Nuansa Kebimbangan
Nuansa Kebimbangan
Puisi: Yant Kaiy
kabut tebal mengganggu langkahku menyibak pelangi
hilang keteguhan diri menggapai citra-cita
ketabahan mengibas debu permata, berterbangan
di pikiranku… merayu telinga tak tuli
menggoda mata ini, tak pernah silau
membujuk imanku terbawa arus nafsu
hampir saja bugil persendianku
menatap kelakuan sendiri
lantaran terbius kalimat-kalimat penjual obat
di pinggiran trotoar mereka beryel-yel
menawarkan jasanya, meski harus
meniup tipuan mengeruk keuntungan sebesar gunung
tak menyadari akan muntahan lahar dosa,
seakan terbiasa
membudaya pada ruhnya
kutancapkan kaki ini
pada pijakan semula
biar kebimbangan tak muncul mendera tubuh letih
tertatih, walau kuharus melangkah terseok
karena jalan becek berbatu
patah arang
hanyalah aral menjerumuskan naluri
hingga hujan noda milik diri
tak berdaya meski menelan impian
hanya luapan nafsu? yah…
hasratlah yang bangkitkan ceria
tiada peduli hujan, petir memayungi perjalanan
sebagai coba kita
kuatkan iman membelah, meleburkannya dengan asa
tanpa tedeng aling-aling
tanpa perasaan gamang, secuil pun
muncul di sanubari.
Madura, 20/11/92
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.