Postingan

Menampilkan postingan dengan label Opini

Kepala SDN Panaongan 3 di mata Imanur Maulid Efendi, Sebuah Pengakuan💪

Gambar
Agus Sugianto bersama para peserta didiknya. [Foto: Surya] Imanur Maulid Efendi, eks guru honorer yang kini jadi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) Disbudporapar Sumenep, mengungkapkan kesannya tentang eksistensi Agus Sugianto sejak jadi Kepala SDN Panaongan 3 di Kecamatan Pasongsongan. Agus Sugianto dikenal sebagai sosok pendidik yang dekat dengan alim ulama dan tokoh masyarakat.  Kedekatannya dengan berbagai elemen masyarakat menciptakan sinergi kuat dalam memajukan pendidikan.  Karena kontribusinya yang besar, banyak pihak berharap ia tidak dipindahkan, mengingat perannya yang krusial dalam membawa perubahan positif di sekolah tersebut. Di bawah kepemimpinannya, SDN Panaongan 3 mengalami berbagai kemajuan, baik akademik maupun non-akademik.  Agus Sugianto berhasil meningkatkan mutu pendidikan, memperbaiki fasilitas sekolah, dan mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dalam pembelajaran.  Kolaborasinya dengan guru, orang tua murid, dan ulama membuat ...

Surat Terbuka untuk Said Abdulla📊 Dari Kekayaan ke Pemberdayaan Masyarakat Sumenep🏆

Gambar
Kepada Yth. Bapak Said Abdullah,Anggota DPR RI Fraksi PDIP Periode 2024–2029         Jakarta Salam sejahtera, Sebagai putra daerah ujung timur Pulau Garam Madura, Sumenep, yang telah lima kali dipercaya rakyat jadi wakil di parlemen, Bapak tentu mengerti betul dengan kondisi tanah kelahiran kita.  Kabupaten Sumenep, yang dijuluki "Kota Keris", masih tercatat sebagai wilayah dengan kemiskinan tertinggi ketiga di Jawa Timur berdasarkan data BPS.  Ironisnya, di tengah gencarnya pembagian angpao dan bantuan tunai yang Bapak lakukan di masjid-masjid atau pada acara tertentu, kemiskinan struktural seolah tak kunjung teratasi. Kekayaan vs Tanggung Jawab Sosial Berdasarkan LHKPN per 29 Maret 2024, total harta Bapak mencapai Rp101,9 miliar, dengan aset utama berupa 45 properti di Jakarta Selatan, Surabaya, dan Sumenep senilai Rp66,5 miliar, serta surat berharga Rp45,2 miliar.  Angka ini menunjukkan kapasitas finansial yang luar biasa. Namun, pertanyaan kri...

Surat Terbuka untuk Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah: Nasib Penjaga Sekolah Honorer di Sumenep

Gambar
Rekrutmen guru PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) untuk Sekolah Dasar Negeri hampir tiap tahun ada. Tapi di balik gemuruh aktivitas pendidikan di Kota Keris Sumenep, terdapat sekelompok pekerja yang luput dari perhatian, yakni penjaga sekolah honorer.  Mereka menjalankan tugas kompleks - mulai dari menjaga keamanan, membersihkan lingkungan sekolah, hingga membantu administrasi - tapi hidup dengan upah kecil dan status kerja tidak pasti.  Ironisnya, dalam beberapa tahun terakhir, tidak ada rekrutmen penjaga sekolah, baik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS).  Seberapa pentingkah peran mereka sehingga diabaikan begitu saja? Upah Kecil dan Kehidupan Terkatung-Katung Berdasarkan laporan dari seorang penjaga sekolah di salah satu SDN di Kecamatan Pasongsongan, penjaga sekolah honorer itu menerima upah Rp 250.000 per bulan. Jumlah ini jelas jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, apalagi bagi mereka y...

"Sultan Madura" dan Kepedulian yang Semu: Ketika THR Lebaran Tak Cukup untuk Mengentaskan Kemiskinan

Gambar
Dimana -mana takbir berkumandang lewat sudut-sudut masjid dan mushola.  Suasana meriah menghias di setiap desa dan kampung. Suara petasan menambah hingar-bingar Hari Raya Idul Fitri 1446 H.  Di media sosial, kita sering melihat fenomena para hartawan Madura - yang kerap dijuluki "Sultan Madura" - dengan bangga membagikan angpao, sembako, atau bingkisan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada masyarakat kurang mampu.  Aksi mereka viral, dipuji, dan dianggap sebagai bukti kedermawanan.  Tapi, setelah Lebaran 2025 usai, apa yang terjadi? Si miskin tetap sengsara, sementara para miliarder kembali hidup dalam kemewahan. THR dan Bantuan Sesaat: Hanya Pencitraan? Tak bisa dipungkiri, bantuan langsung seperti uang atau sembako memang meringankan beban sesaat. Hanya Instan.  Tapi, apakah ini solusi jangka panjang? Atau justru hanya bentuk "kepedulian semu" yang lebih berfungsi sebagai pencitraan di media sosial? Faktanya, kemiskinan tidak bisa diatasi sekadar dengan bagi-bagi u...

Makna Mendalam di Balik Bingkisan Lebaran 2025: Dari Momen Memaafkan hingga Menguatkan Ukhuwah

Gambar
Lebaran Idul Fitri selalu menjadi momen yang dinanti - saat kebahagiaan, maaf, dan kebersamaan bersatu dalam sukacita.  Tapi, di tengah kesibukan menguras waktu dan jarak memisahkan, tak jarang hubungan persahabatan atau persaudaraan menjadi renggang.  Bahkan, terkadang perselisihan kecil mengkristal jadi jarak yang terasa sulit dijembatani.  Di sinilah bingkisan Lebaran 2025 bisa jadi "senjata" melawan lupa, pengingat kasih sayang yang sempat tertunda, dan pemutus kebekuan hubungan mendalam. Bingkisan Lebaran: Pengusir Rindu di Tengah Kesibukan Hidup serba cepat acapkali membuat kita lupa menyapa teman lama, saudara, atau kerabat yang dulu dekat.  Kesibukan kerja, urusan keluarga, atau jarak geografis perlahan mengikis kehangatan hubungan. Kue Lebaran buatan tangan atau oleh-oleh khas daerah bisa jadi pengingat kenangan manis masa silam: "Aku masih ingat dikau." Surat atau kartu ucapan tulisan tangan yang berisi ungkapan rindu dan permohonan maaf lebih personal da...

Surat Terbuka untuk Haji Her (H Khairul Umam): Ajakan untuk Membangun Kesejahteraan Bersama

Gambar
H. Khairul Umam (Haji Her) Kepada Yth. H. Khairul Umam (Haji Her), Pengusaha Tembakau, Ketua P4TM, dan "Sultan Madura" yang Dermawan, Salam sejahtera untuk Bapak. Perkenankan saya menyampaikan surat ini sebagai bentuk apresiasi sekaligus harapan dari masyarakat yang mengagumi perjalanan hidup dan kesuksesan Bapak. Bapak dikenal sebagai sosok pengusaha tembakau yang sukses, pemimpin Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Madura (P4TM), dan figur yang dijuluki "Sultan Madura" karena kemewahan rumah, koleksi mobil mewah, serta kedermawanan Bapak yang sering membantu masyarakat.  Tidak bisa dipungkiri, Bapak adalah inspirasi bagi banyak orang, terutama warga Madura, yang melihat kesuksesan Bapak sebagai bukti bahwa kerja keras bisa mengubah nasib. Namun, di balik kekayaan yang Bapak miliki, ada harapan besar dari masyarakat.  Banyak yang berandai-andai: "Bagaimana jika Haji Her mendirikan perusahaan besar yang bisa menampung ribuan tenaga kerja?" atau ...