Postingan

Menampilkan postingan dengan label Opini

Pergeseran Bisnis Masyarakat Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep: Dari Nelayan ke Toko Kelontong

Gambar
1. Pendahuluan Desa dan Kecamatan Pasongsongan di Kabupaten Sumenep merupakan wilayah pesisir yang sejak lama dikenal sebagai salah satu daerah dengan kultur kemaritiman yang kuat. Masyarakatnya, secara turun-temurun, menggantungkan pendapatan dari sektor kelautan, terutama sebagai nelayan dan pembuat perahu tradisional.  Profesi ini tidak hanya menjadi mata pencaharian, tetapi juga identitas sosial dan budaya masyarakat pesisir. Namun, dalam satu dekade terakhir, terjadi perubahan signifikan dalam orientasi ekonomi masyarakat Pasongsongan.  Pergeseran ini terlihat dari semakin berkurangnya jumlah nelayan aktif serta menurunnya aktivitas pembuatan perahu tradisional, sementara usaha toko kelontong (toko sembako) justru berkembang dengan pesat. Perubahan tersebut tidak hadir secara tiba-tiba. Banyak faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan yang menjadi pemicunya. Salah satu faktor paling dominan adalah ketidakpastian pendapatan sebagai nelayan.  Penghasilan yang bergantu...

Jurnal Pembelajaran PPG Modul 2 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai

Gambar
JURNAL PEMBELAJARAN PPG Tema: Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai Topik: Filsafat Pancasila dan Pemikiran Ki Hajar Dewantara sebagai Landasan Pendidikan Nasional 1. Uraian Materi Filsafat Pancasila dan pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) merupakan dua fondasi utama pendidikan nasional Indonesia yang saling melengkapi. Pancasila sebagai dasar negara mengandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Dalam pendidikan, nilai-nilai ini menjadi kompas moral dan landasan etis bagi seluruh proses pembelajaran serta interaksi di lingkungan sekolah. Pancasila bukan hanya pedoman normatif, melainkan panduan praktis untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya: beriman, berkarakter, berpengetahuan, dan berperan dalam kehidupan berbangsa. Pemikiran Ki Hajar Dewantara mengemukakan bahwa pendidikan adalah proses menuntun segala kekuatan kodrat anak agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia dan anggota masyarakat. Konse...

Contoh Jurnal Pembelajaran PPG Guru Tertentu 2025 Pembelajaran Sosial Emosional (PSE)

Gambar
JURNAL PEMBELAJARAN PPG 2025 Tema: Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) Topik: School Well-Being 1. Uraian Materi School well-being merupakan kondisi ketika peserta didik merasa aman, nyaman, diterima, dan mampu berkembang secara optimal dalam lingkungan sekolah. Konsep ini mencakup aspek fisik, emosional, sosial, dan akademik , yang saling berkaitan dalam menciptakan suasana belajar yang positif. Pada konteks Pembelajaran Sosial Emosional (PSE), school well-being menjadi landasan penting karena mendukung perkembangan kompetensi kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Secara teoretis, school well-being dapat dilihat melalui empat dimensi utama: Kenyamanan (Comfort) – peserta didik merasa lingkungan sekolah aman secara fisik dan emosional. Tidak ada ancaman bullying, diskriminasi, maupun tekanan berlebihan. Hubungan Positif (Connectedness) – peserta didik terhubung secar...

Jurnal Pembelajaran PPG 2025 Modul 1 Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) dengan Topik School Well-Being

Gambar
JURNAL PEMBELAJARAN PPG Tema: Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) Topik: School Well-Being 1. Uraian Materi School well-being merupakan kondisi ketika peserta didik merasa aman, nyaman, diterima, dan mampu berkembang secara optimal dalam lingkungan sekolah. Konsep ini mencakup aspek fisik, emosional, sosial, dan akademik , yang saling berkaitan dalam menciptakan suasana belajar yang positif. Pada konteks Pembelajaran Sosial Emosional (PSE), school well-being menjadi landasan penting karena mendukung perkembangan kompetensi kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Secara teoretis, school well-being dapat dilihat melalui empat dimensi utama: Kenyamanan (Comfort) – peserta didik merasa lingkungan sekolah aman secara fisik dan emosional. Tidak ada ancaman bullying, diskriminasi, maupun tekanan berlebihan. Hubungan Positif (Connectedness) – peserta didik terhubung secara pos...