Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Covid-19: Ancaman Maut dan Kebohongan

Grafis: Akhmad Jasimul Ahyak Opini: Yant Kaiy Ditetapkannya Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura sebagai daerah yang berada di lingkaran zona merah, memunculkan banyak argumen dari para tokoh publik. Pro-kontra dari komentar mereka menatalkan kisruh yang berimbas pada metamorfosa tatanan sosial budaya kehidupan masyarakat di sekitar tempat tinggal pasien Covid-19. Pada Minggu (28/6) Humas Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya dalam konferensi pers menyatakan, ada seorang remaja perempuan berasal dari Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Sumenep berusia 15 tahun dinyatakan positif terpapar virus corona. Otomatis masyarakat luas percaya dengan pernyataan Ferdiansyah Tetrajaya lantaran sebagai corong pemerintah. Sontak kabar tersebut mendapat perhatian publik, utamanya para tetangga pasien Covid-19. Kegemparan itu tiba-tiba drastis senyap seiring adanya “kebohongan” dan kejanggalan dalam perlakuan terhadap pasien. Kronologi “

Bongkar Pasongsongan di Zona Merah Covid-19

  Opini: Yant Kaiy Dengan beredarnya kabar yang menghentakkan perhatian publik kalau ada salah satu warga Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep yang terpapar virus corona. Kabar ini membuat banyak orang di lingkungan pasien menjadi khawatir. Bahkan ada diantara mereka sempat panik. Terbayang di benak para warga tetangganya tentang dekatnya ajal seseorang bila divonis positif Covid-19. Memang kewaspadaan itu sangat penting agar kita berperilaku sesuai dengan anjuran ahli medis dan pemerintah yang tertuang dalam protokol kesehatan. Supaya penyebaran virus terkutuk itu tidak semakin merajalela keberadaannya di bumi pertiwi. Namun ketika saya mencoba menghubungi beberapa tetangga pasien Covid-19 di Desa Panaongan Pasongsongan, menurut mereka ada beberapa poin kejanggalan terjadi. Tidak sesuai dengan pemberitaan yang beredar selama ini. Pihak nara sumber keberatan namanya dipublikasikan. Ia menulis via sosial media kepada saya. Begini: 1. Ada pemberita

“Relawan Hairul Anwar” Mengepakkan Sayapnya

  Opini: Yant Kaiy   Sudah ada sinyalemen kalau “Relawan Hairul Anwar” akan berlabuh ke Fattah Jasin. Sebab jauh hari sebelumnya, aliansi ini telah melakukan komunikasi dengan Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sumenep tersebut. Dan saat sekarang aliansi yang dikomandani Hairul Anwar sendiri sudah menyatakan sikapnya secara terbuka mendukung Fattah Jasin secara penuh dalam pesta demokrasi Pilkada Sumenep 2020. Menurut banyak pengamat politik di Kota Keris Sumenep, aliansi “Relawan Hairul Anwar” akan menjadi magnet penghisap suara kalangan millenial lantaran figur Hairul Anwar lagi digandrungi oleh para tokoh pemuda. Tak pelak, dari beberapa kelompok organisasi kepemudaan ditiap-tiap kecamatan bergandengan tangan untuk bisa memenangkan Fattah Jasin. Bahkan ada diantara mereka yang siap mengawal agar penghitungan suara berlangsung jujur dan adil (jurdil) disetiap TPS (Tempat Pemungutan Suara). Kesadaran pribadi dari mereka mendapat atensi luar biasa dari Hairul Anwar. Bahwa di

Relawan Hairul Anwar: Menyibak Asa

Opini: Yant Kaiy Komunitas ini semakin meniscaya dalam memantapkan langkah menuju kemenangan bersama figur terbaik Fattah Jasin. Bahwa masyarakat Kota Keris Sumenep saat ini membutuhkan perubahan fundamental, tentu dengan tatanan pemerintahan yang akuntabel, bersih, dan amanah. Itu akan mereka dapatkan pada sosok Fattah Jasin yang sarat pengalaman memimpin anak buahnya di lingkungan pemerintahan. “Relawan Hairul Anwar” semakin yakin kalau mereka akan membawa kelompok lain yang sepaham bahwa Sumenep harus berubah dan berbenah menyongsong masa depan penuh gemilang. Optimisme ini mulai menjalar kepada mereka yang mengerti tentang makna kualitas seorang pemimpin masa depan. Bukan calon pemimpin yang sekadar memiliki kuantitas. Sumenep tidak boleh stagnan pada arah kebijkan yang pro-rakyat, pro-kesejahteraan bagi semua kalangan. Tujuan itu bakal tercapai jika pemimpinnya punya kapabilitas mumpuni untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur. Hairul Anwar sebagai pencetu

Kesejahteraan dan Ancaman Maut (Tanggapan Tulisan MH.Said Abdullah)

Opini: Yant Kaiy MH. Said Abdullah dalam tulisannya, “Efektivitas Kepemimpinan Daerah” yang dipublikasikan Koran Madura, edisi 25 Juni 2020, sangat menarik bagi saya. Karena kita tahu beliau adalah Ketua Badan Anggaran DPR RI saat ini. Terus terang, saya orang tidak pintar dan bukan seorang ahli di bidang ekonomi karena pendidikan saya hanya sampai di bangku SMA. Saya hanya sebagai pemerhati sosial yang berdomisili di Dusun Sempong Barat Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, ingin juga menuliskan potret “pilu” masyarakat akar rumput di lingkungan kami di tengah pandemi Covid-19. Perlu diketahui, mayoritas warga di daerah kami mengais rejeki di laut sebagai nelayan. Mereka mempertaruhkan nyawanya demi menghidupi anak-istrinya. Mereka tidak mempedulikan maut yang senantiasa mengancam jiwanya selama berada di tengah laut. Bahkan terdengar falsafah ekstrim dari mereka: Seorang nelayan lebih takut lapar ketimbang maut. Bukannya para nelayan itu berani terhadap

Cabang Baru Therapy Banyu Urip Pasongsongan

Dari kiri: Akhmad Jasimul Ahyak dari apoymadura.com dan CEO Therapy Banyu Urip International MS.Arifin. Apoymadura, Sumenep – Desa/Kecamatan Pasongsongan masuk dalam wilayah Kabupaten Sumenep. Desa yang berbatasan langsung dengan Desa Bindang Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan ini terletak di barat utara dari Kota Keris Sumenep. CEO Therapy Banyu Urip Internatinonal, MS. Arifin merasa perlu mendirikan cabang di Desa/Kecamatan Pasongsongan karena di daerah ini masyarakatnya sudah lama mengenal produk pengobatan herbal Ramuan Banyu Urip. Pembongkaran salah satu bangunan yang akan disulap jadi halaman kantor Therapy Banyu Urip. “Lagi pula Desa Pasongsongan tempat saya lahir dan besar serta mengenyam pendidikan di sini. Maka saya dengan niat ikhlas ingin berbagi kepada saudara-saudara  kita. Lebih khusus untuk Cabang Therapy Banyu Urip International Pasongsongan pada Jum’at, Sabtu dan Minggu diselenggarakan pengobatan gratis,” terang MS. Arifin kepada apoymadura.com di

Therapy Banyu Urip International Membuka Cabang di Sumenep

MS.Arifin (kiri) bersama Akhmad Jasimul Ahyak dari apoymadura.com Apoymadura, Sumenep – CEO Therapy Banyu Urip (TBU) International, MS. Arifin lagi pulang kampung. Banyak teman-teman dari SMPN 1 Pasongsongan-Sumenep angkatan 1988 beranjangsana ke kediamannya, di kawasan Jalan Kiai Abubakar Sidik Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura. Karena MS. Arifin termasuk alumni juga. “Terima kasih atas kunjungan Anda semua,” MS. Arifin menyambut para rekan-rekannya seraya berjabat tangan. Kamis (25/6/2020). Lalu acara ramah-tamah pun berlangsung sangat akrab. Tidak ada yang berubah dari sosok MS. Arifin sebagai pengusaha sukses dalam bidang pengobatan alternatif. Sikapnya selalu merendah yang merupakan ciri khasnya sejak kecil. Ketika apoymadura.com menanyakan tentang perkembangan bisnisnya di tengah pandemi Covid-19, sehubungan banyak pengusaha di tanah air menjerit akibat perusahaannya ditutup sementara waktu. “Saya juga menginstruksikan pada semua cabang

Mata Apoy Madura

Opini: Akhmad Jasimul Ahyak Manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan yang ia miliki terhadap dirinya. Tuhan menciptakan segala bentuk tubuh dari beberapa organ baik mata, telinga, tangan, dan kaki, serta organ tubuh lainnya. Semua itu pasti berfungsi menurut  apa yang mau ia butuhkan. Mata kita memiliki kemampuan untuk menangkap banyak informasi apa yang ada di sekitar kita, karena mata bisa mengirim sinyal ke otak sehingga bisa dapat melihat bentuk warna tekstur dan gerak. Mata juga bisa memainkan peran kursial pada hampir semua yang kita lakukan, sehingga mata memiliki banyak fungsi. Tergantung diri kita mau difungsikan ke hal yang negatif atau positif.  Jadi  kita sadari bahwa kekurangan dan kelebihan yang kita miliki harus di syukuri. Dengan terciptanya seluruh organ tubuh hingga bisa membawa pemikiran, langkah, dan gerak prilaku sehingga saya bersama teman-teman bisa menciptakan suatu ispirasi melalui daya kerja otak sehingga tercipta suatu media yaitu “Ap

Air Mata Bahagia

  Pentigraf: Yant Kaiy Meski Tonah selalu dikhianati oleh rekannya sendiri, namun pikirannya tak pernah merenda buat membenci mereka. Baginya, mereka belum mengerti benar tentang hidup sehat nan menentramkan jiwa gelisah yang pasti hinggap pada setiap jiwa. Bukankah segala perilaku akan kembali pada pribadi orang bersangkutan. Semua takkan tertukar. Tonah berjuang sekuat tenaga mendobrak dinding keangkuhannya sendiri. Ia menyadari, bahwa persoalan hidup tidak akan pernah kering dalam tiap desah napasnya. Semua orang tahu akan hal ini. Namun masih sedikit orang menerapkannya dalam alam nyata. Sesakit dan seperih bagaimanapun hatinya karena fitnah mereka, Tonah berusaha melepaskan diri dari belenggu kisruh. Ia tidak mempedulikan lagi siapa lawan dan kawan. Sepotong senyumnya senantiasa menyapa siapa saja.[] Pasongsongan, 24/6/2020

Relawan Hairul Anwar, Membuat Keder Lawan

Hairul Anwar, Ketua PSSI Sumenep   Opini: Yant Kaiy Aliansi “Relawan Hairul Anwar” adalah ancaman signifikan bagi lawan lantaran lahirnya kelompok ini dilatarbelakangi kesetiaan mereka kepada sosok populer Hairul Anwar. Mereka tergolong pendukung maniak, tak mudah ditumbangkan oleh seabrek janji manis. Mereka merupakan orang-orang yang tidak bisa dibeli dengan uang. Orang-orang yang ada didalam komunitas “Relawan Hairul Anwar” adalah mereka yang mendambakan ternatalnya pemimpin terhebat dan terbaik supaya Kota Keris Sumenep bisa menyejahterakan masyarakatnya nan berkeadilan. Kiranya seluruh lapisan rakyat Sumenep satu suara, memiliki cita-cita mulia seperti itu. Tapi haluan mereka akan berbeda manakala filter perspektif tentang pemimpin ditelisik dari rekam jejak, kapabilitas, intelektualitas, pengalaman di lingkungan birokrasi, dan seluk-beluk selama berkarier di bidang pemerintahan, out-put tatkala ia berkarya bagi masyarakat luas, dan kualitas dalam mencari solusi

Arah Politik Hairul di Pilkada Sumenep

Hairul Anwar, Ketua KADIN Sumenep Apoy Madura, Sumenep – Hairul Anwar memang telah tersingkir dari Bacawabup Sumenep karena tidak mendapat rekomendasi dari DPP PAN, kendati dalam rapat pleno DPD PAN sebelumnya sudah bulat, kalau Hairul Anwar-lah yang akan diusulkan. Tapi Surat Keputusan itu tidak hinggap pada dirinya, melainkan jatuh ke tangan pasangan Fauzi-Eva. “Saya yakin kalau Allah akan selalu menolong hamba-Nya yang didzolimi. Bagi saya, ini merupakan konspirasi politik. Hikmah dari itu semua, ternyata baru-baru ini saya didesak oleh para pendukung militan untuk membentuk aliansi Relawan Hairul Anwar. Saya pun mengakomodir keinginan mereka,” terang Hairul Anwar kepada apoymadura.com di kantornya , kawasan Jalan Basuki Rahmad Sumenep. Senin (22/6/2020). Deklarasi Relawan Hairul Anwar menunggu pengukuhan pasangan Fattah Jasin dan wakilnya dalam minggu ini, tambah owner Goa Soekarno Pasongsongan-Sumenep. Relawan Hairul Anwar akan menjadi lokomotif utama dalam pemena

Relawan Hairul: Kekuatan Baru di Pilkada Sumenep 2020

Hairul Anwar, ST,MT.   Opini: Yant Kaiy Dengan lahirnya aliansi baru di putaran Pilkada Sumenep 2020, kini begitu kentara terasa di suasana peta politik Sumenep akhir-akhir ini, yakni dengan munculnya “Relawan Hairul Anwar”. Ternyata daya magis Hairul Anwar tetap sangat kuat menancap di hati mereka walau ia tidak termasuk dalam kandidat di kompetisi perebutan Bacabup dan Bacawabup Sumenep. Orang-orang yang ‘setia’ terhadapnya tetap menunggu dengan ikhlas vonis kemana arah politik Hairul Anwar akan bersandar. Ini sebuah realita atas kegagalan Hairul Anwar mendapatkan restu dari DPP PAN maju menjadi Bacawabup Sumenep. Biarpun baginya tidak bisa melenggang ke arena Pilkada, namun tentu ia akan berbuat sesuatu yang berarti demi terwujudnya Sumenep yang adil, sejahtera, makmur dan maju menyongsong hari esok penuh harapan. Bagi Hairul Anwar tidak ada ruginya dirinya tidak lolos, itu tidak begitu penting. Ia pun tidak kecewa, lantaran ia tahu kalau dirinya didzolimi rekannya se

Power PAN Pasca Terdepaknya Hairul Anwar

Hairul Anwar, kader PAN terbaik di Sumenep   Opini: Yant Kaiy Partai Amanat Nasional (PAN) telah meluncurkan Surat Keputusannya kepada pasangan Fauzi-Eva dalam Pilkada Sumenep 2020. Partai berlambang matahari terbit ini dinilai oleh banyak pengamat politik telah mengkhianati Hairul Anwar yang jelas-jelas dia adalah kader terbaik dan telah banyak berkorban untuk kepentingan partai. Padahal sebelumnya dalam rapat pleno yang dihadiri semua DPC se-Kabupaten Sumenep, nama Hairul Anwar yang akan diajukan ke DPP PAN. Tapi yang mendapatkan rekomendasi justru bukan dari kader PAN. Ini menimbulkan kocar-kacir semua kepengurusan partai sehingga mereka terpecah menjadi dua kubu. Satu kubu kepada Fauzi-Eva, satu lagi tetap ‘setia’ kepada figur Hairul Anwar lantaran mereka sudah merasakan sentuhan lembut darinya sehingga PAN sangat disegani oleh partai-partai lainnya. Tapi kini “taring” PAN sudah tidak tajam lagi di kabupaten paling timur Pulau Madura seiring terdepaknya Hairul A

Senja Tak Berbekas

Cerpen: Akhmad Jasimul Ahyak Kembali aku diam, namun aku mendengar, aku melihat, dan aku menyimpan di tempat yang paling dalam tentang rindu pada seorang perempuan yang dulu aku kenal. Sedikit berbicara tentang kekasih, dulu waktu saya masih sekolah SMA memiliki pacar, namanya Supriyati, dan aku sering memanggilnya Pri, awal kita menjalin hubungannya sejak aku masih SMA kelas X, sedang mereka masih SMP kelas IX . dia adalah anak seorang pejabat Perhutani, dan kebetulan dinas di daerah tempat tinggal saya, kekasihku Pri sangat baik dan sederhana, sedikit kelihatannya agak nakal, tapi dia berbakti sama kedua orang tuanya sehingga aku membuat jatuh hati kepadanya, tubuhnya tinggi, rambutnya tidak begitu panjang, namun bola matanya yang sayu sendu bagai sinar bulan yang sedikit tertutup awan malam. Mengingat tentang sedikit cerita kenapa saya dan Pri tidak terjadi jodoh, dan tidak bersama lagi. Selama menjalin hubungan kurang lebih 2 tahun, ada banyak hal bahagia dan sedih

Manuver Politik Jelang Pilkada Sumenep 2020

 Opini: Yant Kaiy Awal Juni 2020 kali ini, para politikus di Kota Keris Sumenep mulai menggiring opini publik supaya mereka hanyut dalam perangkap pembenaran dirinya atau kepentingan terselubung. Ada pula wacana membingungkan dari para tokoh partai politik sehingga menciptakan kegamangan signifikan di tengah-tengah masyarakat dalam menjelang fase New Normal. Beragam statemen dari mereka pun mampu menatalkan nuansa tendensi sensani sedikit kentara. Ada pula yang memaksakan diri melontarkan komentar over acting sehingga terkesan konyol dan lucu. Sangat disayangkan memang. Meskipun tentu para politkus itu sudah bisa memahami, bahwa saat inilah kans terbaik untuk mendapatkan atensi dari seluruh unsur masyarakat. Utamanya mereka yang akan berkompetisi di Pilkada Sumenep 2020 nanti. Walau saat ini adalah waktu yang tepat untuk mendapatkan perhatian lebih dari semua warga Sumenep, namun etika politik akan menjadi kajian berarti bagi para pemilih. Sebab dalam mencuri hati ma

Puisi: Akhmad Jasimul Ahyak

Menjemput Bulan Malam yang pucat ingin menjemput fajar Kini langit tergurat benih cinta Telah ditebar pada bulan yang didandani matahari Sedang aku mengikuti perjalanan sepotong senja Di atas tebing retak dan berkarat Tuk menjemput kasih... Yang lelap tertidur di atas bulan Bersama malam syahdu penuh rindu Malam kini mengecup hening kening kasih Terlihat air mata bening mengalir sepanjang kering Bulan pun redup, cahayanya menghampiri seseorang Yang memeram cinta dalam kelamaan Kini embun kasih membasahi ubun Mendekap rembulan bersimpuh raga Pada kalam-kalam rindu Mata malam menyibak pelataran langit Bulan pun menangis... Karena cinta akan dipanggul ke lembah puncak bukit Ada tetesan air mata mengalir, di jejak pengusiran Yang terukir disepanjang retakan tebing Lalu kau dan aku tercipta kembali Di lepas sang bulan penuh kasih . Pasongsongan, 2020

Amanah

Pentigraf: Yant Kaiy Berasal dari kampung terpencil yang mayoritas lingkungannya mengais rejeki jadi petani dan kuli bangunan, Tonah terdidik sedari kecil untuk senantiasa amanah hidup di dunia dalam banyak hal. Begitu yang selalu diajarkan oleh ustadz di sekolah Madrasah Diniyah. Sedangkan pendidikan formalnya hanya sampai di bangku SMP Lalu Tonah pindah ke kota, bekerja jadi buruh pabrik perusahaan rokok. Diantara sekian ribu karyawati hanya ia yang tidak pegang hape android. Saat jam istirahat makan siang, teman-temannya memanfaatkan waktu untuk bersosial media. Tapi tidak dengan Tonah, sehabis makan ia langsung menunaikan kewajibannya sebagai muslim, menunaikan sholat dhuhur. Setelah itu langsung kerja lagi. Etos kerja tinggi dan disiplin waktu, akhirnya gaji Tonah meroket naik ketimbang karyawati lainnya. Cemburu sosial mereka pun tak terkendali. Mereka kemudian merencanakan agar Tonah bisa mengalami kecelakaan saat pulang kerja naik sepeda motor. Dan itu benar-be

Elegi Gagal

Pentigraf: Yant Kaiy Banyak orang kagum terhadap kegigihan Debur dalam menghidupi mahligai rumah tangganya. Ia seolah tak pernah kenal waktu, bertarung meraih impian hidup sejahtera seperti kebanyakan orang. Tapi semangat kerja luar biasa itu tak membuahkan sukses yang diidamkan. Keluarga Debur tetap berada di rangking paling bawah diantara para tetangganya. Nasibnya begitu miris. rumahnya mulai sejak kawin sampai beranak lima belum berubah dan kini hampir mau rubuh. Sedangkan pendidikan anaknya paling tinggi hanya sampai SMA. Ketika Debur jatuh sakit sekian lama dan meninggal dunia, ternyata ia mewarisi hutang untuk biaya berobat.[] Pasongsongan, 16/6/2020

Salahkah Masyarakat Tidak Percaya Covid-19

Opini: Yant Kaiy Ada salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep direncanakan akan diregrouping oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep karena tidak ada muridnya. Semua wali murid menyekolahkan anak-anaknya pada Lembaga Pendidikan Islam (LPI) yang ada di sekitarnya. Alasannya, karena di SD itu dulu gurunya jarang masuk sehingga murid banyak terlantar. Para orang tua percaya kalau anaknya sekolah di LPI akan memperoleh pendidikan terbaik. Akhirnya SDN tersebut muridnya tidak lebih dari 6 orang dari kelas I sampai VI. Ketidak percayaan orang tua murid jelas akibat “dosa” guru-guru sebelumnya. Begitu pula dengan kepercayaan masyarakat  terhadap Covid-19. Sebagian besar masyarakat memiliki tendensi kuat agak tidak percaya terhadap virus corona. Alasannya simpel dan realistis. Kalau memang virus terkutuk ini ada, kenapa pabrik rokok raksasa di Kabupaten Sumenep masih mempekerjakan karyawannya di tengah pandemi Covid-19. Ini jelas tidak ad

In Memoriam: Pelda Agus Karjono

Apoy Madura, Yogyakarta – Menurut siaran pers yang diterima apoymadura.com tadi pagi, Senin (15/6/2020). Bahwa Pelda Agus Karjono telah berpulang ke Rahmatullah. Kepergiannya menyisakan banyak kenangan manis begitu berkesan di kalangan keluarga besar Therapy Banyu Urip International. Semua pimpinan cabang, baik dalam dan luar negeri sudah banyak tahu siapa sosok Pelda Agus Karjono. Maka tak berlebihan kiranya kalau CEO Therapy Banyu Urip International, MS. Arifin merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Pelda Agus Karjono. Dalam akun sosial media MS. Arifin secara khusus menuliskan kalimatnya: “Kita maafkan segala dosa dan khilaf semasa hidupnya. Kita doakan bersama. Kita kenang bersama akan semua kebajikannya, loyalitasnya, dedikasinya, perjuangannya dengan Therapy Banyu Urip International. Beliau sangat setia kawan. Berjuang tanpa kenal lelah. Menyebarkan dan mempromosikan Therapy Banyu Urip International hingga mendunia sampai sekarang…” MS. Arifin mengakhiri k

Puisi: Akhmad Jasimul Ahyak

Terkungkung Sebuah Janji Aku merasa sunyi di ujung pekan Sedang matahari melamun Ingin melepas senja yang mau teggelam Di langit jantung nan menyala Bulanpun tersenyum pada kupu-kupu yang menari bebas Mengikuti nyanyian asmara mengalun sendu Menyayat sepi hati menahan rindu Aku tak mampu ratapi gundah diri Karena, aku disini masih terkungkung Oleh sebuah janji Meski asaku kandas tiada arti Hari ini kutulis sajak mentari Dari tubuh bulan Juni, dan kukirim ke jantungmu Biar nanti terukir dalam hati dan hidupmu Agar mewujudkan indah naluri hasrat menyatu.

Luka di Bawah Kabut

Opini: Akhmad Jasimul Ahyak Ribuan muslim Kazakhstan yang tinggal di wilayah perbatasan negaranya dan cina banyak dilaporkan menghilang. Para penyintas mengaku ditangkap saat menyeberang ke Cina dan dimasukkan ke sekolah pelatihan serta kemudian dipekerjakan secara paksa. Awalnya Cina menyebut ini sekolah pelatihan. Dengan senang hati para muslim Kazakhstan hadir dengan sukarela. Namun para penyintas menyatakan sebaliknya bahwa muslim Kzakhstan tinggal di wilayah perbatasan Cina dan disaat itu banyak muslim yang ditangkap saat menyeberang ke Cina, kemudian mereka semua dibawa ke sekolah pelatihan, dan merekapun mengatakan, kenapa ada pelatihan seperti ini. Kamu harus belajar tentang hukum Cina, sejarah, dan bahasanya. Sehingga denagn terpaksa muslim itu melupakan bahasa Kazakhstannya. Mereka bilang, jika saya tidak belajar lagu dan huruf Cina. Dia mengancam saya akan sulit meninggalkan tempat itu, lebih kejamnya lagi mereka memukuli saya saat pergi ke toilet, padahal

Mitos Uang Bernomer 999

Opini: Yant Kaiy Suatu waktu saya kedatangan teman lama yang jarang bersua karena ia bekerja di daerah Kalimantan Tengah. Ia menceritakan tentang kesuksesannya sehingga memiliki mobil pribadi dan membeli rumah berharga ratusan juta rupiah. Ia juga memiliki usaha bergerak di bidang kuliner dan toko serba ada. Sedangkan anak-anaknya ada yang kuliah di luar negeri. Ia juga sudah menunaikan ibadah haji ke tanah suci sebagai rukun Islam kelima bersama istrinya. Perubahan gaya hidupnya luar biasa, sebab saya tahu kalau ia dulu dari keluarga tidak mampu. Orang tuanya bekerja kuli bangunan. Lalu saya tanyakan penyebab ia menjadi kaya. Ia membisikkan tentang uang kertas yang ada di dompetnya. Menurutnya, gara-gara  ia punya uang seratus ribu rupiah bernomer seri 999 belakangnya, rejekinya mengalir begitu deras. Saya pun jadi penasaran. Sahabat saya bercerita kalau ada lelaki tua memberi tahu, kalau rejekinya ingin lancar, ia disuruh mencari uang bernomer seri 999. Ia

Hairul Anwar, Kader PAN Termapan

Opini: Yant Kaiy Suhu politik di Kota Keris Sumenep Madura sekarang mulai memanas seiring tidak turunnya Surat Keputusan DPP PAN kepada Hairul Anwar. Padahal dalam rapat pleno DPD PAN Sumenep sebelumnya secara aklamasi mengusung nama Hairul Anwar sebagai kader PAN terbaik untuk maju ke putaran Pilkada Sumenep 2020. Kini otomatis dalam tubuh partai berlambang matahari itu terpecah menjadi dua kubu. Satu kubu berkiblat terhadap SK DPP PAN, satu kubu lagi pada Hairul Anwar. Ditelisik dari besarnya power massa terhadap kedua kubu, jelas kubu Hairul Anwar paling banyak mengantongi pendukung militan. Mereka itu adalah orang-orang yang mengerti kualitas dan kapabilitas personal dari sosok calon pemimpin terbaik. Mereka bukanlah orang-orang yang mengejar keuntungan materi belaka atau kepentingan pribadi semata. Jungkir-balik peta politik memang biasa berlaku di setiap negara manapun, bahkan seringkali diwarnai intrik dan menatalkan surprise. Kendati b