Kebencian Berselimut Dendam



Kebencian Berselimut Dendam

Puisi: Yant Kaiy

 

tak ada kenangan manis yang dapat kureguk

apalagi keberingasan fittnah mencincang raga hidup bidup

tak puas, lalu mendaratkan tangannya yang haus darah

tak berdaya apa aku. karena terlalu lemah kumelawan badai mengguncangkan seisi rumahku .

kami hanya tunduk patuh, selebihnya diam, bergeming

pertanda setuju-setuju saja meakl batinku terpukul

 

dendam masih menggelegak di sudut-sudut dada ini

teringat penindasan begitu memerihkan jiwa

bak teriris belati tajam lantas tersiram air cuka

tergambar sakitnya, kami hanya diam menyabarkan diri

ketimbang nanti prahara menimpa, menindi kehidupan kami?

biarlah kusimpan erat-erat bersama luka menganga

 

takkan kuberikan pada siapa pun, biar tuhan yang tahu saja !

 

kucubit paha, terasa sakit jua

kupikir lagi apa gunanya kuberusaha membalasnya

karena karma takkan pernah lepas dari mereka

yang tidak berbuat seenak  perutnya

terhadap jiwa yang tak berdosa

 

sekali lagi, kubasuh peluh mengkriatal

menaburi bunga melati suci

bersiéri sepanjang jalan

biar penderitaan tak berlarut membuncah tiada henti.

 

Madura, 20/11/92

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Madura Breaking News💥 BKN Resmi Tunda Pelaksanaan Seleksi PPPK Tahap II😭 Peserta Wajib Tahu😭🆘

Praktik Korupsi BSPS di Sumenep Terungkap, Kades 🅱️🅾️ngkar Sistem Jual Beli yang Merugikan

KKG Gugus 02 SD Pasongsongan Gelar Rapat Rutin Bulanan

Besok‼️ Penyerahan SK CPNS dan PPPK di Sumenep, Momentum Awal Pengabdian bagi Ratusan Calon ASN

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Inspirasi Kepala Sekolah: Agus Sugianto Bangun Kedekatan dengan Murid SDN Panaongan 3😁

Amazing‼️ SDN Panaongan III Buktikan Keterbatasan Bukan Penghalang Prestasi

Workshop Deep Learning untuk Guru SD Pasongsongan👍👌 Tingkatkan Kualitas Pembelajaran🏆