Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

Nelayan Pasongsongan Butuh Jaminan Usia Senja

Catatan: Yant Kaiy Desa Pasongsongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep merupakan satu-satunya daerah penghasil tangkap ikan terbesar di Pulau Madura. Lalu hasil ikan tersebut langsung dijual kebeberapa pabrik pengolahan ikan di Jawa. Sementara ada beberapa jenis ikan tertentu masuk ke restoran hotel. Ada pula yang diekspor, memenuhi permintaan pasar di luar negeri. Sebagian lagi ikan itu dijual dibeberapa pasar tradisional. Kekayaan hasil laut Desa Pasongsongan sungguh luar biasa. Sangat melimpah. Karunia Ilahi ini patut kiranya untuk selalu disyukuri. Namun ketika kita berada di desa tersebut, ternyata kesejahteraan masyarakat yang menggantungkan seluruh hidupnya di laut masih belum sepenuhnya sesuai impian. Kendati melimpah hasil laut di Pasongsongan, namun tak membuat sebagian besar masyarakatnya sejahtera. Salah satu faktor penyebab mereka terdampak kemiskinan karena tidak semua perahu yang melaut mendapatkan hasil tangkap. Apalagi ketika tiba musim a

Toko Modern Tumbuh Subur di Pasongsongan

Catatan: Yant Kaiy Desa Pasongsongan adalah salah sebuah desa yang jumlah penduduknya terbesar ketimbang sembilan desa yang ada di wilayah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Mata pencaharian utama masyakatnya sebagai nelayan. Sebelah barat desa ini berbatasan langsung dengan Desa Bindang Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan. Warga yang mendiami Desa Pasongsongan terdiri dari penduduk pribumi, Cina dan Arab. Mereka melebur dalam peradaban sosial budaya Islami. Sedangkan pertumbuhan perekonomian di desa ini cukup baik. Karena Desa Pasongsongan merupakan penghasil tangkap ikan terbesar di wilayah Madura. Menelisik kebiasaan belanja orang-orang disitu yang cukup tinggi, rupanya menyita perhatian para pengusaha ritel dari luar daerah. Tak ayal, dalam lima tahun terakhir di Desa Pasongsongan sudah berdiri 6 toko modern. Dari keenam toko modern itu, hanya satu toko yang pemiliknya warga desa setempat. Memang tidak ada aturan mengikat bagi siapa saja yang mau menja

Forum Silaturahmi Komite Sekolah Pasongsongan

Agus Sugianto,S.Pd, Kepala SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP – Perhatian serius Agus Sugianto, Kepala SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep terhadap keberadaan Komite Sekolah mulai mengemuka. Seiring ada beberapa Komite Sekolah kurang punya atensi terhadap lembaga pendidikan yang menaunginya. Kamis (30/3/2023). “Ada beraneka alasan para Komite Sekolah tersebut tidak maksimal melaksanakan tugas dan fungsinya. Kita tidak bisa menyalahkannya. Mereka memiliki kesibukan. Salah satunya, mereka harus menafkahi keluarga. Saran saya, harus ada langkah solutif, yakni membangun sebuah forum. Sehingga mereka punya pijakan jelas sebagai Komite Sekolah,” saran Agus Sugianto. Komite Sekolah merupakan elemen penting dalam dunia pendidikan. Keberadaannya tak bisa dipisahkan bagi tumbuh-kembangnya sekolah bersangkutan. “Dewan Pendidikan Sumenep tahun kemarin telah memberi sinyal untuk membangun komunitas bagi Komit

Dinamika Peta Politik Sumenep 2023

Catatan: Yant Kaiy Bagi-bagi sembako dan angpao tidak lagi jadi amunisi dahsyat dalam mencuri perhatian calon pemilih. Peta politik di ujung timur Pulau Garam Madura saat ini mulai berubah. Terbukti, pekan pertama Ramadhan 2023 kemarin, niat tulus Said Abdullah membagi-bagikan angpao terhadap warga Sumenep menuai cibiran dari beberapa kalangan. Padahal tidak sedikit uang yang dikeluarkan Said Abdullah. Kita tahu, aksi ikhlas Said Abdullah bukanlah kali pertama. Tiap tahun di Bulan Suci Ramadhan ia selalu berbagi zakat mal terhadap warga masyarakat di tanah kelahirannya. Dari peristiwa ini bisa ditelaah, kalau finansial bukanlah power vital bagi seseorang yang bakal maju di sirkuit Pemilu. Bisa jadi pemilih akan mengambil duitnya saja, tapi ogah memilih dirinya di bilik suara. Dulu masyarakat pemilih bisa dibom pakai duit. Sehingga kiblat pilihannya berubah. Diiming-iming kesejahteraan hidup lebih baik. Ia bakal ada di garis depan membela kepentingan rakyat. Sega

Zakat Mal Said Abdullah untuk Sumenep

  Catatan: Yant Kaiy Status Said Abdullah saat sekarang menduduki Ketua Banggar (Badan Anggaran) DPR RI. Politisi senior dari fraksi PDI Perjuangan ini berasal dari Kota Keris Sumenep. Ramadhan pekan pertama, Said Abdullah membagi-bagikan zakat mal kepada masyarakat dibeberapa lokasi di Sumenep. Angpao itu disalurkan selesai shalat tarawih di masjid dan musholla. Niat tulus Said Abdullah bukan kali pertama. Setiap tahun di Bulan Suci Ramadhan ia tidak absen melakukan hal yang sama. Bahkan diluar Ramadhan ia acapkali memberikan tali asih sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Namun ada saja orang yang ‘usil’ menyebut perbuatan baiknya sebagai gerakan politik. Semestinya mereka tidak menyudutkan Said Abdullah terlampau dalam. Perilaku berbagi Said Abdullah terhadap masyarakat di Madura sudah sangat dirasakan cukup membantu perekonomian mereka. Masyarakat bergembira ria. Kalaupun pemberian zakat mal itu terselip niat pamrih, itu urusan Said Abdullah dengan Sang Khalik. Kit

SD Panaongan 3 Butuh Sarana Transportasi

Agus Sugianto,S.Pd, Kepala SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. [Foto: Yant Kaiy]   SUMENEP – Beberapa pekan lalu, saat Agus Sugianto, Kepala SDN Panaongan 3 memberikan santunan sepatu dan tas sekolah kepada para murid yatim dan dhuafa di lingkungannya, ternyata diketahui banyak diantara muridnya berjalan kaki lebih dari 2 kilometer. Ini mengundang keprihatinan tersendiri baginya. Senin (27/3/2023). Penyerahan bantuan itu diterima langsung oleh wali murid bersangkutan. Kepedulian ini bertujuan agar sekolah yang berada di pelosok ini menjadi bagian tak terpisahkan dengan lingkungan sekitarnya. “Sekolah kami saat ini butuh sarana transportasi antar-jemput. Minimal kendaraan roda tiga. Bisa dibayangkan, betapa lelahnya mereka pulang-pergi sekolah dengan jalan kaki,” ungkap Agus Sugianto, Kepala SDN Panaongan 3. Dalam waktu dekat dirinya akan melayangkan proposal kepada para pengusaha asli Pasongsongan. Syukur nanti ada dermawan yang ikhlas membantu. “Pintu it

Paguyuban Guru Bahasa Madura Pasongsongan

Agus Sugianto,S.Pd, Kepala SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP – Kepala SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan, Agus Sugianto,S.Pd memandang perlu dibentuknya sebuah paguyuban (komunitas) guru Bahasa Madura di Pasongsongan. Pernyataan itu dilontarkan Agus Sugianto karena ada beberapa guru yang belum sepenuhnya mengaplikasikan tangga Bahasa Madura ( ondhaggha bhasa ) dalam berkomunikasi. Senin (27/3/2023). “Dengan adanya paguyuban guru Bahasa Madura ini, kita bisa menyatukan visi dan misi dalam mengemban tugas sebagai pendidik. Sesama guru nantinya bisa saling belajar di komunitas tersebut,” ucap guru penggerak SD satu-satunya di Pasongsongan ini serius. Maklum, saat ini para guru khusus Bahasa Madura jenjang pendidikan SD agak kurang. Umumnya guru yang   mengajar memegang banyak bidang studi. Tidak spesifik. “Bisa dipastikan, hadirnya paguyuban guru Bahasa Madura akan memberikan ruang penyempurnaan tata bahasa daerah yang benar. Ke

Pondok Ramadhan di SDN Panaongan 3 Pasongsongan

Agus Sugianto,S.Pd, Kepala SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan Sumenep. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP – Program Pondok Ramadhan merupakan salah satu kegiatan keagamaan sangat dianjurkan pada masing-masing sekolah. Walau sifatnya bukan wajib, tapi tidak ada salahnya sekolah melaksanakannya. Ahad (26/2023). “Pada kalender pendidikan jenjang Sekolah Dasar, ada waktu tiga hari tersedia sebelum masa libur sekolah. Biasanya nanti akan ada surat edaran dari Dinas Pendidikan. SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan telah merancang program Pondok Ramadhan seperti tahun-tahun sebelumnya,” terang Agus Sugianto, Kepala SDN Panaongan 3 ketika dijumpai di kediamannya, Dusun Benteng Desa Panaongan. Pelaksanaan Pondok Ramadhan akan diisi kegiatan tadarus, bengkel sholat, siraman rohani oleh guru mapel PAI dan berbuka puasa. Agus Sugianto menambahkan, bahwa dirinya juga akan mengambil kebijakan menggandeng pengusaha lokal untuk ala kadarnya memberikan santunan kepada para peserta didik.

Zakat Said Abdullah di Ramadhan Hari ketiga

SUMENEP -  Masjid Naqsyabandi di Pajagalan, Masjid Laju depan Rumah Dinas (Rumdis) Bupati Sumenep, dan salah satu Mushola di Jalan RA Kartini  kebanjiran jamaah sholat tarawih. Tidak seperti dua malam Ramadhan sebelumnya. Jumat (24/3/2023).  Sebagian besar masyarakat dari seluruh penjuru kecamatan di Kota Keris Sumenep mendatangi ketiga tempat ibadah tersebut karena lagi ada acara bagi-bagi duit. Mereka berbondong-bondong menggelar sajadah agar bisa dapat tempat. Bahkan banyak dari mereka membawa bekal buka puasa. Umumnya mereka datang pada pukul lima sore.  Parahnya lagi, ada beberapa jamaah sholat tarawih yang melompat pintu pagar demi mendapatkan angpao dari Said Abdullah. Pintu pagar sengaja ditutup karena jamaah sholat tarawih membludak. Semua orang tahu kalau Said Abdullah saat ini diberi jabatan sebagai Ketua Badan Anggaran atau Banggar DPR RI untuk periode 2019 - 2024.  [kay/ven]

Artis yang Berasal dari Madura

Catatan: Yant Kaiy Umardhany Kawesa, salah seorang artis Jakarta berasal dari Kota Keris Sumenep. Saya kenal artis ini di Jakarta pada 1999, sama-sama sebagai perantau. Kami menapaki karier berbeda: dia sebagai biduan dan saya sastrawan.  Setelah sekian lama berpisah, akhirnya kami dipertemukan kembali di rumah salah seorang musisi senior Sumenep, penyanyi dari group musik dangdut BS, Aji Lahaji. Kamis malam (23/3/2023).  Perbincangan pun mengalir indah tanpa batas. Saya abadikan perbincangan itu lewat channel Youtube, Apoy Madura. Dengan satu tujuan agar pemirsa bisa memetik hikmah, bahwa hidup membutuhkan tekad kuat dalam meraih impian.  Pada perbincangan tersebut terkandung nilai-nilai pembelajaran moral sangat kuat.  Sebagai seorang artis yang bukan kaleng-kaleng, Umardhany menembus ketatnya persaingan penyanyi Jakarta seorang diri. Ia berjuang dari nol hingga sukses saat ini.  -Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

Venceremos

Oleh: Sulaisi Abdurrazaq _Mereka yang tak punya api, hidupnya akan sia-sia_ - Rumi SUBEKI, nama itu telah lama saya dengar. Orang Kaya Baru asal Banyuwangi yang tinggal di Sumenep, Madura. Hebat. Punya kerajaan bisnis, aset berupa tanah dan bangunan rumah dimana-mana. Subeki mampu mendikte BNI Syari'ah yang kini melebur menjadi Bank Syariah Indonesia bersama BRI Syariah dan Bank Syariah Mandiri. Seorang Subeki, berdasarkan rapat internal BSI, bisa menjebol pertahanan perbankan syariah hingga  diduga menimbulkan kerugian uang negara lebih dari 60 milyar. Subeki dikenal sebagai kiai di internal BNI Syariah/BSI. Tapi menurut rekan-rekan di Al-Amien, ia bukan kiai, jadi bisa kita bilang: "kiai gadungan." Subeki menggunakan nama orang lain untuk menjebol keuangan perbankan, dia mampu mendikte BNI Syariah agar seluruh duit milik nasabah ditransfer oleh bank ke rekening Subeki. Seluruhnya.  Nasabah yang lugu, dipecundangi. Dibuat mengemis pada Subeki. Jika nasabah ko

Kesenian Pasongsongan untuk Dunia

                         Catatan: Yant Kaiy Ternyata banyak kesenian asli Madura berasal dari desa kecil yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pamekasan ini. Desa itu bernama Pasongsongan, masuk wilayah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Mulai dari ludruk Madura, topeng dalang dan musik tongtong lahir di desa ini. Informasi ini saya tahu dari Ainur Ridwan,M.Pd, Kepala SD Negeri Pasongsongan 1 ketika saya melakukan podcast untuk channel Youtube Apoy Madura. Selasa (21/3/2023). Ludruk Madura Syahdan, salah seorang guru sekolah bernama Asmoro dari Pagar Batu Kecamatan Saronggi mengajar di Pasongsongan. Asmoro lalu mendirikan kesenian ludruk di Pasongsongan karena masyarakat antusias terhadap kesenian ini. Tidak berapa lama kemudian, di Desa Pagar Batu berdiri pula kesenian ludruk dan jadi cikal-bakal ludruk Rukun Karya dan Rukun Famili. Kedua kesenian ludruk ini hingga saat ini menjadi kebanggaan masyarakat Sumenep. Topeng Dalang Dari penuturan Ainur Ridwan, pertam

Ternyata Musik Tongtong Madura Berasal dari Desa ini

Ainur Ridwan,M.Pd, Kepala SDN Pasongsongan 1 Kecamatan Pasongsongan. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP – Pernyataan Ainur Ridwan,M.Pd, Kepala SDN Pasongsongan 1 Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep membuat banyak orang baru tahu, kalau kesenian tradisional musik tongtong berasal dari Desa Pasongsongan. Rabu (22/3/2023). “Bukan saya mau membanggakan Pasongsongan. Saksi hidup masih ada sekarang, bukan saya saja. Saya bersama teman-teman membangun komunitas musik tongtong bernama Lor-polor di era 80-an. Komunitas kami beberapakali jadi juara pada festival musik tongtong,” kenang Ainur Ridwan. Saat ini musik tongtong terus berkembang pesat. Harmonisasi alat-alat musik akustik menjadi warna khas dari musik ini. “Ciri khusus dari musik tongtong cenderung lebih banyak drumnya. Drum musik tongtong bukan dari kulit, tapi dari ban dalam mobil. Jadi bunyinya unik,” ucap budayawan berpenampilan sederhana ini di kantornya. Ainur Ridwan menambahkan, pertunjukan musik tongtong Madura d

Sekilas Tentang KH Imam Arifin Pasongsongan

Catatan: Yant Kaiy Nama KH Imam Arifin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat pantai utara Pulau Garam Madura. Ia lahir dan besar di Dusun Pakotan Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Beliau salah seorang tokoh agama Islam terkemuka dengan membangun banyak komunitas (perkumpulan) dakwah. Dzikrul Ghofilin, Dzikir Samman, perkumpulan kesenian hadrah Madura, Perkumpulan Kalimat Tauhid, thoriqoh Sammaniyah, Jamaah Pengajian Senin Pagi, dan beliau adalah seorang dai yang seringkali diundang mengisi acara pengajian umum di beberapa tempat. KH Imam Arifin merupakan keturunan keenam dari Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin yang wafat pada 14 Jumadil Akhir 1000 Hijriah. Siapa Syekh Ali Akbar? Beliau salah satu penyebar agama Islam pertama di pesisir utara pantai Madura. KH Imam Arifin memilih jalan sebagai pendakwah karena panggilan jiwa. Tak berlebihan kalau akhirnya seluruh waktu yang dimiliki hanya diperuntukkan bagi kepentingan umat. Kita doakan bersama se

PPDB SMPN 1 Pasongsongan

SUMENEP - OSIS SMPN 1 Pasongsongan Kabupaten Sumenep melakukan program sosialisasi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) 2023 terhadap para murid kelas 6 SDN Padangdangan 2. Senin (20/3/2023).  "Sosialisasi ini dimaksudkan untuk menjaring peserta didik baru. Istilah tidak kenal, tidak sayang menjadi pijakan awal kami untuk lebih dekat kepada seluruh murid SD. Besar harapan kami mereka bisa menjadi bagian keluarga besar kami," terang Fajar sebelum acara perkenalan dimulai.  Ahmad Fajar bersama Kun Chairin Nadira mendampingi siswa-siswi SMPN 1 Pasongsongan memberikan materi orientasi nilai plus yang dimilikinya terhadap para siswa SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan. [kay]

Tidak ada Paguyuban Guru Kesenian di Pasongsongan

Agus Sugianto,S.Pd, Kepala SDN Panaongan 3 Pasongsongan Sumenep. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP – Agus Sugianto, Kepala SD Negeri Panaongan 3 dalam sebuah kesempatan di kediamannya, Dusun Benteng Utara Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan menyampaikan ide briliannya kepada apoymadura.com . Bahwa di daerah Pasongsongan seharusnya ada semacam paguyuban guru kesenian. Baginya ini penting, agar nilai-nilai budaya warisan nenek moyang tidak punah di atas muka bumi. Ahad pagi (19/3/2023) “Urgensi dari paguyuban guru kesenian bertujuan layaknya sebagai garda pertahanan terdepan. Karena gempuran barbar budaya asing tidak bisa dicegah. Budaya yang seringkali tidak sesuai dengan kearifan lokal. Hadirnya platform sosial media menjadi dilema tak terelakkan,” terang Agus Sugianto. Lebih jauh lelaki kelahiran Pasongsongan ini menambahkan, sosial media di hp android jadi sebuah pintu masuk cukup mudah bagi nilai-nilai budaya asing. Memproteksi peserta didik bukan dengan menjegalnya, tapi sebagai o

Inilah Para Juara O2SN 2023 Pasongsongan

  SUMENEP – Paruga (Paguyuban Guru Olahraga) Pasongsongan Kabupaten Sumenep menghelat O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) jenjang Sekolah Dasar. Pelaksanaan O2SN tersebut bertempat di Lapangan Sawunggaling Pasongsongan. Sabtu pagi (18/3/2023). Ketua Paruga Pasongsongan, Mohammad Dafirudin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua guru pendamping, atas antusias mereka mengikutkan-sertakan peserta didiknya di ajang lomba tersebut. “O2SN 2023 kali ini melombakan dua jenis olahraga, yakni slalom dan lari gawang. Nantinya para juara, baik putra dan putri, akan diikutkan di ajang O2SN tingkat kabupaten,” terang Dafirudin kepada para peserta lomba. Dilihat dari segi disiplin waktu, baik panitia dan peserta lomba, tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Pernyataan itu disampaikan oleh Dafirudin selesai pelaksanaan O2SN. Berikut para juara lomba yang harus mempersiapkan diri di ajang lomba selanjutnya: Putra:  1.SDN Soddara 2 2.SDN Pasongsongan 4 3.SDN Prancak 2 Putri: 1.SDN

Rapat Persiapan Seleksi O2SN Pasongsongan

Dari kiri: Moh. Dafirudin dan Haji Rusdi,M.Pd. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP – Salah satu upaya meningkatkan prestasi peserta didik di bidang olahraga, maka Paruga (Paguyuban Guru Olahraga) Pasongsongan akan menghelat Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tingkat SD se-Kecamatan Pasongsongan. Rapat Persiapan Seleksi O2SN bertempat di SD Negeri Padangdangan 2 yang dihadiri Ketua Paruga Mohammad Dafirudin,S.Pd dan Pengawas sekaligus Koordinator Pendidikan Pasongsongan Haji Rusdi,M.Pd. Kamis (16/3/2023). Mohammad Dafirudin dalam kata sambutannya telah merinci banyak hal. Salah satunya yang tidak kalah penting yakni tentang teknis pelaksanaan di lapangan. “Sukses pagelaran O2SN tidak bergantung pada salah satu pihak saja. Kami berharap satu sama lain harus bisa bekerjasama dan mampu menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai tanggung jawabnya,” harap Dafirudin. Lebih jauh Dafirudin menyampaikan, bahwa pelaksanaa   O2SN kali ini akan diselenggarakan pada Sabtu pagi, 18/3

Babinsa Inspiratif Peduli Pendidikan Hadir di SDN Panaongan 3

Dari kiri: Serka Joyo, Agus Sugianto, dan Serka Adam. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP – Adalah Serka Joyo (Babinsa Koramil 0827/10 Ambunten) dan Serka Adam (Batuud Koramil 0827/11 Pasongsongan) Kabupaten Sumenep hadir di SD Negeri Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan. Kedua personil TNI AD ini melakukan kegiatan belajar mangajar sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan. Kamis (16/3/2023). Dalam kesempatan itu, Serka Joyo menyampaikan materi mata pelajaran Bahasa Inggris kepada para peserta didik. “Bahasa Inggris saat ini sudah menjadi salah satu mata pelajaran di tingkat pendidikan SD kelas 1 dan kelas 4 pada Kurikulum Merdeka. Maka penting bagi kami memberikan materi pelajaran ini sebagai wujud sumbangsih terhadap para peserta didik,” ucap Serka Joyo sebelum masuk ruang kelas. Ia menambahkan, kedepan dirinya akan lebih getol mendatangi sekolah-sekolah di wilayah Pasongsongan dan Ambunten. Sedangkan Serka Adam dalam penyajian materi pembelajaran terhadap para murid lebih

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Cerpen Menikahi Janda Muda

Karya: Yant Kaiy Ani adalah seorang gadis kampung. Sudah menjanda karena ditinggal mati oleh suaminya. Banyak laki-laki di desa mengincarnya. Hal itu membuat dirinya terganggu karena merasa tidak nyaman dengan hal itu. Semakin ia menghindar, makin banyak pula perjaka mendekat. Tak terpikirkan sebelumnya jika bakal mendapat kenyataan tak mengenakkan itu. Walau dalam hukum Islam sudah dihalalkan bersuami lagi. Tapi bayang-bayang suaminya selalu menghampiri mimpinya. Tidak mudah baginya melepaskan diri dari belenggu kenangan manis bersamanya. Lantaran usia perkawinan Ani masih belum genap delapan bulan, suami tercinta meninggal akibat kecelakaan naik sepeda motor. Lewat pesan teks dan suara pada aplikasi bergambar telepon dalam lingkaran hijau, banyak nomor telepon baru masuk. Ada yang merayu, mengajak kenalan, bahkan ada yang terang-terangan melamarnya. Tapi tidak satupun yang ia balas. Suatu ketika Ani dikejutkan kehadiran Debur ke rumahnya. Perjaka ini baru datang d

Guru PAI Sumenep Bermimpi Panjang

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di kabupaten ujung timur Pulau Garam Madura, khususnya di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang mimpi mereka untuk jadi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Hingga medio Maret 2023 masih belum ada sinyal, kapan kans itu menghampirinya. Sekian lama para guru PAI menggantungkan nasibnya pada kebijakan Pemerintah Kabupaten Sumenep, agar mereka juga diberi kesempatan mencicipi mimpinya. Tidak adil rasanya kalau guru non-PAI saja yang diberi jatah. Cukup lama guru PAI mengabdikan diri memajukan dunia pendidikan di tanah air, mencerdaskan peserta didik supaya memiliki akhlakul karimah dan berkepribadian mandiri. Para guru PAI tidak pernah bosan mencurahkan semua ilmuannya agar anak didiknya bisa mengarungi dunia penuh iman dan takwa terhadap Sang Pencipta. Apalah artinya pintar kalau tidak beriman dan bertakwa kepada Tuhannya. Bisa jadi, kelak setelah dewasa ia akan men

Makna Senoman dalam Tradisi Pesta Pernikahan di Pasongsongan

Catatan: Yant Kaiy Makna luas dari kata senoman adalah sekelompok orang yang mendapat tugas mengerjakan dan membuat konsep atau cara agar suatu kegiatan terselesaikan dengan baik, sesuai apa yang diharapkan. Kata senoman sama dengan panitia. Tapi istilah senoman hanya ada di Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Kemungkinan daerah lain ada, akan tetapi implementasinya jelas berbeda. Kata Senoman di Pasongsongan mengacu pada panitia khusus perayaan pesta pernikahan. Disini, orang yang jadi  senoman  memberikan sumbangan berupa uang kepada tuan rumah yang sedang melangsungkan pesta perkawinan. Biasanya seseorang yang jadi senoman adalah pasangan suami-istri. Penyerahan uang sumbangan itu diberikan sehari sebelum pesta pernikahan dilaksanakan. Sedangkan tamu undangan penyerahan sumbangan dilakukan saat berlangsungnya pesta perkawinan.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

KH Abdul Latif Nakhodai Samman Pasongsongan

KH Abdul Latif (kiri) bersama KH Imam Arifin. [Foto: Yant Kaiy] Catatan: Yant Kaiy Bertempat di langgar Al-Juhri Dusun Morasen Desa/Kecamatan Pasongsongan Sumenep, perkumpulan Zikir Samman Pasongsongan melakukan perombakan susunan pengurusnya. KH Abdul Latif mendapat perolehan suara terbanyak untuk menempati posisi ketua perkumpulan seni budaya Islami tersebut. Senin malam (6/3/2023). Sebelumnya, KH Abdul Latif bersama KH Imam Arifin jadi pembina perkumpulan Zikir Samman Pasongsongan. Berdasar pada catatan perjalanan perkumpulan, mereka berdua sukses memberikan sentuhan berarti dalam memajukan kesenian itu. Maka tak berlebihan kalau salah satu diantara mereka terpilih menjadi pimpinan. Menurut keterangan KH Abdul Latif, Zikir Samman dibawa Nyai Agung Madiya dari Aceh pada abad XVII Masehi. Nyai Agung Madiya sendiri putri dari Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin, tokoh penyebar agama Islam pertama di wilayah pantai utara Pulau Madura. Syekh Ali Akbar wafat 14 Jumadil Akhir 10

Pak Mahfud: Jangan Hina Pengadilan

Oleh: Sulaisi Abdurrazaq (Ketua DPW APSI Jatim dan Direktur LKBH IAIN Madura) Prinsip independensi hakim itu prinsip universal, berlaku di seluruh dunia. Saya kecewa terhadap sikap Pak Mahfud MD, yang akhir-akhir ini mengomentari perkara belum inkrah terkait gugatan PMH Partai Prima melawan KPU di PN Jakpus.  Kecewanya itu karena wajah Pak Mahfud kan sekaligus sebagai Menkopolhukam, ia pembantu Presiden, jadi di wajah Pak Mahfud itu ada wajah Presiden. Sebagai pembantu Presiden, komentarnya pasti mempengaruhi batin publik. Seolah-olah keadilan dan kebenaran tentang hukum itu hanya apa yang diucapkan Pak Mahfud. Kalau saya menjadi Pengacaranya Partai Prima, tentu saya tidak senang dengan sikap Pak Mahfud yang sekaligus Menkopolhukam.  Pak Mahfud MD itu menunjukkan sikap tidak hormat terhadap putusan pengadilan. Inilah semestinya yang diatur negara ini, agar sikap-sikap seperti ini dapat dikualifikasi sebagai contempt of court atau penghinaan terhadap Pengadilan. Kita tahu la

Zikir Samman Pasongsongan dan KH Imam Arifin

KH Imam Arifin, keturunan Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin. [Foto: Yant Kaiy] Catatan: Yant Kaiy Kesenian Zikir Samman masuk ke Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura pada abad XVll Masehi. Kesenian Islami ini dibawa Nyai Agung Madiya, putri Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin. Kala itu Nyai Agung Madiya mendapat tugas dari Kerajaan Sumenep membantu Kerajaan Aceh mengusir penjajah Belanda. Kedua pemerintahan kerajaan itu sama-sama bernafas Islam. Siapa Syekh Ali Akbar? Beliau adalah sosok penyebar agama Islam pertama wilayah pantai utara Pulau Madura. Ia merupakan paman Bindara Saod, Raja Sumenep. Beliau wafat 14 Jumadil Akhir 1000 Hijriah. Tiap tahun pada perayaan haul Syekh Ali Akbar selalu ada pagelaran Zikir Samman di lokasi pekuburannya. Ini sebagai bentuk sikap penghargaan warga masyarakat Pasongsongan terhadap beliau. Karena Syekh Ali Akbar mempunyai jasa besar membangun peradaban Islami di sisi utara Pulau Madura. Maka dipandang perlu bagi para keturuna

Macopat Gantiran Karya Taruna Pasongsongan

Catatan: Yant Kaiy Kolaborasi antara seni budaya Macopat Madura dengan tabuhan klenengan melahirkan nuansa seni estetik. Menarik untuk dinikmati. Serasa kita dibawa ke suasana tempo dulu. Diakui, belakangan ini sudah agak jarang kita mendengarkan seni tradisional seperti Macopat. Apalagi gempuran seni budaya kontemporer tidak bisa terelakkan di era digital saat ini. Perpaduan dua kesenian tersebut oleh masyarakat Sumenep disebut dengan istilah Macopat Gantiran. Yang saya ketahui, di Kecamatan Pasongsongan hanya ada dua komunitas Macopat Gantiran. Ahad pagi, 25/2/2023, saya mendapat undangan pimpinan Perkumpulan Macopat Gantiran Karya Taruna Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Pagelaran Macopat Gantiran bertempat dikediaman salah seorang warga di Desa Padangdangan Kecamatan Pasongsongan. Saya percaya bahwa kolaborasi Macopat dan irama gamelan ini nantinya bisa jadi proteksi bagi kepunahan seni budaya warisan nenek moyang. Memang tidak mudah membangun komun

Mewarnai Pasongsongan dengan Karya Tulis

Catatan: Yant Kaiy Saya lahir 51 tahun lalu di daerah yang warga masyarakatnya agamis, Dusun Pakotan Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Bangga dilahirkan di bumi warisan Syekh Ali Akbar Syamul Arifin. Karena di daerah ini menjadi tempat penyebaran Islam pertama di wilayah pantai utara Pulau Garam Madura, sekitar abad XIV Masehi. Mulai menulis sejak duduk di bangku SMPN I Pasongsongan. Ada beberapa karya tulis saya dimuat di Majalah Kuncup Surabaya, edisi 1987 Setelah lulus SMAN Ambunten Sumenep, saya mulai fokus menulis di berbagai media massa cetak dan penerbit buku. Sempat vakum menulis 2001 sampai 2010 karena konflik fitnah santet yang dihembuskan tetangga sendiri. Sehingga kami sekeluarga harus hengkang dari tanah kelahiran. Kami memulai hidup baru di wilayah yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Kami tertatih-tatih menapaki kenyataan pahit itu. Ditambah keberadaan keuangan serba kekurangan, karena hidup hanya dari hasil menjahit baju. Selama

Cerpen PENANTIAN TAK BERUJUNG

Oleh: Yant Kaiy Ketar-ketir menanti keputusan juragan tempatnya bekerja, Debur mulai merenda jurus supaya tidak tenggelam di lembah kecewa. Ia tidak ingin asanya hangus oleh kegagalan demi kegagalan yang terus menghias hidupnya. Baginya, bulan ini merupakan catatan kelam, mungkin sukar terlupakan. “Masih belum ada keputusan, Bur?” tanya Santi dari arah belakang, mengagetkan Debur. “Belum,nih,” jawab Debur sekenanya. Lewat aplikasi sosial media, Debur kembali berselancar di dunia maya. Tak menghiraukan Santi yang sedang sarapan pagi. Santi sesungguhnya punya perhatian sama Debur, tapi cowok berkulit kuning langsat itu belum pernah berpikir kesana. “Udah, kerja di tempatku saja. Lagi pula kita bisa naik sepeda motor bersama,” tukas Santi tanpa mempedulikan perubahan sikap Debur. “Aku yakin kau bisa diterima kerja.” Sepekan kemudian Debur mulai bekerja di tempat Santi. Seiring waktu bergulir, Debur mulai jatuh cinta pada sosok dara teman kerjanya, Luna. Santi mul