Guru Honorer Sekolah Negeri Termarjinalkan
Catatan: Yant Kaiy
Kebijakan pemerintah pusat
untuk merekrut Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) membuat para
guru honorer merasa senang tiada kepalang. Kini nasib tragis mereka sedikit
terobati setelah sekian lama profesi mulianya tidak ada yang memperhatikan.
Perlu digaris bawahi, bahwa banyak diantara mereka hidup dengan bayaran Rp
10.000,- per sekali masuk (mengajar).
Diantara impian hidup
sejahtera, ternyata ada sedikit ganjalan kecewa di hati para guru honorer,
utamanya mereka yang mengajar di SD Negeri karena tidak ada skala prioritas.
Seharusnya guru honorer yang mengabdi di SD Negeri dituntaskan dulu. Ini baru
adil. Bukankah kebijakan dibuat untuk memberikan keadilan. Alasannya, karena para
GTT di SD Negeri tidak mendapat tunjangan sertifikasi dan inpassing seperti
guru di sekolah swasta.
Keprihatinan ini menjadi catatan buruk yang seharusnya bisa segera diperbaiki agar tidak menambah luka baru di hati GTT SD Negeri.[]
Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.