Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Demi Keturunan

Pentigraf: Yant Kaiy Sudah tujuh tahun lebih tujuh bulan usia perkawinanku dengan lelaki super sibuk karena memiliki 11 perusahaan. Diantara kesibukan kami ada gundah berbaur gelisah tak bertepi karena masih belum punya keturunan. Kata dokter aku tidak mandul. Sedang suamiku tak pernah mau memeriksakan dirinya. Dalam hubungan badan kami selalu melakukannya sehabis pulang kantor. Tapi tanda-tanda kehamilan belum kunjung datang. Di rumah besar kami ada pembantu suami-istri dan satu anaknya lelaki masih duduk di bangku SMA kelas 1. Karena pembantu yang perempuan sakit, suaminya menjaga di rumah sakit. Sementara pekerjaan di rumah kami diselesaikan anaknya. Sedangkan di rumah tinggal aku dan dia karena suamiku ke luar kota. Tiba-tiba muncul ide jahat di benakku. Anak bertubuh gempal itu kupanggil untuk memijat. Ia pun menjalankan aksinya. Aku berhasil membuatnya terangsang hingga akhirnya kesuciannya ternoda. Seminggu kemudian aku dinyatakan positif hamil. Suamiku bertambah sayang

Terseret Rindu

Pentigraf: Yant Kaiy Dia belum menyatakan jatuh cinta terhadapku. Sikapnya tetap seperti yang dulu, tertutup dalam urusan cinta. Beda denganku. Acapkali aku membeberkan apa saja kepadanya tanpa sisa. Sebab rahasiaku tidak akan dibocorkan. Dia pernah hendak menciumku di salah satu ruang pertemuan. Tapi segera kutepis. Dia tak memaksa. Terlihat wajahnya pucat dan salah tingkah. Sejak saat itu persahabatan kami berjalan tidak normal, tidak seperti biasanya. Kejadian tersebut sudah berlalu tiga tahun. Kami akhirnya terpisah karena   kuliah berbeda kota. Namun malam ini aku tiba-tiba mengingatnya.[] Pasongsongan, 31/1/2021

Capaian Kades Duko dalam Pembangunan dan Kesejahteraan

Kades Duko Kecamatan Rubaru, Moh. Munif  (Foto: Yant Kaiy) Apoymadura, Sumenep – Kades Duko Kecamatan Rubaru, Moh. Munif, ketika dijumpai di kediamannya membeberkan capaian-capaian dirinya dalam pembangunan dan kesejahteraan bagi segenap warganya. “Penggunaan anggaran DD (Dana Desa) sebagai motor penggerak pembangunan, kami manfaatkan semaksimal mungkin dalam pembangunan sarana dan prasarana. Konkretnya, jalan-jalan di daerah kami sudah beraspal semua, drainase sebagai media suplai air ke sawah-sawah milik masyarakat juga sangat kami perhatikan, bahkan pembangunan Polindes (Pondok Bersalin Desa) juga telah kami bangun sesuai Juklak (Petunjuk Pelaksanaan) dan Juknis (Petunjuk Teknis) yang ada,” terang Moh. Munif. Ahad (31/1/2021). Kedepan dirinya akan membuat sentra ekonomi masyarakat berbasis hasil pertanian yang ada di desanya. “Rancangan itu sudah mulai kita bicarakan dengan dinas terkait. Kami terus berpacu dengan waktu, bagaimana masyarakat kami bisa berdaya dan mandiri. Sa

Suhanto: Fokus Kesejahteraan bagi Warga Soddara

Suhanto, S.Pd (Foto: Yant Kaiy) Apoymadura, Sumenep -   Kepala Desa Soddara non-aktif, Suhanto,S.Pd memiliki sebuah ide untuk membangun kesejahteraan bagi masyarakat yang mayoritas bercocok tanam di daerahnya. Apakah ide tersebut? “Selama saya menjabat Kades Soddara sebenarnya telah mulai dirintis, tapi tidak maksimal karena banyak pekerjaan rumah yang mesti didahulukan. Seperti sarana dan prasarana penunjang kelancaran mobilitas masyarakat. Satu misal, kalau jalannya sudah bagus, otomatis warga dalam berusaha tak menemukan hambatan berarti,” terang Suhanto yang akan maju lagi dalam putaran Pilkades nanti. Ahad (31/1/2021). Ketika ditanya, apakah ide konkretnya? “Saya tak bisa menjelaskan detail sekarang. Pada saatnya nanti ide itu akan saya launching ke masyarakat kalau terpilih lagi. Ini bukan ide iming-iming. Kita tahu Desa Soddara memiliki Puncak Lanjari yang mungkin satu-satunya di Madura yang layak sebagai tempat olahraga paralayang. Tahun kemarin sebenarnya sudah banyak

Sahabat Khusus

Pentigraf: Yant Kaiy Di balik sikapnya yang kadang suka bercanda, ternyata pria yang baru kukenal itu memiliki riwayat hidup tak membahagiakan. Rumahnya gubuk. Ia menempuh pendidikan di perguruan tinggi dalam kondisi ekonomi keluarga sangat lemah. Namun semangat pada dirinya terus berkobar. Pada Selasa dan Sabtu pagi ia membeli ayam kampung dari tetangganya, kemudian menjualnya ke pasar. Dari hasil berjualan ayam inilah ia bisa membiayai sendiri semua kebutuhan kuliahnya walau sebagai pedagang ayam skala kecil. Keharuan hatiku membawa pertemanan kian hangat. Memang tidak pernah terlontar kata cinta. Akan tetapi kami begitu dekat. Untuk sementara ini kami tak mungkin bisa bersama dalam payung cinta, lantaran aku sudah mengikat pertunangan dengan seorang pengusaha. Yang jelas kami saling menikmati persahabatan; sebagai sahabat yang bisa berbagi suka dan duka.[] Pasongsongan, 31/1/2021

Bangga Kampung Halaman

Pentigraf: Yant Kaiy Masyarakat di kampung halamanku tipe pekerja keras. Umumnya mereka menjadi kuli angkut ikan di sebuah pelabuhan berjarak sembilan kilometer dari tempat tinggalku. Cerita tetangga, semua mereka lakukan karena tidak ada jaminan hidup lebih baik. Hingga kini masyarakat luas mengenal kampungku sebagai basis kuli angkut ikan. Tetapi aku tetap bangga, walau ada sebagian pemuda kurang percaya diri apabila bergaul dengan masyarakat luar menyebutkan nama tanah kelahiranku. Aku pikir itu lebih baik ketimbang jadi peminta-minta. Budaya kerja keras diwarisi dari pendahulu, pantang menyerah dalam banyak hal, tak mudah tumbang dihempas badai sekalipun. Generasi masa kini telah menikmati hasilnya. Bisa menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi. Semua itu berkat ikhtiar, bukan dari berkhayal.[] Pasongsongan, 31/1/2021

Kades Pasongsongan: Pisang Tangguh Bhabinkamtibmas, Inspiratif

Kades Pasongsongan Ahmad Saleh Harianto ketika memberi kata sambutan. (Foto: Yant Kaiy) Apoymadura, Sumenep – Dalam kata sambutan pada Launching: Kampung Tangguh Semeru, Pisang Tangguh Bhabinkamtibmas, Kampung Tangguh Narkoba, dan Kampung Tangguh Demokrasi, Kades Pasongsongan Ahmad Saleh Harianto, S.Pt menggarisbawahi tentang Pisang Tangguh Bhabinkamtibmas. Jumat (29/1/2021). “Sangat menarik bagi saya tentang Pisang Tangguh Bhabinkamtibmas. Kami kedepan akan mengaplikasikan program ini karena kami punya lahan cukup luas, yakni bekas lapangan Karapan Sapi. Kami optimis bahwa program ini bagian penting dalam ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19. Dari sisi ekonomi juga cukup berprospek cerah pada kesejahteraan hidup warga kami,” papar Kades Pasongsongan di hadapan Kapolres Sumenep dan rombongan, Forpimka, tokoh masyarakat dan para alim ulama. Dirinya akan mengkaji lebih mendalam lahan yang akan ditanami pohon pisang. Kapolres Sumenep, Forpimka Pasongsongan, Relawan Anti Narko

Bantuan Alat Tes Narkoba Kapolres Sumenep

Penyerahan bantuan Kapolres Sumenep. (Foto: Yant Kaiy) Apoymadura, Sumenep – Dalam launching Kampung Tangguh Semeru, Pisang Tangguh Bhabinkamtibmas, Kampung Tangguh Narkoba, dan Kampung Tangguh Demokrasi, Kapolres Sumenep AKBP Darman, S.I.K memberi bantuan alat tes narkoba dan bantuan sosial kepada anak yatim. Penyerahan bantuan itu berlangsung di Kantor Desa Pasongsongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep yang disaksikan langsung oleh Kades Pasongsongan Ahmad Saleh Harianto, S.Pt. Jumat (29/1/2021). “Menyelamatkan anak-anak pemakai narkoba merupakan tanggung jawab kita bersama. Bagi saya, menjebloskan mereka ke penjara tidak akan menghentikan laju korban akibat narkoba ini. Satu cara efektif supaya anak-anak muda itu diketahui positif memakai narkoba, yakni dengan alat tes narkoba. Dipandang perlu alat ini karena orang tua keberatan anaknya ditangkap,” papar Kapolres Sumenep dihadapan para alim ulama, tokoh masyarakat dan Forpimka. AKBP Sudarman, S.I.K menambahkan, Relawan

Lautan Dosa

Pentigraf: Yant Kaiy Keinginan untuk menghancurkan hidupnya semakin kuat saja. Tapi aku tidak terbiasa berlaku dosa semena-mena. Biarlah semua itu kupasrahkan pada Tuhan. Mendustai semua yang telah kuberikan padanya teramat menyakitkan. Bagaimana tidak terkoyak batin ini, aku telah menggugurkan darah dagingnya, berjanji akan menikahinya. Tapi apa lacur, dia pindah ke lain cinta. Episode terakhir dari penyesalan itu, aku tak mungkin berkubang selamanya pada luka. Mohon ampunan lebih baik. Tidak akan mengulanginya lagi.[] Pasongsongan, 29/1/2021

Ketenaran

Pentigraf: Yant Kaiy Mujur tak dapat ditebak oleh siapa pun. Gagal tak patut disesali. Apalagi sampai disumpahi. Dikarenakan menyanyikan lagunya aku bisa dikenal banyak orang diseluruh pelosok negeri. Berkat lagunya pula kehidupanku bertambah mapan. Bisa membeli kendaraan roda empat. Beli rumah di kawasan elite. Jalan-jalan dibiayai produser rekaman kemana kusuka. Penggemarku terus bertambah tak terkendali. Di puncak ketenaranku, Tuhan telah lama kutinggalkan.[] Pasongsongan, 29/1/2021

Dia Ternyata…

  Pentigraf: Yant Kaiy Penampilannya sederhana dan acapkali terkes an dari keluarga biasa-biasa saja. Tak ada sesuatu yang mencolok. Yang jadi daya tarikku padanya yakni dari cara bergaul tanpa pandang bulu. Mudah beradaptasi dengan sekitarnya. Tak canggung dalam meringankan beban orang lain. Paling spesial, dia tak memiliki mata buaya seperti kebanyakan cowok yang pernah kujumpai di kampus, tempat dimana aku menggantungkan impian masa depan. Ketika perhatianku semakin menggila. Suatu ketika aku menghadiri sebuah acara diskusi. Dari samping tempatku duduk, eh ternyata ada dia sedang duduk bersama dara lain.[] Pasongsongan, 29/1/2021

Stroke

Pentigraf: Yant Kaiy Ketika suamiku tak bisa lagi memberi nafkah batin karena stroke akibat darah tinggi, aku pun haus belai lembut tangan lelaki. Tapi aku tak bisa kemana-mana karena harus merawatnya sebagai bakti istri terhadap suaminya. Apalagi ada dua anakku masih kecil, butuh curahan kasih-sayang dan perhatian. Aku tetap mengharapkan dia sembuh seperti impian keluarga besar kami. Namun kesehatan suamiku terus memburuk sehingga kematian menjemputnya. Ketika aku ingin keluar dari rumah suamiku, adik iparku mencegahnya. Ia hendak menggantikan kedudukan kakaknya di hatiku. Haruskah aku menerima cintanya, sementara ayah mertua sudah berulangkali mencicipi tubuhku? Ah… Pasongsongan, 29/1/2021

Api Cemburu

Pentigraf: Yant Kaiy Merawat cinta diantara goda berkeliaran di sekitar rumah kos sungguh tidak mudah. Aku telah terikat tali pertunangan dengan lelaki anak seorang konglomerat. Jerat-jerat itu sengaja terpasang supaya aku tidak kepincut. Bukan tipeku berkhianat. Sebab marwah keluarga begitu kuat kupertaruhkan. Dia sering datang menjumpaiku, mengobati setangkai rindu kami karena terpisah laut dan gunung. Tapi kemudian kerinduannya berubah amarah tatkala ada beberapa teman kuliahku datang. Aku perkenalkan dia kepada mereka. Pikiran dangkalnya memberangus jalinan cinta semusim. Kuterima dengan lapang dada keputusannya untuk pergi dari ruang rindu.[] Pasongsongan, 29/1/2021

Kapolres Sumenep Mengunjungi Desa Pasongsongan

Kapolres Sumenep (tengah) saat memaparkan empat launching. (Foto: Yant Kaiy) Apoymadura, Sumenep – Kapolres Sumenep, AKBP Sudarman, S.I.K beserta rombongan berkunjung ke  Desa Pasongsongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep dalam rangka Launching: Kampung Tangguh Semeru, Pisang Tangguh Bhabinkamtibmas, Kampung Tangguh Narkoba, dan Kampung Tangguh Demokrasi. Jumat (29/1/2021). Kedatangan Kapolres Sumenep disambut Kepala Desa Pasongsongan, Ahmad Saleh Harianto, S.Pt dan Forkopimka Pasongsongan di Kantor Desa Pasongsongan. Kapolres Sumenep (kiri) bersama Kades Pasongsongan. (Foto: Yant Kaiy) Sebelum acara dimulai, Kapolres Sumenep menyerahkan santunan kepada anak yatim, dilanjutkan acara ramah-tamah, dan penanaman pohon pisang. “Dari keempat launching ini kami harapkan masyarakat Pasongsongan tangguh dalam banyak hal menghadapi pandemi Covid-19. Kampung Tangguh Semeru maksudnya kita harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Pisang Tangguh Bhabinkamtibmas sebagai media komu

Kapolres Sumenep akan Mengunjungi Desa Pasongsongan

Spanduk ucapan selamat datang. (Foto: Yant Kaiy) Apoymadura, Sumenep – Hari ini, Jumat (29/1/2021) Kapolres Sumenep, AKBP Darman S.I.K. akan mengunjungi Desa Pasongsongan Kecamatan Pasongsongan. Terlihat spanduk bertuliskan uacapan selamat datang di Kantor Desa Pasongsongan. Ketika apoymadura.com menanyakan tentang kunjungan Kapolres Sumenep tersebut kepada Kades Pasongsongan, Ahmad Saleh Harianto, S.Pt membenarkannya. “Direncanakan Bapak Kapolres Sumenep tiba di Kantor Desa Pasongsongan pada jam 12.30 WIB,” terang Kades Pasongsongan . (Yant Kaiy)

Ke Lain Cinta

Pentigraf: Yant Kaiy Titin panggilan sehari-harinya. Perhatiannya terhadapku luar biasa. Disaat aku terpuruk oleh masalah keuangan, ia membelanjakan seluruh gajinya untuk memenuhi kebutuhan hidupku di tanah rantau. Dalam hati aku berjanji akan menggantinya kelak. Namun ia terlihat tulus, tak terpikirkan mengharap ganti. Aku memaknai perhatiannya bukanlah sepotong cinta karena dia telah punya anak satu. Suaminya di kota lain, melanjutkan kariernya sebagai pengacara. Manusiawi kalau ia begitu butuh belaian cinta. Ketika libur kerja kami sering ke tempat wisata. Tak pernah ada diskusi tentang asmara diantara kami. Bukan aku sok suci, tapi aku tenggang rasa. Akhirnya ia berlabuh di dermaga cinta teman satu kampung. Ia pun dimangsa tanpa sisa.[] Pasongsongan, 28/1/2021

Belenggu Cinta

Pentigraf: Yant Kaiy Di matanya acapkali aku merasa aneh, serba salah dibuatnya. Salah tingkah ketika apa yang kuperbuat terdikte sedemikian rapi. Padahal aku tak pernah merumuskan perilakunya kepada siapa pun. Masa bodoh. Sebab dia hanya sebatas teman kerja saja. Aku menganggap dia tidak ada bedanya dengan mereka. Dihari ulang tahunnya aku datang, menghormati undangannya. Kupersembahkan bingkisan ala kadarnya. Tapi… Ibunya melirikku penuh makna dan tangannya menarik lenganku. Aku terperangah bagai sapi dicocok hidungnya. “Temani Yeni di sini!” bisiknya tanpa basa-basi. Terlintas di benakku, apakah aku sebagai korban atas kegagalan pertunangannya. Terpaksa, saat itu tak bisa apa-apa.[] Pasongsongan, 28/1/2021

Pertengkaran dan Permusuhan

Catatan: Yant Kaiy Pertengkaran adalah suatu situasi dimana terjadi tindakan (action) antara seseorang dengan pihak lain akibat perbedaan pendapat, lalu tersulutlah emosi keduanya. Pada pertengkaran ini biasanya akan diketahui akar permasalahan yang melingkupinya, sehingga publik bisa menyimpulkan solusi terbijak agar kejadian sama tidak berulang. Sedangkan permusuhan adalah suatu situasi dimana belum terjadi (action) antara seseorang dengan pihak lain. Sementara hanya tinggal menunggu waktu kapan ledakan permusuhan itu mencapai puncaknya. Permusuhan tersembunyi dan sifatnya mengakar. Mungkin hanya keluarga terdekat atau kelompoknya yang mengetahui. Permusuhan terjadi karena situasi dan kondisi seseorang tidak memungkinkan melampiaskannya karena terbentur oleh norma-norma kemanusiaan.[] Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Haul Syekh Ali Akbar Pasongsongan dan Lesbumi

Dari kiri: Maniro, Akhmad Jasimul Ahyak, Yant Kaiy di acara Zikir Samman Pasongsongan. (Foto: Yant Kaiy) Apoymadura, Sumenep – Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin wafat pada 14 Jumadil Akhir 1000 Hijriah. Tokoh penyebar agama Islam di wilayah pantura Pulau Madura ini adalah paman dari Raja Sumenep, Bindara Saod. Jasanya bagi Kerajaan Sumenep sungguh luar biasa besar. Terbilang ada hadiah Raja Sumenep terhadap Syekh Ali Akbar berupa tanah luas yang sekarang menjadi Dusun Pakotan Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Pada tahun ini, haul Syekh Ali Akbar bertepatan dengan tanggal, 27 Januari 2021 Masehi. Pada siang hari dilaksanakan acara Khotmil Qur’an, sedangkan malam hari digelar Zikir Samman. Menurut sejarah, Zikir Samman dibawa langsung oleh Nyai Agung Madiya dari Aceh. Nyai Agung Madiya adalah putri tercinta Syekh Ali Akbar yang berperang melawan penjajah Belanda atas permintaan Kerajaan Aceh melalui Kerajaan Sumenep. Jadi Zikir Samman sudah ada di Desa/Kecamatan Pasongson

Tidak Becus, Proyek Tugu Batas Sumenep-Pamekasan

Sisi barat tugu batas Sumenep-Pamekasan. (Foto: Yant Kaiy) Apoymadura, Sumenep – Pengerjaan proyek Tugu Batas Sumenep-Pamekasan yang terletak di sisi barat Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep sudah selesai pembangunannya. Tugu yang terbilang megah itu dihiasi lambang kuda terbang. Tapi sayang ada dua tulisan pada sisi barat dan timur mengelupas sehingga terkesan pengerjaan proyek tersebut kurang profesional. Sisi timur tugu batas Sumenep-Pamekasan. (Foto: Yant Kaiy) Plus kalau malam hari lampu pada huruf-huruf SELAMAT DATANG DI KABUPATEN SUMENEP dan SELAMAT JALAN ada yang tidak menyala. Padahal Tugu Batas tersebut belum genap satu tahun selesai dari pengerjaannya. Semoga ada perhatian dari pihak terkait, demikian harapan sebagian besar masyarakat Pasongsongan. (Yant Kaiy)

Membuat Lagu Perdamaian Bersama Yamaro Sitompul

Yamaro Sitompul Catatan: Yant Kaiy Yamaro Sitompul adalah seorang aranger musik sekaligus pencipta lagu yang tinggal di Jakarta. Ia berdarah Batak dan saya berdarah Madura. Ketika 1998 saya tinggal di rumahnya hingga 1999. Selama menumpang, kebutuhan hidup sehari-hari dia yang menanggung semuanya. Luar biasa. Padahal saya tahu penghasilan bulanan Yamaro terbilang pas-pasan. Diantara kami tidak ada ikatan keluarga, hanya sebatas teman biasa. Perkenalan kami terjadi di rumah seorang perupa dan penyanyi gereja dari Yogyakarta. “Teruslah kamu berkarya. Dan tunaikan shalatmu yang lima waktu supaya Tuhanmu senang, Yant,” saran Yamaro suatu ketika sehabis pulang kerja. Saya tergugah. Tidak hanya sampai di situ, disaat bulan suci Ramadhan, istri Yamaro senantiasa menghidangkan makanan untuk berbuka puasa dan santap sahur bagi saya. Jujur, kepedulian Yamaro membuat hati merasa tenang bersama keluarga kecilnya. Jarang ada di Jakarta orang seperti dia. Apalagi antara kami berbeda kepe

Mengenal Yamaro Sitompul

Yamaro Sitompul (kanan) bersama seorang tokoh agama Islam. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Pada 1998 saya merantau di Bekasi Utara. Saya kenal dengan Yamaro Sitompul di tempat tinggal salah seorang perupa berasal dari Yogyakarta. Kemudian saya diajak tinggal di kediamannya beberapa bulan sambil menulis karangan fiksi. Kami menyatu dalam kebersamaan kendati kami berbeda suku dan agama. Dia sangat care dalam banyak hal, walau diantara kami tidak ada ikatan keluarga. Ketika di bulan suci Ramadhan, Yamaro Sitompul dan keluarga senantiasa menyiapkan hidangan buka puasa dan sahur bagi saya. Padahal saya tidak pernah memintanya lantaran ia beragama Kristen. Akhir 2020 kemarin kami dipertemukan via sosial media setelah putus komunikasi pada 1999. Sebagai sesama seniman, kami akan melakukan kerja sama dalam seni musik bernuansa perdamaian dunia nantinya.[] Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com Nama Asli: Yamaro Sitompul Alias: Yamaro. Isteri: Seriminda Lahir di: Pahae Tapanuli

Covid-19 Menambah Daftar Tidak Percaya

Catatan: Yant Kaiy Ditengah menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah karena banyaknya kasus hukum yang tidak bisa diselesaikan, malah kini pemerintah mengetengahkan isu Covid-19 dengan sangat gencar. Pemberlakuan protokol kesehatan dan vaksinasi telah menatalkan komentar bernas dan kritis dari banyak kalangan. Namun tetap saja pemerintah melalui rumah sakit, kepolisian dan tentara serta pejabat   daerah memaksakan kehendak supaya menggolkan programnya. Di beberapa daerah mulai timbul gejolak. Setiap hari sosial media ramai memberitakan kebenaran seputar Covid-19. Tapi pemerintah pusat tidak mencabut keputusannya, seolah tutup mata dan telinga. Rakyat jelata harus pontang-panting dalam menyambung hidup. Akhir-akhir ini masyarakat luas fokus menunggu saat tepat dimana kebenaran itu akan terungkap. Mereka percaya kalau Tuhan akan membuka tabir sehingga terang-benderang. Perlu diketahui, rakyat kecil di pelosok desa saat ini banyak memiliki hape android. Deng

Tulus

Pentigraf: Yant Kaiy Nama besarnya telah membawa masyarakat luas ikut membela dirinya disaat genting karena ada sebagian warga mengecamnya. Menghasut dan memfitnah. Dia tetap tegar dalam berkarya, terus melangkah tanpa menoleh lagi. Karena dirinya yakin, jika yang ia lakukan tidak bertentangan dengan norma-norma apa pun. Ternyata tidak sulit berbuat baik bagi orang lain. Tantangannya justru datang dari orang-orang sekelilingnya. Menerima kritik dari lawan adalah manusiawi. Namun pengikut dia justru menjebloskan dirinya ke lembah hina. Lantaran tidak terima kemudian berbuat kasar, berkata-kata penuh kebencian.[] Pasongsongan, 25/1/2020

Sebuah Rumah di Pakondang Roboh

Warga, anggota Polsek dan Koranil Rubaru membantu menurunkan genting bangunan. (Foto: Yant Kaiy) Apoymadura, Sumenep – Akibat curah hujan sangat lebat yang mengguyur Dusun Banakaja Desa Pakondang Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep, satu rumah roboh pada jam 07.00 WIB. Senin (25/1/2021). Beruntung tidak sampai jatuh korban jiwa. Menurut keterangan warga sekitar, pemilik rumah bernama Sumawi (54) hendak berangkat ke sawah. Sedangkan istrinya, Sunab (52) membersihkan halaman. Secara mengejutkan tiba-tiba rumahnya roboh. Anggota Polsek dan Koramil Rubaru turut hadir di tempat kejadian. (Yant Kaiy)