Langsung ke konten utama

Cerpen: Viral Video Mesum Hijab Hijau

Cerpen: Yant Kaiy

Jagat maya digemparkan kehadiran video mesum berdurasi 7 menit 7 detik. Video yang memperlihatkan seluruh aurat wanita. Adegan awal ia melepas rok mininya. Perlahan gadis itu melepas bajunya dengan suara mendesah. Lalu hijabnya.

Tanpa merasa bersalah ia mempertontonkan kemaluannya. Lantas datang seorang laki-laki dan memeluk gadis itu. Episode selanjutnya, mereka melakukan hubungan badan, layaknya suami istri.

Wajah pemeran cowok tidak kelihatan karena membelakangi kamera. Video porno tersebut sepertinya dibuat di salah sebuah hotel di Bali, karena akhir dari video mengarah ke pantai tempat banyak turis sedang berjemur.

Atas munculnya video bokep tersebut, para paranormal mulai angkat bicara di televisi dan radio. Mereka mulai menerka-nerka siapa selebgram itu. Podcast laris manis membahasnya di berbagai platform sosial media. Tokoh agamawan turut meramaikan opini negatif tentang selebritis hijab hijau. Netizen tidak ketinggalan menghujat habis-habisan.

“Dasar lonte. Anjing. Tak tahu malu. Neraka jahanam tempatmu. Kalau ingin viral jangan menghalalkan segala cara, dong. Setan alas,” begitu salah satu komentar pembaca di website yang mengunggah video artis hijab hijau.

Sumpah-serapah senada terus membanjiri sosial media di tanah air. Kutukan bertubi-tubi menyerang tanpa batas.

Menyikapi hadirnya video syur yang mengarah pada seorang artis sinetron di tanah air, pihak kepolisian mulai mengambil tindakan. Sebab video itu cukup meresahkan masyarakat. Kepolisian melakukan pemanggilan.

Dari hasil pemeriksaan selama tiga hari, akhirnya pihak kepolisian menyimpulkan, bahwa pemeran video mesum tersebut bukanlah artis yang dituduhkan banyak kalangan. Sebab selebgram itu tak pernah berwisata ke Pulau Dewata.

Bukti kuat kedua, akun pengunggah video pertamakali bukan dari akun artis bersangkutan. Sosok pemeran video itu berasal dari negara Thailand. Kebetulan wajahnya mirip dengan sang artis.[]

Pasongsongan, 27/12/2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p