Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

Cerpen JANDA MUDA SEKSI

Karya: Yant Kaiy Kenangan pahit itu terus menyayat hati Firza. Wanita 27 tahun itu berupaya sekuat jiwanya melepaskan diri dari jerat memori masa silam. Masa dimana dirinya mendapatkan perlakuan kasar dari suaminya. Bagi keluarga besar suaminya hal itu merupakan perilaku biasa dalam perjalanan biduk rumah tangga. Karena apa yang dilakukan seorang suami tidak lain sifatnya pembelajaran. Sesungguhnya ungkapan itu dilakukan untuk memojokkannya. Cenderung mau menangnya sendiri. Bahwa gugat cerai yang diajukan Firza hanya sebuah alasan belaka. Jelas Firza melakukan pembelaan. Dalam persidangan Firza menunjukkan barang bukti rekaman CCTV. Isi rekaman itu berupa tindakan pemukulan yang dilakukan suaminya. Alasan pemukulan itu karena Firza terlambat pulang. Sifat cemburu buta suaminya bagi Firza tidak masuk akal. Masih belum terbukti selingkuh sudah dituduh bukan-bukan. Padahal terlambatnya pulang disebabkan angkutan macet. Gugat cerai Firza akhirnya dikabulkan majelis h

Cerpen: Bulan Separuh di Puncak Bukit

Karya: Yant Kaiy Usaha Debur gulung tikar. Beruntung istrinya punya simpanan perhiasan emas untuk dijual, penopang dapur terus mengepul. Mertua dan saudara-saudaranya menyalahkan Debur. Mereka menilai bahwa Debur tidak punya bakat berjualan makanan di pinggir jalan. Mereka menyudutkan Debur ke jurang tak berdasar. Semula Debur dan Sofi telah sepakat membuka warung makanan. Gagal tak dapat ditolak. Warung nasi Debur sepi peminat. Tidak sampai sebulan warungnya tutup. Debur bangkrut. Padahal modal ia pinjam sama bank. Ia pontang-panting cari pinjaman untuk cicilan bank. Sofi tak menyalahkan suaminya. Sebagai istri yang baik, ia senantiasa memberi semangat dan menghiburnya. “Kita jangan berjualan makanan. Kalau tidak laku makanan pasti basi. Kita cari ide lain,” usul istrinya pada suatu sore. “Modalnya dapat dari mana?” tanya Debur membentangkan kedua telapak tangannya. “Perhiasanku dijual semua. Termasuk cincin tunangan,” ucap Sofi tanpa memperhatikan perubahan sika

Cerpen: Ikhlas Dimadu

Karya: Yant Kaiy Tantangan harus dihadapi untuk bisa meraih cita-cita dan cinta. Tidak boleh menyerah sebelum segala sesuatunya dimulai. Karena masalah akan menghias liku hidup manusia tanpa terkecuali. Debur bergerak, menyibak hari. Ia telah diizinkan istrinya menikah lagi. Istrinya menyadari betul jikalau dirinya tidak bisa mengimbangi keperkasaan Debur. Usia istrinya terpaut satu tahun lebih muda. Kendati usia Debur sudah enam puluh tiga tahun, ia tetap bergairah mencukupi nafkah lahir-batin suaminya. Dari sekian banyak janda, Debur cenderung menyukai Kunti. Wanita seksi ini bekerja di salon kecantikan. Ia bercerai lantaran suaminya selalu menyakitinya. Sikap suaminya yang suka cemburu buta membuat rumah tangganya berantakan. Kunti mempunyai anak satu duduk di bangku SMP. Sudah empat tahun menjanda. Sikapnya keibuan. Tidak genit. Parasnya oval serasi dengan hidung mancungnya. “Aku akan menikahimu, Kun.” “Kau serius?” tanya Kunti tidak percaya. Ia tersenyum

Cerpen: Gita Cinta di Ujung Malam

Karya: Yant Kaiy Debur menerima pesan singkat dari sahabatnya, Anita. Dia satu SMA dengan Debur. Banyak cerita telah mengiringi persahabatan keduanya. Tak ubahnya seperti saudara sendiri, karena kemana-mana mereka acapkali berdua. Tidak ada ikrar cinta keduanya. Namun semua orang menilai, kalau keduanya sedang menjalani masa pacaran. Kini mereka terpisah. Debur masih berada di tanah kelahirannya. Sedangkan Anita sudah berada jauh di kota lain, ikut suaminya. Debur pernah sampai ketempat tinggal suami Anita: Di sebuah perkampung asri, tepat di lereng gunung. Jalan beraspal rusak berat adalah akses menuju rumahnya. Mayoritas penduduknya bercocok tanaman. Debur membaca pesan singkat Anita di handphone-nya. “Sahabatku, Debur. Aku tidak kerasan disini. Pekan depan aku pulang saja. Suamiku mengizinkan.” Debur berfikir sejenak. Kenapa Anita buru-buru memutuskan ingin pulang. Padahal usia pernikahannya belum genap satu bulan. Ini pasti ada sesuatu yang tidak baik, bisik h

Cerpen: Kembali di Panti Asuhan

Karya: Yant Kaiy Mita besar di panti asuhan. Ia tidak tahu siapa kedua orang tuanya. Bahwa Mita ditemukan pengasuh panti asuhan di dekat tong sampah. Rupanya Mita sengaja dibuang orang tuanya. Mungkin ia anak jadah. Anak yang lahir dari hubungan haram. Setelah tamat SMP, Mita memilih tidak melanjutkan pendidikannya. Ia ingin mandiri, mau merubah nasib. Mita menjadi pembantu rumah tangga. Di alam fikirnya, Mita ingin menjadi orang baik dan sukses. Dari keinginan gigihnya, ia berupaya bekerja sebaik mungkin. Semua yang jadi tugasnya diselesaikan lapang dada. Tidak kenal lelah. Tidak berlebihan kalau majikannya senang memiliki pembantu Mita. Tidak sampai setahun, Mita dituduh mencuri perhiasan oleh majikannya. Kalau diuangkan nilainya tujuh kali gajinya. Mita melakukan pembelaan. Tapi semua sia-sia belaka. Orang kecil seperti dirinya di bumi nusantara tak ubahnya debu. Mita dijebloskan ke penjara. “Bersabarlah, Nak! Tuhan senantiasa bersama orang-orang yang teraniaya.

Cerpen: Tambatan Hati Terluka

Cerpen: Yant Kaiy Menghapus kenangan masa lalu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tak jarang masa lalu kelam itu menatalkan dendam bercampur kebencian. Kadang melahirkan inspirasi agar semuanya menjadi lebih baik dan lebih bernilai dalam meniti hidup. Aku harus bisa menjalani hidup ini berdampingan dengan masa lalu, bisik hati Nora ketika ia akan menentukan tambatan hatinya. Kali ini ada sosok cowok bernama Debur menyita perhatiannya. Ia cerdas, lembut, cuek, dan suka bergaul. Tidak tebang pilih. Disini nilai lebihnya. Apalagi kali ini Nora telah lama tidak memiliki kekasih. Meskipun dalam hatinya masih trauma bercinta. Entah mengapa ia selalu butuh belai tangan pria. Nora menghubunginya lewat smartphone-nya, menanyakan agenda diskusi lingkungan hidup dan persoalan sampah besok lusa di kampusnya. Kebetulan sebagai ketua panitia penyelenggara adalah Nora. Sedangkan Debur sebagai moderatornya. “Kamu sudah siap dengan acara kita, Bur?” tanya Nora basa-basi. Geta

Cerpen: Ibu Pulang

Cerpen: Yant Kaiy Naina sengaja berusaha melupakannya. Tujuh belas tahun ia tidak pulang kampung. Kecewa dan sakit hati membaluri segenap jiwanya. Sesungguhnya dalam hati kecil Naina masih tersisa ruang baginya. Tapi itu masih butuh waktu. Ia terus menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Sementara suami Naina sudah berangkat kerja. Kedua anaknya lagi sekolah. Naina tak menghiraukan perempuan tua yang ada di ruang tamu. Padahal ia datang dari jauh. Harus menempuh perjalanan 21 jam untuk sampai di rumah Naina. Perempuan yang rambutnya dipenuhi uban itu terlihat capek. Tapi ia tetap tersenyum bahagia bisa tiba di tempat tinggal anaknya. Ia memahami akan kebencian Naina. Tak lazim baginya meminta maaf. Walau keputusannya menyakitkan, semua demi masa depannya. Ia telah menikahkan Naina bukan dengan pilihan hatinya. Saat itu Naina punya tambatan lain, pemuda tampan tapi pengangguran. Ibunya memilih Debur sebagai suaminya. Debur lebih menjanjikan hidup sejahtera kendati kakinya ca

Cerpen: Mendung Hitam Berarak

Cerpen: Yant Kaiy Karena nilai persahabatan, Nita lebih banyak mengalah dalam banyak hal. Itu dulu. Tapi kali ini tidak. Ia harus mempertahankan cintanya. Sepanjang cowok yang dicintainya serius, mau menerima apa adanya. Nita tidak tahu ayah-ibunya. Kedua orang tuanya divonis hukuman mati ketika Nita berusia satu tahun lima bulan. Mereka berdua jadi bandar Narkoba jenis sabu-sabu. Inilah sepenggal kisah kelam orang tuanya. Ia tahu cerita ini dari neneknya yang telah membesarkannya penuh limpahan kasih-sayang. Setelah meninggal neneknya, Nita hidup sebatangkara. Beruntung neneknya pergi ke alam baka disaat Nita sudah bekerja. Nita hijrah ke kota lain. Ada banyak alasan Nita pindah. Salah satunya ia ingin mengubur kisah kelam orang yang menyebabkan dirinya lahir ke alam dunia. Ia menjual rumah warisan. Uangnya dibelikan rumah di kota baru tempatnya bekerja. Di lingkungan baru, Nita menata diri sebaik mungkin. Totalitas dalam bekerja menempatkan dia pada posisi strate

Cerpen: Skandal Mertua dan Menantu

Cerpen: Yant Kaiy Perkawinan Debur dan Tiara dilangsungkan cukup meriah untuk ukuran di kampungnya. Maklum Tiara anak tunggal. Orang tuanya berdagang buah-buahan di pasar. Kedua adik Tiara meninggal dunia saat masih kecil. Masa pacaran Debur dan Tiara berlangsung singkat. Tidak sampai 3 bulan. Mereka saling mencintai. Keduanya sama-sama bekerja di toko bangunan. Tiara jadi kasir. Debur sebagai pelayan. Keduanya saling menyadari kekurangan satu sama lain. “Kenapa kau tidak masuk kerja, Bur?” tanya ibu mertuanya demi melihat Debur sedang tiduran di sofa. Ia baru saja dari pasar. Sedangkan suaminya yang menjaga dagangannya. Biasanya dia akan kembali setelah bersih-bersih rumah. “Eh, Ibu. Saya lagi gak enak badan,” sahut Debur tanpa memperhatikan wajah wanita 45 tahun di depannya. Debur sebenarnya agak sungkan karena ia baru tiga pekan berada di rumah itu. Mertua Debur memegang kepalanya, “Panas sekali. Kamu sudah minum obat?” Lalu ia duduk di samping Debur. “Sudah

Cerpen: Lika-liku Cinta Lokasi

Cerpen: Yant Kaiy Sebagai artis sinetron, Debur waktunya banyak dihabiskan di lokasi syuting. Debur sangat menikmati keriernya. Kendati dulu tidak pernah bercita-cita ingin menjadi seorang selebriti. Atas ajakan teman SMA-nya, Debur mengikuti ajang pencarian bakat di salah sebuah stasiun televisi swasta. Ia berhasil lolos dan dilamar oleh seorang sutradara untuk bermain sinetron garapannya. Bakat beraktingnya cukup bagus. Tak salah kalau sang sutradara merekrutnya. Dari sekian banyak pemain sinetron, hanya Debur yang tak memiliki doi. Ia tetap enjoy menjalani kesendiriannya. Debur ingin mengalir bebas, tanpa beban berlebih. Dia tidak mau setengah-setengah menyemplungi seni dunia peran. Walau pernah terlintas di hatinya menyukai Maya, tapi Maya sudah punya pacar. Lebih baik bersahabat seperti biasanya. Suatu ketika Maya dan Debur beradu akting dalam beberapa episode sinetron. “Aku tak ingin berpisah denganmu. Aku tahu kau membenciku. Berilah satu kesempatan lagi

Cerpen: Doyan Daun Muda

Cerpen: Yant Kaiy Rambutnya lurus sebahu. Matanya lebar, terlihat teduh. Hidungnya mancung. Serasi dengan bibirnya semerah delima. Tinggi badannya sekitar 169 cm. Kulitnya kuning. Tubuhnya seksi kendati sudah punya 7 cucu. Usianya 51 tahun kurang 3 bulan. Nenek bernama Widia ini sudah punya anak tiga. Ketiga anaknya ikut suaminya ke kota lain. Ia tinggal bersama suaminya yang terserang penyakit stroke. Karena kesibukkan sebagai pemilik hotel dan rumah makan, Widia membayar seorang suster untuk merawat suaminya di rumah. “Sudah tujuh tahun aku tidak seranjang dengannya,” ungkap Widia kepada Debur di salah satu sudut ruang kerjanya. “Aku memahami penderitaan Ibu saat ini,” ucap pemuda tampan seraya mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Dari dulu Debur sudah menganggap Widia sebagai ibunya sendiri. Suami Widia menyekolahkan Debur sampai perguruan tinggi dan bekerja sebagai manager hotel tersebut. “Tapi aku ingin mendapat belai kasih sayang dari seorang lelaki,

Cerpen: Viral Video Mesum Hijab Hijau

Cerpen: Yant Kaiy Jagat maya digemparkan kehadiran video mesum berdurasi 7 menit 7 detik. Video yang memperlihatkan seluruh aurat wanita. Adegan awal ia melepas rok mininya. Perlahan gadis itu melepas bajunya dengan suara mendesah. Lalu hijabnya. Tanpa merasa bersalah ia mempertontonkan kemaluannya. Lantas datang seorang laki-laki dan memeluk gadis itu. Episode selanjutnya, mereka melakukan hubungan badan, layaknya suami istri. Wajah pemeran cowok tidak kelihatan karena membelakangi kamera. Video porno tersebut sepertinya dibuat di salah sebuah hotel di Bali, karena akhir dari video mengarah ke pantai tempat banyak turis sedang berjemur. Atas munculnya video bokep tersebut, para paranormal mulai angkat bicara di televisi dan radio. Mereka mulai menerka-nerka siapa selebgram itu. Podcast laris manis membahasnya di berbagai platform sosial media. Tokoh agamawan turut meramaikan opini negatif tentang selebritis hijab hijau. Netizen tidak ketinggalan menghujat habis-habis

Cerpen: Natalia, Kuikhlaskan Kepergianmu…

Cerpen: Yant Kaiy Rasanya berat kaki melangkah dari tempat peristirahatannya. Di atas pusara kupanjatkan doa. Jasadnya telah terkubur. Diabetes mellitus menenggelamkan banyak keinginannya. Natalia pergi untuk selamanya. Tujuh belas tahun dia telah mengisi ruang hidupku. Suka-duka kini harus berakhir bersamanya. Aku harus memulainya lagi dengan putri kecilku. Aku sempat kehilangan keseimbangan. Otak sadarku hampir tertikam belati kecewa. Jujur, aku masih belum puas memenuhi segala mimpinya. Inilah yang jadi beban pikiranku saat ini. Aku dipapah adikku pergi dari lokasi kuburan umum. Sampai di rumah air mata ini mengalir kembali. Foto-foto Natalia di dinding disimpan ke lemari baju oleh kakak iparku. “Bersabarlah, Dik! Ikhlaskanlah dia. Kita semua akan meninggalkan alam fana ini. Hanya tinggal menunggu waktu. Kita semua sama-sama merasa kehilangan atas kepergiannya. Semua karena sudah takdir dari Sang Khalik,” harap kakak iparku menenangkan jiwa ini sembari memegang b

Mengembalikan Masa Keemasan Nelayan Pasongsongan

Catatan: Yant Kaiy Desa Pasongsongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep di era 70-an menjadi pusat penghasil tangkap ikan terbesar di wilayah Madura. Setiap hari selalu ada aktivitas bongkar-muat hasil tangkap ikan nelayan di Pelabuhan Pasongsongan. Otomatis geliat perekonomian masyarakat sangat baik. Masyarakatnya terlihat sejahtera. Seiring itu pula semua sektor ekonomi jadi berjalan dinamis Tapi mulai 1999 perekonomian masyarakat mulai tidak baik-baik saja kondisinya. Kendati hasil tangkap ikan nelayan tidak pernah menurun. Lantas kenapa perekonomian warga masyarakat tambah memburuk. Jelas ini menjadi hukum ekonomi terbalik. Pertanyaan ini pernah saya lontarkan kepada Agus Panaongan yang sekarang berdomisili di Jember. Kebetulan kami bertemu di Kantor Desa Tugusari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember dalam acara Bakti Sosial Therapy Banyu Urip (November 2022). Saya tengah bertugas meliput kegiatan pengobatan gratis untuk apoymadura.com. Agus Panaongan m

Stop Bullying pada Anak Saya

Catatan: Yant Kaiy Anak sulung saya saat ini ada di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes). Alhamdulillah dia kerasan. Tidak neko-neko. Ia mengenyam pendidikan formal di bangku SMP kelas satu di kawasan Ponpes tersebut. Tetapi tetap saja saya khawatir akan dirinya.  Khawatir perkembangan mentalnya jadi buruk. Cemas jiwanya tertekan. Takut teman-teman barunya di pondok "mengerjai" habis-habisan. Khawatir mengalami perundungan kembali seperti ketika ia masih duduk di bangku SD. Meski kemarin (Sabtu, 24/12/2022), istri saya telah bercerita pada pengasuh Ponpes tentang jati dirinya. Dilema ini bukan saya besar-besarkan. Bukan karena dia perempuan. Bukan pula kami sebagai orang tua amat berlebihan mencemaskannya. Bukan...  Pikiran waswas itu berawal ketika dia masih duduk di bangku SD Negeri di wilayah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Saat itu dia masih kelas tiga semester ganjil. Peristiwa tak terlupakan itu terjadi tatkala kegiatan belajar-mengajar te

Perlu Dicoba, Ini Cara Agar Kades Terpilih Lagi

Catatan: Yant Kaiy Berkompetisi di sirkuit Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) barangkali lebih sengit. Ekstra menegangkan. Lebih membutuhkan kesiapan mental mumpuni. Yakni mental baja. Apalagi Pilkades di desa pedalaman dan terbelakang. So lebih mencekam. Tambah berat lagi kalau warga masyarakatnya berwawasan sempit. Ini jelas membutuhkan energi ekstra. Diperlukan amunisi dahsyat agar tidak seperti kayu bakar. Lazimnya jadi abu setelah proses penggunaan. Ditelisik sisi keuntungan finansial, gaji seorang Kades hanya ratusan juta rupiah selama 5 tahun menjabat. Padahal dana ketika mencalonkan diri bagi seorang Cakades bisa lebih 1 milyar. Boleh Anda kalkulasi. Biaya konsumsi, akomodasi, bahkan soal angpao bagi warga agar memilihnya. Hal itu tak bisa terelakkan selama masa pencalonan. Biasanya banyak warga datang setiap harinya. Disitu makan, kopi dan rokok serta camilan disediakan sang Cakades. Setelah terpilih, si Kades berpesta. Adakan acara makan bersama. Sebagai wujud

Hairul Anwar: Bukan Cari Makan di Politik

Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com Catatan: Yant Kaiy Selasa, 21 Desember 2022, Pukul 10.30 WIB, saya bersama Akhmad Jasimul Ahyak (Ketua Lesbumi MWC NU Pasongsongan) Kabupaten Sumenep ke kantor Madura Energy. Kantor ini milik pengusaha muda, Hairul Anwar. Niat hati bersilaturrahim karena lama tidak bersua. Ternyata sampai di kantor yang berada di kawasan Jalan Basuki Rahmad No.08 Pajagalan Sumenep, kami harus antri. Maklum sudah ada beberapa tamu lebih dulu datang. Kami sudah tidak asing akan suasana itu. Sebab beberapa kali saya kesitu, tamu silih berganti, saban hari. Sejak lima belas tahun terakhir ini, nama Hairul Anwar “digandrungi” banyak warga masyarakat. Mulai dari rakyat jelata hingga kaum jetset. Mulai dari orang miskin hingga para pejabat penting, baik daerah dan pusat. Sikap bijak, rendah hati, dermawan, tidak pendendam, suka mengalah, amanah, tidak ambisius akan jabatan, gentleman menghadapi segala sesuatunya, meski itu pahit. Itulah beberapa sikap yang saya tahu

Besok, DPC APSI Madura Gelar Muscab: "Paradigma Diskursif Putusan Pengadilan Tentang Nikah Beda Agama"

Sulaisi Abdurrazaq, S.H.,M.I.P (kanan) bersama mitra kerja. [Foto: Dok. Pri.] SUMENEP, apoymadura.com -  Dewan Pengurus Asosiasi Pengacara Syariah Jawa Timur (APSI JATIM) akan menggelar musyawarah APSI Cabang Madura yang akan diselenggarakan pada tanggal 23 Desember 2022 bertempat di Aula Mini Fakultas Syariah IAIN Madura Jalan Raya Pangligur No. KM 4 Barat, Ceguk Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan Madura. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Pengacara Syariah Jawa Timur (APSI JATIM) Sulaisi Abdurrazaq, S.H.,M.I.P mengatakan bahwa DPC APSI Cabang Madura akan melaksanakan musyawarah Cabang dengan mengangkat tema “Paradigma Diskursif Putusan Pengadilan Tentang Nikah Beda Agama”. “InsyaAllah kami akan menggelar musyawarah DPC APSI Cabang Madura besok. Dengan mengangkat tema Paradigma Diskursif Putusan Pengadilan Tentang Nikah Beda Agama,” kata Ketua DPW APSI Jatim Sulaisi Abdurrazaq, S.H.,M.I.P (22/12/2022) lewat pesan WhatsAppnya pada media ini. Menurutnya dengan

Soal-soal PAT Bahasa Madura Kelas lll SD

Oleh: Yant Kaiy Mata pelajaran Bahasa Madura masuk dalam muatan lokal dalam kurikulum 2013 (K-13). Berikut ini akan kami hadirkan soal-soal Penilaian Akhir Tahun (PAT)   Bahasa Madura untuk kelas III SD. I. Pasange lang-kaleng (X) ka horop a,b,c, otaba d, e adha’na jawaban se benddher! Mandeng Alam Mandeng Alam Ngabiru ombudda alam Ka’-bungka’an padha bay-lembayan bunganah aba’ mandeng alam sabbar gulina angen ngalesser nyengkap ebbun e baja laggu   mandeng alam ta’ arassa busen ngacethot monyena mano’ nambai asrena alam mara jaga pataronggu nyoppre alam teptep asre.                                                 (Muh. Salam Pantura 2020) 1. Bul-ombullah puisi eattas iya areya…. a. Para’seyang b. Gulaggu c. Pote Temor d. Mandeng Alam 2. Ngabiru e dhalem puisi jereya bernana… a. Gunung b. Mano’ c. Ombudda gunung d. Romana oreng 3. Puisi jereya eanggit taon… a. 2020 b. 2018 c. 2019 d. 2015 4. Senambai asre