Era Joko Widodo: Bantuan dan Rekrutmen Lawan Politik
Catatan: Yant Kaiy
Dipenghujung 2020
Presiden RI Joko Widodo melakukan manuver politik dengan mengangkat menteri
baru pada Rabu (23/12/2020). Salah satu dari keenam Menteri Negara itu adalah Sandiaga
Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Setelah sebelumnya Prabowo Subianto Djojohadikusumo
masuk kedalam mobil Kabinet Indonesia Maju. Padahal kedua menteri tersebut
lawan politiknya di Pilpres. Ini mengisyaratkan kalau pemerintah saat ini mulai
menggunakan formulasi rekrutmen ‘lawan jadi kawan’ supaya kian mengakar
kekuasaannya, sehingga rakyat satu suara mendukung roda pemerintahan Joko
Widodo dan tak punya alternatif lain melabuhkan aspirasinya.
Sedangkan kepercayaan
rakyat di tanah air terhadap pemimpinnya tergerus oleh beberapa peristiwa
tindak pidana korupsi yang tumbuh subur di semua lini. Plus isu-isu sensitif
tak terjawab, tak terungkap, tak terselesaikan dengan bijak oleh hukum yang
berlaku. Ketidakpuasan dan ketidakadilan ini menambah luka kronis di hati
rakyat.
Sang Penguasa terus
mencari rumus jitu untuk menyumbat perahunya yang bocor di sana-sini agar bisa
sampai pada tujuan. Ia sibuk pada kepentingannya sendiri, bukan kebutuhan hajat
hidup orang banyak yang diprioritaskan.
Memang, untuk
sementara waktu jurus bantuan pemerintah beraneka warna saat ini semi berhasil
menekan gerakan-gerakan anti kepemimpinan Joko Widodo. Entah hal itu sampai
kapan bisa bertahan, membendung ombak besar setiap detik bisa jadi ancaman
malapetaka baginya. Kalaupun tidak era sekarang, mungkin nanti setelah turun
dari tahta. Itu pasti karena hukum alam tetap berlaku pada setiap makhluk
bernyawa. Ini janji Tuhan.[]
Yant Kaiy, penjaga gawang
apoymadura.com
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.