Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Bau Ketiak

Pentigraf: Yant Kaiy Mantan istriku kini sudah punya pendamping hidup baru setelah satu tahun empat bulan bercerai dari diriku. Cerita paman, bahwa ia lebih baik penghasilannya dariku karena bekerja di bank. Ketika penyesalan ternatal di sudut malam sepi, kutepis dengan takdir, bahwa jodoh, rejeki dan maut itu sudah ditetapkan oleh-Nya. Buat apa buang-buang waktu merenda impian musim tak tentu rimbanya. Mending mengawal cinta baru dengan dara setia. Persoalan bau ketiak yang membuat kami berpisah. Aku menegurnya ketika kami di ranjang kemesraan. Ia tersinggung dan berlanjut jadi pertengkaran tak terhindarkan.[] Pasongsongan, 31/12/2020

Rayuan

Pentigraf: Yant Kaiy Pada banyak kisah, lelaki banyak takluk dan bertekuk lutut cintanya lantaran keseksian tubuh perempuan. Aku memiliki apa yang bisa membuatnya tergila-gila. Tubuhku sintal karena rajin berolah raga. Wajahku cantik, penyandang peragawati terbaik tiga besar tingkat provinsi. Pendidikanku magister di salah satu universitas negeri. Orang tuaku seorang pengusaha tambak udang dan memiliki banyak swalayan. Hidupku bergelimang kemewahan. Mungkin harta orang tuaku takkan habis sampai tujuh turunan. Perjalanan cintaku gonta-ganti pasangan, dari hotel satu ke hotel lainnya. Semua mencicipi tubuh mulus ini. Setelah puas aku tendang ia jauh… Jauh ke laut. Tapi kali ini sopir baru ayahku tak tergiur pada kecantikan dan kemolekan tubuhku. Ia berbeda dari pemuda lainnya. Kukira ia impoten. Di villa aku telanjang bulat di depan matanya. Ia tidak menerkamku.[] Pasongsongan, 31/12/2020

Prospek Swalayan Jaya Samudra Pasongsongan

Apoymadura, Sumenep – Awal 2021 akan menjadi tahun bersejarah bagi masyarakat Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, karena baru pertama kali BUMDes Pasongsongan memiliki swalayan Jaya Samudra yang digadang-gadang akan menjadi imperium bisnis masa depan. Adalah Kades Pasongsongan, Ahmad Saleh Harianto, inspirator dari hajat visioner bagi kesejahteraan seluruh warganya. Saat ini bangunan gedung megah toserba Jaya Samudra sudah selesai seratus persen. Berdiri di atas lahan eks Balai Desa, tepatnya di pertigaan jalan menuju pelabuhan Pasongsongan. Ada satu komentar dari seorang tokoh muda nelayan Pasongsongan, Minoela. “Jujur, saya salut pada Kades Ahmad Saleh Harianto. Barangkali ini kado spesial bagi seluruh warga Desa Pasongsongan di awal tahun. Sebagai warga yang baik, tidak bijak rasanya kalau tidak mensupport,” ujar Minoela pada apoymadura.com di rumahnya, Dusun Lebak. Kamis (31/12/2020). Minoela menambahkan, dirinya yakin kalau swalayan Jaya Samudra akan memberika

Tak Sanggup

Pentigraf: Yant Kaiy Rayuannya menyeretku ke terowongan cinta palsu. Aku terjebak pada nista nama baik keluarga yang dibangun bertahun-tahun. Mempertahankan agar tidak tercemar dari limbah dosa adalah kewajiban bagi generasi selanjutnya. Aku tahu banyak orang lebih parah melakukan perbuatan menjijikkan, tapi mereka bisa menghindar dari tekanan lingkungan, menghakimi kami sedemikian keji. Akhirnya kami meninggalkan kampung halaman dengan satu harapan hidup lebih baik. Sesal tiada guna. Mempertahankan cinta diantara aib keluarga jalan satu-satunya berpisah kendati kalbu berkecamuk. Karena tak ada lagi tali jatuh ke permukaan jurang, tempat dimana kami saat ini meratapi nasib.[] Pasongsongan, 30/12/2020

Saat di Dekatnya

Pentigraf: Yant Kaiy Kenangan silam saat bersamanya terasa baru kemarin saja. Tatkala bermain di sungai atau ketika berangkat ke sekolah. Canda, tangis, tawa menggauli kebersamaan diantara ketidakberdayaan ekonomi sulit. Meski begitu senyum polos senantiasa menghias. Ketika tuntutan hidup mendesak, kami pun terpisah, mengais rejeki di tanah rantau. Cerita banyak orang, ia meraup sukses. Aku bergeming diantara kerja tak pernah selesai. Jalan hidup memang berbeda. Sesal tak ada guna dari beragam kegagalan. Lebih baik menikmati hidup bersama orang-orang terkasih. Dalam ujung pertemuan, kau lebih cantik. Ketika di dekatmu, ada perasaan berbeda bertahta di sanubari. Tiba-tiba aku ingin memilikimu seutuhnya, walau itu tak mungkin karena kau sudah bersuami.[] Pasongsongan, 30/12/2020

Samhaji, Membantu Warga Penerima Bantuan

Kadus Pakotan, Samhaji di sebuah bank swasta (Foto: Yant Kaiy) Apoymadura, Sumenep – Kepala Dusun Pakotan Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, Samhaji acapkali terlihat berbaur dan membantu para warganya dalam banyak hal. Kemarin dan tadi pagi (Rabu, 30/12/2020) Samhaji terlihat sibuk memfasilitasi penerima bantuan di salah satu bank swasta. “Ini atas inisiatif saya sendiri datang ke lapangan. Sebab ada beberapa warga saya yang berhalangan datang karena sakit dan bepergian. Otomatis pihak penyalur tidak sembarangan memberikan bantuan kalau bukan penerima manfaat. Jikalau bukan yang bersangkutan, maka harus ada surat kuasanya,” terang Samhaji pada apoymadura.com. Ia menambahkan, bantuan kali ini datang dari Pemerintah Kabupaten Sumenep yang merupakan Program Jaring Pengaman Sosial dalam rangka percepatan penanganan Covid-19. (Yant Kaiy)

Karomah Menurut KH. Ismail Macan Madura

KH.Ismail Macan Madura (Foto: Yant Kaiy) Apoymadura, Sumenep – Karomah adalah suatu karunia diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya yang dikehendaki. Ada persepsi sebagian umat Islam bahwa kemampuan seseorang di luar daya nalar (tidak masuk akal) atau sesuatu yang ganjil adalah sulap belaka. Ada juga yang menganggap kelebihan manusia di luar jangkauan akal adalah perbuatan seseorang karena perantara jin. Menurut Kiai Haji Ismail Macan Madura, da’i masyhur berasal dari Desa Paberasan Sumenep, bahwa karomah diberikan Allah kepada hamba-Nya karena takwanya. Ia tidak menuntut apa-apa dari semua amal ibadahnya. “Dalam hukum Islam berbicara, apabila seseorang mengharap karomah dalam beribadah, maka ia tidak akan mendapatkannya sama sekali. Tapi bagi mereka yang istikomah, senantiasa beribadah penuh keimanan tanpa pamrihlah bakal mendapatkan karomah,” terangnya pada apoymadura.com. Rabu (30/12/2020). Kiai Ismail menambahkan, karena tujuan beribadah sesungguhnya sebagai sarana mendekatkan

Bila Hujan Turun

Pentigraf: Yant Kaiy Rasa cinta pada negeri gemah ripah lohjinawi, tempat kaki berpijak saat ini memang tidak semegah kata-kata mereka yang duduk di singgasana. Ketika kebohongan, dusta, dhalim, khianat mulai menjalar pada pengertian diri, sontak gatal kepalaku tak dapat ditahan. Ketika sejahtera impianku jauh panggang dari api tidak serta-merta meluruhkan asa diri. Tetap berharap walau luka menjilat hati. Bukankah miskin tidak selamanya menderita, seperti hujan kadang mendatangkan banjir. Pemimpin amanah impian rakyat jelata di alam semesta. Selamanya abadi di sanubari.[] Pasongsongan, 30/12/2020

Sekolah Anakku

Pentigraf: Yant Kaiy Aku terus mencoba memahaminya seluas lautan. Terkadang marah muncul diantara sikap manjanya. Banyak pernik permintaan dia tersaji ketika hendak ke sekolah, atau tatkala kami bersenda-gurau. Sebagai orang tua tak mungkin semua terpenuhi. Memberi nasi motivasi adalah solusi terbijak menurut para ahli. Kini anakku duduk di bangku SD Negeri. Dia cukup rajin belajar di rumah setelah pulang mengaji di masjid tak jauh dari rumah. Di tengah pandemi Covid-19 muncul kekhawatiran akan kurikulum sekolah yang amburadul, membingungkan bagi orang tua, bahkan mungkin juga bagi tenaga pengajar. Ini maunya apa? Pasongsongan, 29/12/2020

Drs. Salamin, Bicara Tentang Desa Pasongsongan

Drs.Salamin (kiri) bersama Yant Kaiy dari apoymadura.com Catatan: Yant Kaiy Secara kebetulan saya berjumpa dengan eks Kepala Desa Pasongsongan, Drs. Salamin di depan salah sebuah bank swasta di Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Selasa (29/12/2020). Penampilannya tetap bersahaja, mengenakan kacamata. Awal perbincangan kami saling tanya kabar, karena belakangan ini dia lebih sering ada di Jember. Lalu berlanjut pada capaian pembangunan Desa Pasongsongan yang menurutnya berprospek lebih baik. “Atensi seorang kepala desa dalam mengakomodir kebutuhan masyarakat dan menjawab aspirasinya memang harus dikedepankan. Tidak ada lagi dikotomi, sehingga masyarakat merasa terayomi keseluruhan. Terpenting lagi soal pembangunan monumental, baik sarana dan prasarana. Karena jejak inilah yang nanti dikenang sepanjang masa oleh warganya,” ujar Salamin. Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Memahami Cinta

Pentigraf: Yant Kaiy Bagiku kebenciannya masih dalam taraf kewajaran lantaran memang diriku yang memulainya. Tak pernah terpikirkan sebelumnya kalau akan membuat jalinan kasih itu berujung pertengkaran. Mencoba memahami sikapnya pada hening halimun justru kian menyudutkan jiwa pada laut penyesalan. Tak berdaya lagi hasrat untuk kembali di pelukan sang kekasih. Ada perasaan malu terlontar. Namun ketika diamku berbuah dendam berselimut kebencian darinya yang mengancam martabatku sekeluarga, aku tidak bisa lagi berleha-leha mengikuti arah mata angin. Bangkit diri meluruskan kebenaran diantara pembenaran diri dan banyak fitnah bertebaran di setiap langkah kaki. Lalu untuk apa semua itu? Biarlah waktu yang akan menjawab semuanya. Apalagi Tuhan Maha Mengetahui.[] Pasongsongan, 28/12/2020

Pertemuan Musim

Pentigraf: Yant Kaiy Dia datang di saat aku tak lagi bermandi bahagia bersama istri dan anak-anakku. Bukan persoalan kebutuhan primer dalam biduk rumah tangga kami yang kata banyak orang sudah mencapai puncak sejahtera. Kami senantiasa bersyukur pada-Nya atas rejeki melimpah dibanding saudara-saudara kami lainnya. Lalu sikap cemburu istri telah menghancurkan cinta sejatiku, senantiasa tersaji diantara kesibukan saban harinya. Cinta itu seolah teramputasi. Aku sendiri tak bisa berontak, biarlah aku hancur agar semuanya berjalan sesuai musim. Kehadiran Dia menyulam kembali benang asmara. Aku menyadari kalau perselingkuhan kami adalah telaga dosa, tapi aku tetap minum kejernihan airnya.[] Pasongsongan, 28/12/2020

Konferensi MWC NU Pasongsongan di Campaka

Apoymadura, Sumenep – Pada Ahad (27/12/2020) Desa Campaka Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep menjadi tempat penyelenggaraan Konferensi MWC NU Pasongsongan. Sebelum perhelatan konferensi telah dilaksanakan acara bakti sosial “Santunan Anak Yatim dan Fakir Miskin” yang berlangsung di Desa Pasongsongan, dan halaqah mengambil tema “Menguatkan Aqidah, Amaliyah, Fikrah, dan Haraqah Nahdlatul Ulama” dilaksanakan di Desa Montorna. Dalam konferensi kali ini Kia Haji Musthofa Mukammal terpilih sebagai Rois Syuriah MWC NU Pasongsongan dan Ach. Riyadhi, M.Pd.I didaulat sebagai Ketua MWC NU Pasongsongan (Masa Khidmat 2020-2025). Kaum nahdliyin banyak berharap dalam kepengurusan baru MWC NU Pasongsongan ke depan akan melahirkan inovasi kreatif yang bermanfaat. Memaksimalkan tugas dan fungsi sesuai koridor dan melakukan aksi nyata bagi umat, sehingga kehadiran NU akan bisa mewarnai kehidupan berbangsa pada masyarakat secara luas. (Yant Kaiy)

Ke Lain Hati

Pentigraf: Yant Kaiy Tak terpikirkan kalau aku akan jatuh cinta terhadapnya karena perbedaan usia terlampau jauh. Lebih pantas Dia menjadi anakku. Pada bening matanya ada dahaga kasih dari orang-orang terdekatnya, lewat senyum polosnya tersimpan aroma asmara ingusan. Bak gayung bersambut Dia membalas permainan cinta setengah hatiku. Tiba-tiba rasa bersalah ternatal tanpa bisa terkendali lagi diantara hasrah membara. Kubelai rambutnya seperti ketika aku membelai anakku saat menjelang tidurnya. Pelukan hangatku membangkitkan desah kikuknya, menggelinjang seperti cacing kepanasan. Pasrah. Tak ada sesal seujung kuku pun. Ketika cinta terlarang kami langgar diantara telanjang, keringat mengalir diantara dendam tak berkesudahan. Cukup mudah terlampiaskan. Tidak seperti saat membuka resleting karatan busana istri di rumah. Sulit dan acapkali menjengkelkan.[] Pasongsongan, 27/12/2020

Haramkah Seorang Muslim Mengucapkan Selamat Natal?

KH.Ismail Macan Madura (kanan) bersama Yant Kaiy. Apoymadura, Sumenep – Persoalan mengucapkan Selamat Natal kepada kaum nasrani bagi seorang muslim menurut Kiai Haji Ismail Macan Madura itu diperbolehkan. Ia mencontohkan perilaku Nabi Muhammad SAW ketika bersama salah seorang sahabatnya melihat orang meninggal dunia lewat mau dikuburkan. Rasulullah berdiri memberi penghormatan, padahal beliau tahu kalau yang meninggal dunia non-muslim. Sahabat Nabi Muhammad SAW terkejut dan spontanitas melontarkan pertanyaan bernada protes. Sebab sudah jelas orang tidak seiman itu akan masuk neraka. Apa jawaban Sang Nabi. “Yang mati memang tidak seagama denganku, tapi orangnya masih sesaudara denganku. Sama-sama keturunan Nabi Adam As.” Demikian cerita Kiai Haji Ismail Macan Madura ketika apoymadura.com bertandang ke tempat tinggalnya, Sabtu (26/12/2020), di Desa Paberasan Kecamatan Kota Sumenep. (Yant Kaiy)

Umar Dhany Bicara Tentang Pariwisata Sumenep

Umar Dhany Kawesa (kiri) bersama Yant Kaiy Apoymadura, Sumenep – Masyarakat Kota Keris Sumenep sudah banyak tahu tentang Umar Dhany Kawesa, karena ia artis Jakarta yang hingga kini tetap eksis menerjuni dunia vokal. Sudah banyak album lagu yang ia nyanyikan, baik lagu pop, slow rock, lagu religi atau lagu daerah berbahasa Madura. Belakangan ini Umar Dhany Kawesa sibuk menerima job manggung di beberapa kota di Jawa Timur. Akhir 2020 ia pulang ke Sumenep untuk road show meliputi Kota Malang, Sidoarjo, Surabaya, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep sendiri. Ia juga saat ini lagi fokus menggarap lagu-lagu pariwisata di Sumenep. Pandangannya tentang pariwisata di kota kelahirannya? “Dengan bermunculannya tempat pariwisata di Sumenep sejatinya harus diimbangi oleh sarana promosi intensif dan tidak setengah hati. Tanpa begitu, saya yakin tempat pariwisata tersebut akan tenggelam seiring waktu, tergerus persaingan global pariwisata yang kemunculannya bak jamur di musim hujan,” te

KH. Ismail Macan Madura: Khalwat di Gua yang Dibenarkan Islam

KH.Ismail Macaan Madura (Kanan) bersama Yant Kaiy. Apoymadura, Sumenep – Pengertian khalwat yakni seseorang yang menarik diri dari keramaian dan menyepi untuk mendekatkan diri pada Sang Khalik. Sebagian ada orang berpandangan bahwa berkhalwat di gua terkesan syirik atau pekerjaan orang-orang tidak benar dan berbau perdukunan. “Berkhalwat yang tidak syirik yakni dalam hati seseorang ingin melepaskan diri dari selain Allah SWT. Dalam hatinya yang ada hanya Allah. Tidak bergantung tempatnya dimana. Kalau seseorang yang tidak kuat bisa melatih diri berkhalwat di dalam gua atau di masjid. Jikalau telah kuat bisa berkhalwat di pasar atau tempat keramaian lainnya,” tutur Kiai Haji Ismail Macan Madura di kediamannya. Sabtu (26/12/2020). Kuat di sini maksudnya, seseorang walau di tempat ramai, hati dan pikirannya senantiasa putus hubungan dengan makhluk. (Yant Kaiy)

Umar Dhany Kawesa Artis Jakarta Kelahiran Sumenep

Umar Dhany Kawesa Catatan: Yant Kaiy Lengkingan suaranya yang khas karena aliran musik Umar Dhany Kawesa spesial lagu-lagu slow rock. Kendati begitu ia tidak alergi dengan aliran musik apa pun, termasuk jenis lagu tanah kelahirannya sendiri. Terbukti ada beberapa album lagu berbahasa Madura yang ia nyanyikan dan menjadi album lagu. Saya kenal dengannya saat kami sama-sama merantau di Jakarta pada 1990-an. Sebagai sesama warga Kota Keris Sumenep perkenalan kami langsung akrab saja karena persamaan bahasa dan budaya serta agama. Bahkan suatu ketika kami acapkali jalan bersamanya ketika berada di Jakarta mengunjungi studio record dalam rangka rekaman lagunya. Pada Jumat (25/12/2020) saya berkunjung ke tempat tinggal Umar Dhany Kawesa di kawasan Kebonagung Kecamatan Kota Sumenep. Ia baru datang dari Jakarta. Banyak kenangan masa lalu kami, ketika sama-sama di Jakarta, terlontar lewat perbincangan santai. Akrab dan bersahaja.[] Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com  

Era Joko Widodo: Bantuan dan Rekrutmen Lawan Politik

Catatan: Yant Kaiy Dipenghujung 2020 Presiden RI Joko Widodo melakukan manuver politik dengan mengangkat menteri baru pada Rabu (23/12/2020). Salah satu dari keenam Menteri Negara itu adalah Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Setelah sebelumnya Prabowo Subianto Djojohadikusumo masuk kedalam mobil Kabinet Indonesia Maju. Padahal kedua menteri tersebut lawan politiknya di Pilpres. Ini mengisyaratkan kalau pemerintah saat ini mulai menggunakan formulasi rekrutmen ‘lawan jadi kawan’ supaya kian mengakar kekuasaannya, sehingga rakyat satu suara mendukung roda pemerintahan Joko Widodo dan tak punya alternatif lain melabuhkan aspirasinya. Sedangkan kepercayaan rakyat di tanah air terhadap pemimpinnya tergerus oleh beberapa peristiwa tindak pidana korupsi yang tumbuh subur di semua lini. Plus isu-isu sensitif tak terjawab, tak terungkap, tak terselesaikan dengan bijak oleh hukum yang berlaku. Ketidakpuasan d

Swalayan Jaya Samudra untuk Masyarakat Pasongsongan

Kades Pasongsongan, Ahmad Saleh Harianto,S.Pt Catatan: Yant Kaiy Belum genap satu tahu memimpin Desa Pasongsongan, Ahmad Saleh Harianto, S.Pt telah membuat manuver mencengangkan, yakni membangun Swalayan BUMDes Jaya Samudra, sebuah pusat perbelanjaan di lahan bekas Balai Desa. Tentu bukan tanpa konsep. Segala sesuatunya jelas sudah dipikirkan sangat matang. Ide brilian AS Harianto ini tidak pernah dilakukan oleh Kepala Desa Pasongsongan sebelum-sebelumnya. Maka tak berlebihan kalau akhirnya Bupati Sumenep KH. Abuya Busyro Karim, M.Si memberikan atensi luar biasa dengan meletakkan batu pertama dimulainya pembangunan Swalayan Jaya Samudra. Karena tujuan pokok berdirinya toserba ini keuntungannya untuk kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat Desa Pasongsongan itu sendiri. Proyek monumental ini diprioritaskan menjadi sarana investasi bagi para pengusaha asli Desa Pasongsongan. Walau tidak menutup kemungkinan ada investor dari luar masuk, menanamkan modalnya. Saat ini bangunan Sw

Guru Honorer Sekolah Negeri Termarjinalkan

Catatan: Yant Kaiy Kebijakan pemerintah pusat untuk merekrut Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) membuat para guru honorer merasa senang tiada kepalang. Kini nasib tragis mereka sedikit terobati setelah sekian lama profesi mulianya tidak ada yang memperhatikan. Perlu digaris bawahi, bahwa banyak diantara mereka hidup dengan bayaran Rp 10.000,- per sekali masuk (mengajar). Diantara impian hidup sejahtera, ternyata ada sedikit ganjalan kecewa di hati para guru honorer, utamanya mereka yang mengajar di SD Negeri karena tidak ada skala prioritas. Seharusnya guru honorer yang mengabdi di SD Negeri dituntaskan dulu. Ini baru adil. Bukankah kebijakan dibuat untuk memberikan keadilan. Alasannya, karena para GTT di SD Negeri tidak mendapat tunjangan sertifikasi dan inpassing seperti guru di sekolah swasta. Keprihatinan ini menjadi catatan buruk yang seharusnya bisa segera diperbaiki agar tidak menambah luka baru di hati GTT SD Negeri.[] Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura

Jalan Pelosok Desa Pasongsongan Ditargetkan Selesai 2021

Kades Pasongsongan AS. Harianto (kiri) bersama Yant Kaiy dari apoymadura.com. Apoymadura, Sumenep – Kepala Desa Pasongsongan Ahmad Saleh Harianto, S.Pt menargetkan jalan pelosok desa akan selesai pada 2021. Realisasi tahap pertama jalan tersebut telah rampung 50 persen lebih. Anggaran jalan pelosok itu berupa rabat beton sesuai usulan tokoh masyarakat di Musdus (Musyawarah Dusun). “Jujur, saya ingin jalan pelosok disetiap dusun cepat rampung pembangunannya. Ini bertujuan agar kami bisa menyelesaikan pembangunan sarana dan prasarana lainnya,” ujar AS. Harianto di sela-sela pengukuran jalan yang akan dirabat beton di Dusun Pakotan. Rabu (23/12/2020). Ia bersama perangkat desa turun langsung ke lokasi. Rela berpanas-panas demi mencocokkan usulan para tokoh masyarakat di Musdus dengan fakta di lapangan. “Target hari ini pengukuran di enam dusun harus selesai. Sebab besok kami ada acara,” pungkas AS. Harianto. (Yant Kaiy)  

Tanaman Jagung Banyak Mati di Pasongsongan

Hairu Samad, Sekretaris Gapoktan Desa Pasongsongan (Foto: Yant Kaiy) Apoymadura, Sumenep – Akibat curah hujan tinggi setiap hari menyirami bumi Dusun Sempong Barat Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, akhirnya tanaman jagung milik petani mayoritas banyak mati. Terpaksa mereka memberikan pohon jagung muda itu pada sapi peliharaannya. “Kita tahu kalau jagung menjadi salah satu makanan pokok sebagian besar warga Pasongsongan. Baru kali ini tanaman jagung banyak mati. Selain faktor curah hujan, angin kencang jadi penyebab tanaman tersebut roboh dan terendam air,” terang Hairus Samad, S.Sos Sekretaris Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani)   Desa Pasongsongan di tempat tinggalnya. Selasa (22/12/2020). Menurut para petani yang dijumpai penulis, mereka akan menanami kembali tanah tegalannya. Dengan satu harapan, tanaman jagung mereka nanti tumbuh baik dan hasil panennya sesuai impian. Biasanya petani di dusun paling selatan Desa Pasongsongan ini panen jagung dua kali setiap tahun

Beda Sudiman: Perupa dari Yogyakarta

Beda Sudiman Catatan: Yant Kaiy Beda Sudiman perupa berasal dari Kulon Progo Yogyakarta. Sudah banyak karyanya dikoleksi oleh beberapa tokoh penting di tanah air. Acapkali para wisatawan mancanegara berkunjung ke studio tempat ia berkarya, lalu mereka tertarik membeli lukisannya. Tiada hari tanpa melukis, itulah semboyan hidup Beda Sudiman. Lewat melukis, dirinya bisa menuangkan inspirasi apa saja yang muncul di benaknya. Akhir 1996 saya merantau di Jakarta dan tinggal bersamanya disalah sebuah perumahan Bekasi Utara. Kediaman Beda Sudiman merupakan tempat mangkal para seniman. Baik perupa, musisi, sastrawan, dan vokalis band. Saya merasa betah berkarya di situ karena kami tidak kelaparan. Kebetulan istri Beda Sudiman senantiasa men-support para seniman yang “numpang hidup” di tempat tinggalnya. Sungguh amat mulia. Tiada membedakan suku, agama, ras, dan adat istiadat. Menyatu dalam kebersamaan.  Lukisan Karya Beda Sudiman Suatu ketika, saya dicegah Beda Sudiman menjual beberapa

Halaqah MWC NU Pasongsongan

Suasana halaqah MWC NU Pasongsongan. (Foto: Yant Kaiy) Apoymadura, Sumenep – Halaqah dalam terminologi Islam merupakan sebuah pertemuan keagamaan yang membahas hal-hal berkaitan dengan Al-Qur’an dan Islam itu sendiri. Bertempat di Desa Montorna Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, Halaqah MWC NU Pasongsongan, kemarin (Ahad,20/12/2020) sukses tergelar tanpa kendala apa pun. Dihadiri oleh seluruh pengurus Ranting NU dan Banom di bawah naungan NU sekecamatan Pasongsongan. Turut hadir juga Kepala Desa Montorna serta kaum nahdliyin di sekitarnya tidak kurang dari 500 orang. Hadir pula Ketua Pergunu Pasongsongan,  Akhmad Jasimul Ahyak (dua dari kanan). Sedangkan narasumber halaqah kali ini adalah Prof.Dr.KH. Abdul A’la Basyir yang mengambil tema “Menguatkan Aqidah, Amaliyah, Fikrah, dan Haraqah Nahdlatul Ulama”. Di tengah kondisi bangsa Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19 dan merosotnya moral masyarakat, maka dipandang penting untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. (

Mengenal Zein Tamara, Pelantun Lagu “Dinding Kaca”

Zein Tamara, artis dangdut berasal dari Kalianget Sumenep. Catatan: Yant Kaiy Pada 1998 sampai 2001 saya pernah berkumpul dengannya cukup dekat. Zein Tamara tinggal di Pondok Kopi Jakarta Timur, saya tinggal di Cempaka Putih Jakarta Pusat. Kami sering berkumpul dengan para musisi ternama di kediamannya, seperti Agus Mein (pencipta lagu “Melati”), Arif Iskandar (arranger musik), dan beberapa artis pendatang baru. Sesama seniman walau berbeda jalur, kami sering terlibat diskusi tentang ejaan yang disempurnakan (EYD), bahasa Indonesia yang benar dan baku. Saya lebih sering ke tempat tinggal Zein Tamara karena di sana banyak artis sedang menggarap musik serta mencipta lagu. Sebelum saya pulang ke Sumenep (2001), ketika Zein Tamara lagi masuk dapur rekaman untuk lagu “Dinding Kaca” berduet dengan Jagat Ariani, saya sering menemaninya. Ia adalah artis dangdut berasal dari Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep Madura. Saat ini ia menetap di Bekasi dan tetap berkarier di dunia musik.[]

Sungai Darah Naluri (42)

Novel: Yant Kaiy “ Ayah... ” Suara teriakan dari kamarku, walau tak terlalu ke r as pada malam kelima puluh tujuh kematian istriku. Ah, aku cepat tersadar akan anak lelakiku yang tidur seorang diri, tanpa teman. Buru - buru kutinggalkan meja mesin ketikku, terpaksa. Padahal aku lagi asyik menulis karya fiksi masih belum selesai yang rencananya akan kukirimkan ke media massa cetak besok . Yah, aku hidup bersama istri dan anakku dari peluh dunia s astra. Dunia sarat derita, banjir sengsara… Entah sampai kapan aku harus bertahan di indahnya in s pirasi yang mengembara sepanjang waktu, bergulir l... “ Ayah... ”   P anggilan kedua kalinya dari anakku, iramanya kutangkap pilu, lantas aku terbawa pada belai kasih sayang sangat dibutuhkannya seusia anakku. Ia seolah aku masa lampau dari dunia tanpa perhatian dari seorang lelaki, penyebab aku lahir ke alam fana ini " Sebentar sayang, a yah ada di sini, ” sahutku menenangkan kekalutannya sebisa angin berhembus tenang . K

Sungai Darah Naluri (41)

Novel: Yant Kaiy Seperti orang buta kehilangan tongkatnya. Atau orang tidak tahu arah kehilangan kompas kesayangannya. Semua akan amburadul. Semua orang sepakat, sedia payung sebelum hujan akan memudahkan hijrah ke tempat lebih baik dari sebelumnya. Tapi lupa adalah penyakit takkan pernah hilang dari sungai ingatan, mengalir ke sekujur lereng bukit keinginan tak berpantai. Aku terbungkuk diantara kekalutan. Terbakar api derita. Mengapa harus kubiarkan sengketa hati...? Terdampar mengurung sesal. Aku menyayanginya lebih dari apa pun. Tapi usia manusia tiada siapa yang tahu. Rahasia Ilahi. Dari pagi yang melegakan pernafasan akan alam terbuka lebih luas ruanggeraknya. Ada tetes - tetes embun kebersemangatan di ranting renungan nasib selanjutnya. Tak kalah menariknya dari sebuah teriakan mogok kerja yang tumpah di halaman hijau. Bagai semut yang mengeru m uni sepotong gula. Aku tak dapat mengatakan bahwa jalan yang kami kembangkan merupakan suara bulat menjurus pada

Sungai Darah Naluri (40)

Novel: Yant Kaiy S emestinya mereka menyuarakannya dengan tekad dan semangatmenggebu, kendati harus melewati onak peng uasa yang siap dengan senjata serta a tributnya yang senantiasa siaga akan semua gerak mencurigakan. Tidak kalah menarik akan semua teman sekerjaku yang hanya menangis batin, selebihnya menggerutu tanpa kendali lagi . Andai saja kebersamaan tidak terhesut isu j ami nan kepalsuan nan munafik, tentu mereka mau melakukan yang terbaik seperti a pi dalam sekam; mengatur sedemikian rupa serangan ampuh tanpa batas, berkhasiat demi cinta terhadap keluarga. Namun kesempatan hampir tenggelam diantara ombak musim berdebur. M emperbaiki situasi dan kondisi kronis akibat kualitas dan kuantita s menurun oleh hant a man topan kebutuhan sehari - hari. Semuanya ingin berkembang sesuai usia kian keriput , tak molek lagi. Seperti orang bijak bilang, perjalanan hidup di dunia   penuh dengan derita, sengsara... K ini orang-orang tercinta me ninggalkan aku pada saat kebimbang