Langsung ke konten utama

Mengatasi Kemandulan


 Artikel Ramuan Tradisional: Yant Kaiy

Seorang istri yang mengalami kemandulan umumnya merasakan batinnya tertekan dan selalu menyebut-nyebut bahwa nasibnya amat buruk lantaran tak dapat memperoleh keturunan. Kalau memang sudah jelas terbukti bahwa kemandulan dari pihak istri, di bawah ini ada beberapa resep tradisional peninggalan para leluhur. Semua itu sebagai wujud ikhtiar yang patut untuk dicoba.

Ambillah kulit ranting dadap satu genggam dan bawang merah 10 butir. Bintik-bintik pada kulit ranting dadap dibersihkan dan setelah itu dikeringkan. Baru kemudian direbus bersama-sama dengan bawang merah yang telah dibakar. Bawang merah dibakar dengan menusukkan sepotong Iidi, seperti orang menusuk sate. Dan bawang merah dipanggang jangan sampai hangus.

Selanjutnya air rebusan tersebut diminum. Jika setiap hari Anda melaksanakan perawatam seperti ini, insya Allah dalam jangka dua bulan niscaya kemandulan akan dapat teratasi. Ada kemungkinan besar bisa hamil.

TeIapi jikalau gejala kemandutan berada di pihak suami, cepat-cepatIah minum jamu yang terbuat dari berbagai ramuan herbal. Daun pegaga, batang brotowali, daun kemukus, daun sambiloto. Kesemuanya mengambil sebanyak masing-masing sekepal. Kemudian ramuan tersebut direbus dalam air dan air rebusannya diminum setiap pagi. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat prostat pria. 

Disamping itu ramuan ini juga dapat menyembuhkan gangguan pada prostat, kalau saja pada prostat terdapat berbagai infeksi.

Sedangkan untuk malam harinya minumlah ramuan yang terdiri dari: Daun selederi, buah kapri, hati sari buah nanas. Semua bahan tersebut dipipis halus dan ditambah air matang. Seterusnya disaring. Setiap malam hari minum satu gelas dan lakukanlah kebiasaan ini tiap hari.[]

Publish: Koran Berita Yudha (1/3/1992)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p