalur BPNT khusus Dusun Sempong Barat, Dusun Sempong Timur dan Dusun Morasen seringkali menerima pertanyaan dari masyarakat penerima bantuan. Saya katakan kalau BPNT belum masuk. Dan saya tegaskan kalau pemerintah belum memutuskan bahwa program BPNT akan dihentikan,” cerita Hanira pada apomadura.com disela-sela melayani penerima bantuan . Selasa (14/12/2021). Hanira menambahkan, setelah dana BPNT masuk ke rekening masing-masing penerima manfaat, dirinya langsung menghubungi para Kepala Dusun untuk diumumkan kepada masyarakat di lingkunganny

Jalan Morasen-Pasongsongan: Antara Ego dan Keselamatan Diri

Catatan: Yant Kaiy Ketika saya melintas di jalan beraspal mulus, di Dusun Morasen Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep tersentak kaget. Pasalnya ada dua tali plastik cukup besar membentang di tengah jalan. Senin (13/12/2021). Tujuan jelas kedua tali plastik itu dipasang di tengah jalan, yaitu agar semua pengendara pelan-pelan. Lebih hati-hati. Hal ini wajar lantaran di daerah tersebut padat penduduk. Semua demi keselamatan bersama dalam berlalu lintas. Tapi sebaliknya, pemasang tali plastik juga berpikir bijak (tenggang rasa) kalau hal itu berpeluang mendatangkan kecelakaan lalu lintas bagi pengendara. Apalagi dikedua sisi jalan tidak tersedia jalur bagi pejalan kaki. Otomatis pejalan kaki menggunakan lajur badan jalan raya. Karena pagar rumah penduduk kebanyakan menempati ruas khusus bagi pejalan kaki. Ditambah pula adanya tanaman hias menghalangi pandangan pengendara.[]

Demi Kebahagiannya

Pentigraf: Yant Kaiy Bukan prinsipku memaksakan kehendak hati terhadap gadis pujaan. Aku lebih suka mengalah meskipun posisi diri benar menurut norma kemanusiaan. Beberapa mantan pacar kuikhlaskan pindah kelain hati kalau merasa sikap setiaku tidak membuatnya nyaman. Buat apa tetap bersamanya jika derita menguliti ketenteraman batin. Hidup adalah pilihan. Semua bergantung mood. Ketika kujatuhkan pilihan, tapi dia menolaknya, kutinggalkan dia. Masih banyak bunga di taman bermekaran. Tak ingin membuang-buang waktu. Hidup hanya sebentar di alam fana ini. Kalau ada yang mudah, buat apa mempersulit diri. Semua bikin sakit hati nantinya. Saat ini dia menerimaku apa adanya. Memohon kepada-Nya supaya perkawinan kami tidak kandas kembali.[] Pasongsongan, 12/12/2021

Tak Terhalau

Pentigraf: Yant Kaiy Baru kali ini Debur jatuh cinta mati terhadap janda anak satu. Siang-malam alam pikirannya tertuju padanya. Walau Debur hanya tahu lewat foto yang terpampang disalah satu sosial media. Tapi bayang wajah dia tiap detik menghias kelopak matanya. Untuk mengobati gejolak hatinya yang menggelegak, Debur menghubungi sang wanita pujaan via sosial media. Tapi cintanya bertepuk sebelah tangan. Dia masih ingin tetap sendiri. Tidak ada potongan alasan darinya. Debur tidak sakit hati. Tidak pula kecewa terhadap keputusan darinya. Debur tidak menyerah. Segala upaya dilakukan. Ia punya waktu tiga bulan sebelum hengkang dari bayang-bayang dia.[] Pasongsongan, 12/12/2021

Berkelit

Catatan: Yant Kaiy Keberhasilan seseorang bukan hanya diukur dari banyaknya duit. Masih ada beberapa bagian lagi bahwa seseorang itu sukses. Tapi bagian-bagian itu seolah lepas dari bidikan perhatian orang lain. Seperti kekayaan Tonah. Rumah besar, mobil pribadi berharga miliaran, baju dan aksesories yang melekat di tubuhnya made in Eropa. Masyarakat tidak menoleh riwayat masa silam Tonah. Kedua orang tuanya meninggal dunia ketika masih di bangku SMP. Ia menumpang hidup di rumah kakaknya. Kemudian takdir menghantarkan dia menjadi penemu ramuan kanker. Perusahaan luar negeri membeli hak patennya. Tapi Tonah tidak sukses dalam membina rumah tangga. Lima kali menikah, lima kali pula bercerai-berai.[] Pasongsongan, 12/12/2021  

Aneh, di Sumenep Cakades Wafat Menang

Catatan: Yant Kaiy Pilkades (Pemilihan Kepala Desa) 2021 di Kabupaten Sumenep yang digelar serentak (25/11/2021), menyisakan cerita aneh tapi nyata. Di Desa Rubaru Kecamatan Rubaru, ada salah satu kandidat Cakades (Calon Kepala Desa) yang telah meninggal dunia bisa ikut Pilkades. Hebatnya, si almarhum sukses meraup suara terbanyak. Menurut pemegang kebijakan, alasan Cakades wafat tersebut diloloskan, karena jauh hari sudah ditetapkan sebagai Cakades. Perlu diketahui, Pilkades serentak Sumenep 2021 sebelum digelar pernah diundur beberapa bulan akibat pandemi Covid-19. Seorang teman berargumen pada saya, “Kalau Kades sudah wafat semestinya dicoret dari sirkuit kompetisi Pilkades? Kita tahu, anggaran pelaksanaan pesta demokrasi tersebut menghabiskan dana tidak sedikit.”[]

Sempat dalam Sempit

Pentigraf: Yant Kaiy Seperti kebanyakan orang-orang masa kini. Tonah senantiasa menyibukkan diri pada banyak hal agar waktu tak terbuang percuma. Bagi mereka menganggur adalah bakteri penghalang sukses. Tonah pun terkontaminasi pandangan hidup kaum snob. Mau tak mau wanita bertubuh sintal itu masuk dalam pusaran budaya masyarakat sekitar. Ia tak berkutik. Sebagai wanita karier, bangun pagi ia langsung mempersiapkan diri berangkat ke kantor. Masuk kamar mandi, sikat gigi, keramas, menyabun tubuh dan mengguyurnya dengan air hangat. Setelah berdandan ala kadarnya, langsung meluncur naik bis kota. Sampai di kantor, ia menuju kantin, sarapan pagi terburu-buru. Begitulah aktivitas Tonah saban hari. Akhir-akhir ini nuraninya berontak. Ia jenuh luar biasa. Alam pedesaan menjadi tujuan menghibur diri. Tonah tersadar, sedikit manusia yang sungguh-sungguh bersahabat dengan alam hijau.[] Pasongsongan, 12/12/2021

Biarlah Dia Pergi

Pentigraf: Yant Kaiy Begitu menumpuk kekecewaan Tonah terhadap Debur. Dia bukanlah pria idaman Tonah. Di matanya, semua yang dilkerjakan Debur keliru. Tidak mempan lagi bujuk rayu dari siapa pun. Hati Tonah tidak cair oleh petuah kebajikan. Walau dia telah melahirkan dua anak, tetap saja Tonah berkeinginan melepaskan diri dari suaminya. Namun rantai pertalian kekerabatan amat kuat mengikat pernikahan mereka. Puncaknya, Tonah minggat. Ia kumpul kebo dengan lelaki pujaan hatinya. Hanya sebulan Tonah pulang kembali. Alasannya, tidak ada kecocokan. Debur tak mau memaafkannya.[] Pasongsongan, 11/12/2021

Tanggalkan Dendam

Pentigraf: Yant Kaiy Aku sudah memberikan yang terbaik bagi mereka. Tak tersisa. Semua tanpa pamrih. Tanpa embel-embel mengambil hati. Ikhlas karena Tuhan. Mereka senang, aku puas. Itu prinsip hidupku. Tapi semua sia-sia pengorbanan kami. Karena sejumput kesalahan menurut mereka, bukan menurut hukum agama, lalu mereka membuangku. Mengucilkan keluargaku. Bahkan, mereka terang-terangan mengancam akan menghabisi kami. Tidak main-main. Dahsyat intimidasi mereka. Kami lari terkencing-kencing. Dari satu kota ke kota lain. Mencari selamat dunia. Tak peduli hujan-panas menghiasi liku pengungsian. Memanjatkan doa pada Tuhan, semoga kami bisa memberangus dendam dalam kalbu.[] Pasongsongan, 10/12/2021

Tak Sanggup

Pentigraf: Yant Kaiy Satu sisi aku membutuhkan pekerjaan seperti yang kutekuni selama ini. Satu sisi lagi aku mesti menerima berat jiwa tradisi salah kaprah. Tradisi yang benar-benar dilarang agama. Aku harus menebusnya dengan berpuluh-puluh juta rupiah supaya ditetapkan sebagai aparatur negara. Bukannya aku tak mempunyai duit sejumlah itu. Harta warisan kedua orang tua cukup membeli jabatan yang kumau. Bukan sok suci. Lebih baik kujadikan modal usaha saja. Mungkin akan lebih barokah rezeki yang kuperoleh. Teman-teman menyalahkan keputusanku. Tidak memanfaatkan peluang bagus. Mungkin akan datang sekali seumur hidup, protes mereka serempak.[] Pasongsongan, 10/12/2021

Setetes Surga Dunia

Pentigraf: Yant Kaiy Beratus-ratus pria telah membauiku. Sedari SMA aku telah berhubungan badan dengan teman-temanku. Aku begitu menyukainya. Puas. Nikmat tereguk. Ada semacam ketagihan menyeruak di jiwa. Kata ‘dosa’ dan ‘neraka’ bukan jadi penghalang atas kelainan bejatku. Keimanan diri luluh-lantak tak tersisa oleh hasrat membuncah. Lewat seks karierku di dunia intertaimen melejit. Rekan kerja dan atasan tidak luput mencicipi keelokan tubuhku. Power inilah yang membuat jalan hidupku sukses meraih mimpi masa silam. Menyejajarkan namaku dengan artis dunia. Penggemarku terhampar luas di belahan benua. Ketika jalan hidup terbentang luas. Segala kebutuhan mudah kurengkuh. Tiba-tiba terbersit keinginan untuk memiliki keturunan, penerus sejarah hidup. Aku harus memilih imam terbaik. Namun itu tidak mudah.[] Pasongsongan, 10/12/2021

Air Mata Guru Honorer PAI Sumenep 2021

Catatan: Yant Kaiy Guru honorer yang menyandang ijazah S-1 jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam) harus gigit jari tahun ini. Mereka sangat kecewa dan sedih hati. Pasalnya, rekrutmen tahap I dan II di Kabupaten Sumenep tidak ada formasi pengambilan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) guru PAI. Ini pukulan terdahsyat atas kebijakan berat sebelah Pemerintah Daerah. Padahal sebagian besar para guru sukwan PAI banyak yang telah lama mendedikasikan keilmuannya, mencerdaskan para anak didiknya sepenuh hati. Sungguh kasihan. Impiannya tergantung diatas awan hitam berarak. Atau barangkali pemangku kebijakan punya konsep humanis terhadap nasib para guru honorer PAI? Entahlah. Bisa jadi iya atau mungkin juga tidak. Namun mereka tetap berprasangka baik terhadap keputusan tersebut. Buktinya para guru sukwan senantiasa bersemangat mencurahkan perhatiannya terhadap anak didiknya. Mereka terus mengajar seperti biasa. Tak pernah protes.[]  

Membangun Masa Depan

Pentigraf: Yant Kaiy Kulepaskan masa lajangku setelah lebih satu tahun kami mengenal satu sama lain. Menyadari bahwa diri ini banyak kekurangan, mungkin bisa diisi olehnya nanti. Kuterima dia jadi imamku di pesta pernikahan sederhana. Dari beragam perbedaan, kami terus merawat cinta agar tidak pecah. Kerikil tajam selalu datang menghampiri. Itulah tantangan normal membangun mahligai rumah tangga. Semua butuh perjuangan dan pengorbanan. Tapi saat aku terjangkit kanker serviks, pupuslah impian semusim. Kurelakan dia mencari bunga pengganti.[] Pasongsongan, 2/12/2021

Harga Aminophylline Meroket di Apotek

Catatan: Yant Kaiy Dengan mengendarai sepeda motor, saya berangkat dari Pasongsongan-Sumenep menuju Kecamatan Waru-Pamekasan hendak membeli pil Aminophylline. Empat apotek disitu lagi kosong. Selasa (8/12/2021). Lalu saya tancap gas menuju Pasean-Pamekasan. Karena obat itu dibutuhkan tante saya yang menderita asma. Namun di apotek satu-satunya itu juga tidak ada. Saya meluncur lagi ke Ambunten-Sumenep. Lagi-lagi saya kecewa, lantaran Aminophylline telah habis. Saya direkomendasikan oleh penjual untuk ke Kota Sumenep. Hari sudah sore ketika saya sampai di Kota Sumenep. Tapi ternyata obat yang saya cari tidak ada dibeberapa apotek. Di tengah keputus-asaan, saya menelpon seorang teman di Paberasan-Sumenep. Dia memberi tahu kalau di Parsanga-Sumenep ada apotek baru. Tanpa ba-bi-bu lagi, saya otw (on the way) ke lokasi. Alhamdulillah pil yang dicari ada. Tapi sayang harganya diatas HET (Harga Eceran Tertinggi), Rp 20.400 per botol (isi 100 butir). Biasanya tidak sampai Rp 20.000

Persetan

Pentigraf: Yant Kaiy Persekongkolan salah satu teman kerja telah melemparkan aku sebagai aparatur sipil negara ke pulau terjauh. Suamiku tak ikut karena dia statusnya sama denganku. Kedua anakku bersamanya. Sebab mereka akan lebih baik. Segalanya tidak harus membangun dari awal. Menginjak masa triwulan pertama aku mulai merasakan ada sesuatu yang kubutuhkan. Sesuatu sangat mendesak. Kehangatan belai tangan lelaki. Saban malam nafsu bejat menerjang sekujur raga. Tanpa ampun. Tanpa bisa kualihkan pada lainnya. Kehausan berganti nikmat sesaat. Kesadaran di otak itu ada. Tapi gatal di tubuh butuh digaruk.[] Pasongsongan, 7/12/2021

Rindu di Ujung Tanduk

Pentigraf: Yant Kaiy Aku selalu mengkhawatirkannya. Dalam rindu tergambar jelas segalanya. Tak tersisa. Tentang gerak matanya, nada bicaranya, senyumnya… Semua itu lantaran jarak memisahkan kami. Menempuh pendidikan di luar kota. Memang dia telah beranjak dewasa. Gemar bergaul dengan siapa saja. Tanpa pandang bulu. Tak pernah curiga terhadap orang yang akan berbuat curang. Menaruh pikiran positif. Menanggalkan amarah tatkala ia tertipu. Sikapnya masih labil menetapkan suatu keputusan. Dia acapkali mengambil pilihan salah, kendati ia menyukainya.[] Pasongsongan, 7/12/2021

Legalitas Kopi Racik Jinten Tok Wan

Tok Wan, pakar kopi seduh dari Pasongsongan-Sumenep. (Foto: Yant Kaiy) Sumenep – Pentingnya legalitas dari sebuah produk jenis makanan jelas merupakan sebuah bentuk menghindarkan konsumen dari kekhawatiran. Seperti legalitas Kopi Racik Jinten hasil olahan Tok Wan yang telah mengantongi ijin dari pemerintah. Jadi konsumen tidak perlu ragu lagi tentang sisi kebersihannya (higienitas). “Kopi Racik Jinten kami sudah mendapat legal formal dari instansi terkait. Fokus kami saat ini menyasar konsumen lokal. Ini penting kami lakukan terlebih dulu seiring permintaan di luar negeri yang kian meningkat,” terang Tok Wan begitu meniscaya. Senin (5/12/2021). Di sela-sela kesibukannya melakukan pengemasan Kopi Racik Jinten untuk dikirim ke Malaysia dan Timor Leste, Tok Wan menyempatkan diri setiap hari bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. “Sebelumnya kami memang sengaja bermain di luar negeri. Ini siasat dagang kami. Nah, sekarang tinggal menggarap pasar dalam negeri,” tegas Tok Wan. (Ya

Sepekan Baksos Therapy Banyu Urip di Madura

MS Arifin (tengah) diapit oleh dua terapis dari Komunitas Therapy Banyu Urip International. (Foto: Yant Kaiy) Sumenep – Selama sepekan penuh MS Arifin (CEO Therapy Banyu Urip International) menyelenggarakan Bakti Sosial (Baksos) di beberapa lokasi. Pertamakali di Kecamatan Pasongsongan, Saronggi, Ambunten, Ganding. Selebihnya di daerah Sampang dan Pemekasan.  Pelaksanaan Baksos dimulai dari tanggal 27 Nopember sampai 3 Desember 2021. Rata-rata pasien yang datang ke Baksos lebih 60 orang. “Kami berlima dari Pusat Komunitas Therapy Banyu Urip Yogyakarta berkolaborasi dengan beberapa terapis profesional dari Pusat Komunitas Therapy Banyu Urip Madura di Pasongsongan-Sumenep,” terang MS Arifin di sela-sela keberangkatannya kembali ke Yogyakarta. Sabtu (4/12/2021). Ia menuturkan kalau dirinya merasa puas atas penyelenggaraan Baksos di Madura. Karena yang hadir membludak dan masyarakat tertib. (Yant Kaiy)

Kopi Racik Jintan dari Pasongsongan untuk Dunia

Sumenep – Kopi Racik Jintan hasil olahan Tok Wan mulai naik daun dibeberapa kalangan. Hasil produksinya tiap hari terus meningkat seiring dari banyaknya permintaan. “Dari hasil penjualan yang kami terima saat ini, kopi produksi kami banyak diminati oleh orang luar negeri. Salah satunya Malaysia. Ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kami. Penjualan via online menempati posisi pertama dalam hal transaksi,” terang Tok Wan kepada apoymadura.com. Sabtu (4/12/2021). Lebih jauh ia menerangkan, kalau kopi olahannya memiliki banyak khasiat. Salah satunya bisa menambah daya stamina. Cocok dikonsumsi pria dan wanita. Bagi mereka yang belum mencicipi dan penasaran, silakan menghubungi Tok Wan di nomor handphone -6285877672623 atau datang langsung ke Jalan Abubakar Sidik, Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. (Yant Kaiy)

Impian tak Berujung

Pentigraf: Yant Kaiy Berpuluh-puluh tahun aku mengimpikan punya rumah sederhana. Tapi impian itu terus mengembara di langit-langit kamarku. Ikhtiar rajin menabung, tidak boros   dalam membelanjakan hasil kerja, tak pernah jajan di luar, semua itu adalah bentuk perilaku mengarah tergapainya sebuah impian. Kedua orang tuaku sakit bergantian hingga meninggal dunia. Begitu pula kedua mertuaku. Atau ketikatabungan dirasa hampir cukup, tiba-tiba anakku sakit dan menjalani rawat inap. Ketika semua kubagikan cerita itu, mereka mengatakan kalau hal tersebut merupakan suatu proses menuju impian. Namun sampai kapan? Mereka menjawab: “Bersabarlah!” [] Pasongsongan, 3/12/2021

Dia dan Dia Sama Saja

Pentigraf: Yant Kaiy Dalam hidup manusia acapkali dihadapkan pada banyak pilihan. Tentu semua tak mau salah memilih. Termasuk diriku. Kali ini aku menjalani hidup tanpa pegangan. Sebagai mantan pramugari dari sebuah maskapai penerbangan, pertamakali aku menikah dengan pengusaha perkapalan. Aku diceraikan olehnya lantaran aku bersikukuh terus menyusui anak kedua. Rupanya dia tak mau terganggu menyusu padaku. Suami kedua, aku memilih meninggalkannya. Kelakuannya bejat, suka berjudi dan mabuk-mabukan. Harta gono-gini suami pertama terkuras, ludes.[] Pasongsongan, 3/12/2021