Langsung ke konten utama

Relawan Hairul Anwar, Membuat Keder Lawan

Hairul Anwar, Ketua PSSI Sumenep

 Opini: Yant Kaiy

Aliansi “Relawan Hairul Anwar” adalah ancaman signifikan bagi lawan lantaran lahirnya kelompok ini dilatarbelakangi kesetiaan mereka kepada sosok populer Hairul Anwar. Mereka tergolong pendukung maniak, tak mudah ditumbangkan oleh seabrek janji manis. Mereka merupakan orang-orang yang tidak bisa dibeli dengan uang.

Orang-orang yang ada didalam komunitas “Relawan Hairul Anwar” adalah mereka yang mendambakan ternatalnya pemimpin terhebat dan terbaik supaya Kota Keris Sumenep bisa menyejahterakan masyarakatnya nan berkeadilan. Kiranya seluruh lapisan rakyat Sumenep satu suara, memiliki cita-cita mulia seperti itu.

Tapi haluan mereka akan berbeda manakala filter perspektif tentang pemimpin ditelisik dari rekam jejak, kapabilitas, intelektualitas, pengalaman di lingkungan birokrasi, dan seluk-beluk selama berkarier di bidang pemerintahan, out-put tatkala ia berkarya bagi masyarakat luas, dan kualitas dalam mencari solusi dalam setiap warna problema. Elemen ini akan menjadi tolak ukur bagi pemilih didalam menetapkan suaranya. Dan semua elemen ini terdapat pada Fattah Jasin.

Maka setelah melewati proses kajian komprehensif, akhirnya aliansi yang di bawah kemudi Hairul Anwar ini menetapkan sikap akan menjatuhkan pilihannya kepada Fattah Jasin.

Mereka hakkul yakin, jika Fattah Jasin bisa membawa angin perubahan bagi kabupaten paling timur Pulau Garam Madura. Apalagi para pemilih millenial saat ini wawasannya amat cerdas. Baginya uang bukanlah magnet kuat menyedot perhatiannya.

Sedang peluang Fattah Jasin untuk meraup suara terbanyak, menurut para pemerhati politik akan didulang dari Relawan Hairul Anwar yang menyebar luas di setiap kecamatan, baik daratan dan kepulauan. Maka tak heran kalau Hairul Anwar didepak dari PAN. Ini sebagai bukti kuat kalau mereka sudah tahu persis jika kekuatan massa pendukung Hairul Anwar luar biasa besar. Dan kekuatan ini pula yang membikin lawan politiknya ketar-ketir.[]


Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p