Tak Kusadari

Tak Kusadari Puisi: Yant Kaiy bergetar sekujur persendianku menatap langit berawan pertanda sebentar lagi hujan turun, setelah sejenak mengambil nafas untuk curahkan tenaga tumbuhkan bulu-bulu bumi menghijau lepas ingatanku, mengembara ke alam penuh kesusahan semata tak dapat berkata apa-apa mulut ini, selaksa terkunci keinsyafan buat apa berkokok membuang waktu kerja saja kubiarkan benak mengaji kepalsuan tak pedulikan diri terbalut resah lantaran begitu terkutuknya sikap mereka sewenang-wenang, sebenarnya kudapat menghancurkannya, namun bagaimana nanti akan keberadaan keluargaku maka banyak mata liar menangkapku dengan titel pembangkang musuh-musuh pun akan bermunculan di sekitar mengancam ketentraman hidupku penuh teror mematikan kutandu beban kami menuruni jalan bebatuan barangkali dengan begini kudapat menyelamatkan jiwa dari terkamannya? tak pernah kuputuskan niat semula, kebulatan timbul sejak dari rumah tak m...