Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2023

OSN Pasongsongan Diikuti 23 SD, Berikut Juaranya

Dari kiri: Agus Sugianto,S.Pd, Haji Akhmad Busri,M.Pd dan Haji Rusdi,M.Pd. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP –  Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun 2023 tingkat SD se-Kecamatan Pasongsongan diikuti 23 lembaga pendidikan. Penyelenggaraan OSN berjalan sesuai apa yang direncanakan pihak panitia. Selasa (28/2/2023). “Saya menilai OSN tahun ini penyelenggaraannya lebih baik dan lebih rapi ketimbang tahun lalu. Jumlah sekolah yang mengirimkan peserta didiknya juga bertambah banyak,” ucap Haji Rusdi dalam kata sambutannya. Selain sebagai Pengawas, Haji Rusdi adalah Koordinator Pendidikan Kecamatan Pasongsongan yang terus mendorong penyelenggaraan OSN kedepan mendekati sempurna. Sedangkan bertindak sebagai Ketua Panitia Penyelenggara OSN 2023 adalah Agus Sugianto. “Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh sekolah yang telah mengirimkan siswa-siswinya dalam ajang OSN kali ini. Kami menghargai semua jerih payah para guru, telah meluangkan waktunya datang ke tempat ini. Karena kami ta

Klenengan Sopo Nyono Pasongsongan Mewarnai Khasanah Budaya Tradisional

Haji Aminullah sedang memainkan gamelan dalam sebuah pertunjukan. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP -   Banyak yang tidak tahu kalau klenengan atau gamelan Sopo Nyono berasal dari Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Hal itu karena klenengan ini hanya sebagai musik latar dari berbagai pagelaran seni budaya. Klenengan Sopo Nyono dibina oleh Ainur Ridwan dan diketuai Haji Aminullah ini sering mengiringi pertunjukan seni Topeng Dalang Madura, Tayub, Macopat Madura, atau tampil pada acara-acara resmi dari beberapa dinas yang ada di wilayah Madura. “Para penabuh klenengan ini berasal dari daerah Pasongsongan dan Ambunten. Kami mengumpulkan mereka dalam group seni klenengan Sopo Nyono agar bakat seni yang dimiliki mereka tidak raib begitu saja. Karena kami sadar betul, hobi tak mungkin ditahan,” ucap Haji Aminullah usai group gamelannya tampil dipertunjukan Macopat Madura. Ahad (26/2/2022). Berapa harga mengundang klenengan Sopo Nyono? “Relatif. Kenapa begitu? Hal itu

Camat Pasongsongan dan Gerakan Perindangan SDN Panaongan 3

Camat Pasongsongan (3 dari kanan, baris belakang) bersama Babinsa Koramil Pasongsongan dan para guru SDN Panaongan 3 Pasongsongan Sumenep. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP – Camat Pasongsongan, Mohamad Farid Wadjdi memberi bantuan bibit bunga kepada SDN Panaongan 3 Pasongsongan Sumenep. Serah-terima bantuan itu disaksikan langsung dua personil Babinsa Koramil Pasongsongan. Senin (27/2/2023). “Gerakan perindangan dan penghijauan merupakan perbuatan mulia agar alam tetap hijau dan selalu memberi manfaat kepada kita. Karena alam yang lestari akan memberikan dampak positif pada kehidupan makhluk bernyawa,” ucap Mohamad Farid selesai memberi bantuan. Menanamkan cinta lingkungan hidup harus dimulai sejak dini. Kalau cinta lingkungan itu bersemayam di hatinya, otomatis mereka akan senantiasa menjaga alam agar tidak rusak, tambah Mohamad Farid lebih jauh. Sementara itu Kepala SDN Panaongan 3, Agus Sugianto,S.Pd menyampaikan banyak terima kasih atas bantuan tersebut. “Jauh hari

Koramil Pasongsongan Menghadiri Upacara Bendera SDN Panaongan 3 Pasongsongan

Serma Setyo Hari bertindak sebagai pembina upacara di SDN Panaongan 3 Pasongsongan Sumenep. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP – Babinsa Koramil Pasongsongan menghadiri pelaksanaan upacara bendera di SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Serma Setyo Hari.   Senin (27/2/2023). Didahadapan peserta didik dan Kepala SDN Panaongan 3 beserta para guru, Serma Setyo Hari mengungkapkan, tentang apa itu bela negara. “Bela negara adalah hak dan kewajiban setiap warga negara yang ada di bumi NKRI. Hal ini harus terus digelorakan kepada setiap individu. Upaya kuat bela negara sangat diperlukan sebagai wujud tanggung jawab untuk mempertahankan keutuhan negara,” ujar Serma Setyo Hari dalam amanat upacara. Ia menambahkan, tak ada nilai tawar bagi siapa pun untuk senantiasa menjaga dan merawat nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Karena tantangan kedepan akan semakin kompleks. Maka perlu adanya langkah kongkret sebagai bentuk cin

Elegi Youtuber Pasongsongan

Catatan: Yant Kaiy Pekan keempat Februari 2023 kemarin, saya bersama salah seorang youtuber dari Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep mengikuti acara pengajian umum. Jamaah yang hadir lumayan banyak. Terdiri dari laki-laki dan perempuan. Walau pada pertengahan acara suasana gerimis, namun para hadirin tidak beranjak dari tempat duduknya. Salah sebuah masjid di kawasan selatan Kecamatan Pasongsongan menggelar acara memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Sedangkan dai yang memberikan siraman rohani dari Pamekasan. Dai kondang memiliki ribuan fans ini jam terbangnya padat saban harinya. Siang hari ini berceramah di dua tempat. Demikian pula pada malam harinya. Sungguh luar biasa. Bahkan menurut informasi, dia sudah menutup pintu bagi pengundang karena jadwal ceramahnya sudah terisi semua untuk 2023. Saya fikir, tentu pundi-pundi duitnya cukup lumayan karena amplop sekali mengisi acara pengajian berkisar satu hingga dua juta rupiah. Ketika dai naik pangg

Simak Apa itu Guru Penggerak, Syarat, Tujuan dan Manfaatnya

Haji Rusdi (kiri) bersama Agus Sugianto sedang mendengar pertanyaan salah seorang guru. [Foto: Yant Kaiy] SUMENEP - Program Guru Penggerak telah dicanangkan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Hal tersebut dikuatkan Permendikbudristek No.26 Tahun 2022 tentang Guru Penggerak. Diharapkan nantinya lewat Guru Penggerak khasanah pendidikan di Indonesia mengalami perubahan paradigma 5 tahun kedepan. Bertolak dari keberadaan tersebut, maka Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus 01 Kecamatan Pasongsongan berinisiatif melakukan sebuah terobosan. Pada pertemuan rutin bulanan kali ini, KKG Gugus 01 Kecamatan Pasongsongan mendatangkan nara sumber salah seorang Guru Penggerak Angkatan 5 Agus Sugianto,S.Pd yang juga Kepala SDN Panaongan III Pasongsongan. Sabtu (25/2/2023).  Ketua KKG Gugus 01 Kecamatan Pasongsongan Abd. Rahman, S.Pd.I dalam sambutan mengatakan, alasan diadakan kegiatan tersebut untuk memotivasi para guru Sekolah Dasar di Gugus 01 untuk mengikuti Program Gu

Peringatan Isra Mi’raj di SDN Padangdangan 2 Pasongsongan

Madun,S.Pd.SD (4 dari kiri) bersama para guru SDN Padangdangan 2 Kecamatan Pasongsongan. [Foto: Yant Kaiy]   SUMENEP – SDN Padangdangan 2 berlokasi di Dusun Dunggadung Desa Padangdangan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep senantiasa menyelenggarakan peringatan hari-hari besar keagamaan. Sabtu (25/2/2023). Kali ini peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dirayakan dengan sajian berbeda. Yaitu ada banyak penampilan, kreasi para peserta didik. Seperti menyanyikan lagu-lagu Islami, paduan suara, pembacaan puisi, sholawatan diiringi musik hadrah yang dimainkan oleh para murid di sekolah tersebut. “Saya tidak menyangka, anak-anak didik kami ternyata mampu memberikan sajian hiburan cukup baik. Menarik dan berkesan. Mereka tampak antusias. Terus terang, walau sekolah kami berada di pinggiran, namun anak-anak mampu menunjukkan kemampuannya yang luar biasa,” terang Madun apa adanya. Sementara yang memberikan siraman rohani adalah Kepala SD Padangdangan 2, yakni Madun,S.

Selamat Jalan KH Ismail Paberasan SumenepSaya

Saya (kanan) bersama KH Ismail Paberasan Sumenep sebelum berangkat ke acara pengajian. Catatan: Yant Kaiy Nama KH Ismail Sumenep pada 1998 menduduki puncak tertinggi sebagai dai terlaris di kawasan Pulau Garam Madura. Sedangkan di Pulau Jawa beliau seringkali mengisi pengajian umum di Kabupaten Jember, Situbondo, Bondowoso dan Probolinggo serta beberapa daerah lain yang percakapan kesehariannya menggunakan bahasa Madura.   Ceramah beliau digandrungi oleh mereka yang haus ilmu agama Islam lebih mendalam. Lantaran kandungan siraman rohani beliau mengupas tuntas apa itu syariat, thoriqoh, hakikat dan makrifat. Mendekatkan jamaah pada ilmu Islam sesungguhnya. Cara penyampaiannya lugas, jelas, mudah dimengerti dan tidak berbelit-belit. Penyajian ceramah beliau acapkali berbeda dengan para mubaligh kebanyakan. Maka tak salah kalau akhirnya masyarakat Jawa menjuluki KH Ismail sebagai Kiai Macan Madura. Ada pula memberinya gelar Kiai Tembang Pamungkas. Saya acapkali beran

Guru Honorer PAI Sumenep Menghitung Bintang di Langit

Catatan: Yant Kaiy Penantian dibukanya rekrutmen guru honorer PAI (Pendidikan Agama Islam) hingga kini tidak ada titik terang. Informasi dari beberapa sumber terpercaya terus dinantikan para guru sukwan tersebut. Nasib mereka menggantung di langit biru. Impian tak berbuah kenyataan. Selama ini tak terdengar elegi pilu guru PAI ke permukaan. Suara mereka terkurung keikhlasan mengabdi kepada bangsa dan negara. Menuangkan ilmunya kepada peserta didik tanpa pamrih. Mereka percaya, amal baiknya akan mendapat catatan bagus, tentu imbalannya surga kelak. Memang tidak semua guru honorer PAI tunduk-patuh pada irama takdir. Sebagian diantaranya ada yang membentuk paguyuban, menyatukan visi dan misi mereka. Mendobrak kebuntuan supaya pihak berwenang mau menyerap aspirasinya. Para guru PAI dibawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep ini merasa, bahwa pemangku kebijakan seolah-olah tidak punya atensi terhadap nasib buruknya. Sebab hanya kabupaten ujung timur Pulau Garam

Gandrung Bonsai: Antara Hobi dan Bisnis

Catatan: Yant Kaiy Tanaman bonsai awal 2023 jadi sebuah hobi baru bagi sebagian besar masyarakat Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Tanaman kerdil nan cantik ini penggemarnya terus meningkat. Seiring itu pula harganya pun kian meroket. Tentu itu bergantung dari nilai seninya. Pada tahun 80-an bonsai pernah melewati masa-masa keemasan. Masyarakat berlomba-lomba mengoleksinya. Tidak terbatas orang-orang berduit, warga masyarakat biasa juga banyak menyukainya. Koleksi pecinta bonsai tersebar luas dimana-mana di wilayah Madura. Jenis tanaman ini memang butuh perawatan spesial untuk menjadikan terlihat artistik. Mulai dari teknik pemangkasan batang, penggunaan kawat pembentuk ranting, juga pemotongan daun sesuai selera. Memang ada orang tertentu yang ahli membentuk bonsai jadi terlihat cantik di mata. Namun di era digital saat ini, masyarakat gampang mencari referensi jenis bonsai berharga mahal di hape android. Sehingga siapa pun bisa merawatnya, membentuk bonsai cantik ses

Listrik Padam Bergilir di Sumenep

Catatan: Yant Kaiy Pasca diumumkan PLN, bahwa listrik di Pulau Garam Madura akan normal 100 persen. Ternyata di Kabupaten Sumenep pemadaman bergilir masih terus berlangsung hingga Jumat (17/2/2023). Aktivitas masyarakat sangat terganggu. Tensi emosi mereka pun naik tajam. Para pengusaha kategori UKM amat gusar dibuatnya. Karena biaya operasional bertambah besar. Mereka tak bisa berbuat apa-apa. Hanya bisa menopang dagu. Lantaran PLN punya seribu satu jurus argumen, menepis serangan caci-maki masyarakat luas. Bahwa pemadaman tidak ada unsur kesengajaan. Semua murni kesalahan non-teknis. Tapi berlarut-larutnya pemadaman ini menuai beragaman kecaman. Menatalkan rasa tidak percaya. Menumbuhkan prasangka beraneka rupa. Mengerucut pada spektrum, kalau pemadaman itu ditunggangi beragam kepentingan orang-orang berpengaruh. Mengorbankan kebutuhan penduduk demi tercapainya tujuan menguntungkan kepentingan mereka (golongan). Praduga ini terlontar di warung kopi pinggir desa dari

Listrik Padam Bikin Hati Geram

Catatan: Yant Kaiy Lagi asyik menulis cerpen (cerita pendek) di notebook jadul, tiba-tiba listrik padam, semua hasil karya fiksi itu hilang. Maklum baterai notebook soak, wajib hukumnya disambungkan ke aliran listrik. Saya belum sempat menyimpannya. Siapa yang tak geram. Awal Februari 2023 listrik di wilayah Madura seringkali padam. Maklum karena ada kerusakan sambungan di titik suplai ke Pulau Madura. Entah kerusakan apalagi yang menyebabkan pemadaman sementara semalam terulang lagi. Kamis (16/2/2023). Persoalannya PLN (Perusahaan Listrik Negara) telah menegaskan, bahwa pasokan listrik akan normal kembali. Perlu diketahui, tempat tinggal saya berada di Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Hampir tiap malam pemadaman selalu terulang sejak PLN mengumumkan aliran listrik takkan ada gangguan. Ternyata semua gombal. Tetangga saya bersorak marah ketika lampu padam. Begitu pula ketika lampu menyala. Seringnya pemadaman listrik di desa saya, juga disebabkan ben

Ironis, Youtuber Dilarang Mengambil Video Dua Dai di Madura

Catatan: Yant Kaiy Tidak sedikit seseorang yang dulunya luput dari sorotan publik tiba-tiba viral lantaran kerja keras Youtuber. Awalnya keberadaan dia biasa-biasa  saja. Maaf, mungkin kalau boleh dibilang kere. Tapi setelah video mereka diunggah di platform Youtube, namanya meroket. Masyarakat luas mulai mengenalnya. Apabila dia seorang biduan yang awalnya bertarif kampung, tentu levelnya akan naik sekelas artis. Ia akan banjir job. Gaya hidupnya akan berubah total. Punya mobil, rumah mentereng. Kalau dia seorang seorang dai, otomatis dia akan mendapat banyak undangan di acara pengajian. Pundi-pundi keuangan pun akan senantiasa menghampirinya. Kehidupannya terus menjadi perhatian masyarakat luas. Ia pun mempunyai banyak fans. Sedangkan kelompok Youtuber yang mempublishnya mendapatkan imbalan balik dari kanal video bersangkutan, yakni subcribe, like, dan jam tontonan. Simbiosis ini sejatinya harus tetap dijaga. Dirawat supaya tidak saling merugikan. Akhir 2022 kemar

Marak Isu Penculikan Anak, SDN Panaongan III Sigap Gandeng Personel Polsek Pasongsongan

Aiptu Sugeng Hariyadi saat jadi inspektur upacara di SDN Panaongan lll Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. (Foto: As/Kay) SUMENEP - Akhir-akhir ini marak isu penculikan anak via media sosial. Sangat meresahkan masyarakat. Tidak heran jika para wali murid ekstra ketat dalam menjaga putra-putrinya.Terlebih saat mereka berangkat maupun pulang sekolah. Selain membuat resah, isu penculikan tersebut juga membuat para wali murid merasa terganggu dalam menjalankan berbagai aktifitasnya.  Mereka yang biasanya bekerja.Baik di rumah,di sawah maupun di tempat-tempat lain.Tapi saat isu penculikan merebak,beberapa wali murid dengan terpaksa menunda bahkan tidak bekerja sebelum bisa memastikan keberadaan putra-putrinya. Atas isu yang beredar liar ditengah-tengah masyarakat tersebut, Agus Sugianto, S.Pd selaku Kepala SDN Panaongan III, mengundang Aiptu Sugeng Hariyadi, personel Polsek Pasongsongan, untuk menjadi Pembina pada pelaksanaan Upacara Bendera. Senin (13/2/2023).  Lebih jauh

Hasil Panen Jagung Tak Sepadan Biaya Tanam

Catatan: Yant Kaiy Perlu diketahui, mayoritas lahan tanam di Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep berjenis tegalan. Masyarakat di daerah ini cenderung memilih bercocok tanam jagung dan kacang hijau. Sebagian besar lahan banyak yang menganggur karena tanahnya berbatu. Tahun 2023 kali ini panen jagung di Desa Pasongsongan banyak yang gagal panen. Faktor penyebabnya adalah angin dan hama tikus. Awal Januari angin berhembus kencang disertai hujan deras selama sepekan lebih. Otomatis tanaman jagung banyak roboh. Situasi ini menyebabkan jagung tidak berbuah maksimal. Kendati demikian para petani tetap menggarap lahannya kembali. Walau mereka tahu kalau hasil panennya lebih besar pasak dari pada tiang. Alasan mereka menanam jagung kembali beragam. Salah satunya karena menghormati leluhurnya yang telah mewariskan lahan kepada dirinya. Ada pula masyarakat petani yang mengatakan, kalau dirinya “terpaksa” menanam jagung kembali supaya tidak dinilai sebagai pemalas. Ha

Cari Cuan Via Sosmed

Catatan: Yant Kaiy Dimana-mana marak masyarakat mencari cuan di dunia maya. Entah itu menggunakan aplikasi sosial media (sosmed), game atau lainnya. Masyarakat berlomba-lomba mengadu peruntungan, siapa tahu nasib baik lagi berpihak padanya. Janji-janji manis dari pembuat aplikasi selalu menghampiri tiap individu pengguna smart-phone. Umumnya penawaran itu lewat iklan. Diantara sekian banyak yang sukses mengeruk keuntungan dari aplikasi tersebut, banyak pula dari mereka gagal panen duit. Otomatis berjibun kekecewaan menelikung asanya. Bagaimana tidak kecewa. Sebab kerja keras dan pengorbanan waktu serta biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Sungguh amat menyedihkan. Biasanya, pada awalnya sosmed penghasil uang menetapkan aturan main tidak terlalu ketat. Tapi ketika orang-orang mulai banyak menyukai, plus pemasang iklan bertambah meningkat jumlahnya, lalu pemilik perusahaan mulai menetapkan peraturan beraneka warna. Alasan pemilik perusahaan, hal itu demi keadilan. It

Warna Baru Pengenalan Bimbingan dan Konseling bagi Guru Sekolah Dasar

Dari kiri: Haji Rusdi, Agus Sugianto, dan Mariyatul Qibtiyah. (Foto: Yant Kaiy) SUMENEP -   Bimbingan dan Konseling (BK) di Sekolah Dasar memang menjadi sebuah kebutuhan mendesak. Karena permasalahan murid beraneka macam kerap terjadi. Kalau metode penanganannya kurang baik, tentu akan berakibat fatal. Maka diperlukan sebuah konsep terukur, terarah dan terencana.   "Kegiatan workshop ini atas kerja sama antara SDN Panaongan lll Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep dengan komunitas guru penggerak angkatan 5. Sebelumnya inisiatif ini telah saya konsultasikan dengan pengawas binaan SD UPT Dinas Pendidikan Pasongsongan, Haji Rusdi. Gayung pun bersambut, beliau merespons positif digelarnya acara pengenalan Bimbingan dan Konseling," ucap Agus Sugianto dalam kata sambutannya di depan para guru dan Kepala SD se-Kecamatan Pasongsongan. Sabtu (11/2/2023).    Sarasehan ini awalnya akan dilaksanakan terbatas pada para guru SDN Panaongan lll saja. Tapi atas beberap

Panwascam Pasongsongan: Siapa Dekat dan Merapat, Ia Dapat

Image redaksi apoymadura.com SUMENEP - Banyak pihak mencium adanya bau tidak sedap pada rekrutmen Panwascam (Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan) dan Panwaslu Kelurahan/Desa (PKD) Pasongsongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Pernyataan kecurigaan itu digelindingkan salah seorang peserta seleksi berinisial AJ (52 tahun) warga Desa/Kecamatan Pasongsongan kepada media ini. Ahad (5/2/2023).  "Tes yang dilaksanakan Panwaslu sarat dengan kebohongan. Dari hasil seleksi Panwascam dan PKD Pasongsongan ternyata peserta yang lolos masih ada ikatan keluarga atau kerabat dekat dengan orang-orang yang ada di Panwaslu Pasongsongan. Ini seharusnya tidak boleh terjadi," protes AJ bernada kecewa.  Sejatinya yang lolos Panwascam dan PKD Pasongsongan adalah mereka yang memiliki kapasitas dan integritas terbaik dari sekian banyak peserta seleksi, timpal AJ lebih jauh . Bisa jadi untuk seleksi selanjutnya bakal berlaku tradisi demikian. [Mul/Kay]