Operasi Putus Jari dengan Lintah (Bagian III dari 4 Tulisan)

 


Artikel Kesehatan: Yant Kaiy

Namun dr. Peng mendapat gagasan dalam pemakaian lintah dengan membaca sejarah pengobatan Cina kuno. Selama beberapa waktu dia mempertimbangkan kemungkinan dalam mempraktekkan pemakaian lintah lagi. Dia tahu masalah yang harus dipecahkan adalah bakteri yang ada dalam laporan itu. Untunglah dia memdapat dukungan dari sejumlah rekannya.

Dr. Peng dan rekan-rekanya mengadakan penelitian di laboratorium pada lintah yang diperoleh dari Institut Biologi Wuhan di bawah Akademi Sain Cina. Lembaga tersebut mengembangbiakkan lintah bagi program riset mendapatkan hidarin, suatu unsur anti pembekuan darah yang 20 persen lebih kuat dibanding heparin.

Dan, kesimpulannya bakteri memang terdapat dalam perut lintah dan pada tubuhnya. Bakteri tersebut adalah Aeromonas hydrophila, Aeromonas Punctata dan Pseudomonasa Eruginsa, namun semua itu tidak ada yang membahayakan tubuh menusia.

Dr. Steven Kushner, ahli bedah lengan dan pembuluh darah mikro di rumah sakit Harper mengatakan, lintah merupakan obat yang lebih manjur dibanding obat mana pun buatan manusia dan mereka sebagai anti-zat pembeku. ”Memang kenyataannya lintah dapat mengeluarkan antl-zat pembeku alami dan sangat kuat serta tahan yang disebut hirudin, yang dapat membantu pengaliran darah dan air liur mereka mengandung zat pembius,” ungkap Kushner.[] 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

KB-PAUD Sabilul Rosyad Desa Pagagan Menerima Kunjungan Asesor Akreditasi

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Mitos Uang Bernomer 999

MWC NU Pasongsongan Hadirkan Kiai Said Aqil Siradj: Menyambut Hari Santri dengan Pencerahan untuk Umat

Sekolah Hebat, SDN Padangdangan 2 Gelar Program Bersase Setiap Sabtu

Di SDN Padangdangan 1 Digelar Isco Pediyah, Ajang Asah Kecerdasan dan Spiritual Siswa

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Dua Siswi SDN Padangdangan 2 Ikuti Ajang ISCO MIPA 2025 di SDN Pasongsongan 2

SDN Padangdangan 2 Gelar Kegiatan Shoyama, Tanamkan Cinta Rasul dan Tolak Bullying