Pentigraf: Yant Kaiy
Rasa cinta pada negeri
gemah ripah lohjinawi, tempat kaki berpijak saat ini memang tidak semegah
kata-kata mereka yang duduk di singgasana. Ketika kebohongan, dusta, dhalim,
khianat mulai menjalar pada pengertian diri, sontak gatal kepalaku tak dapat
ditahan.
Ketika sejahtera
impianku jauh panggang dari api tidak serta-merta meluruhkan asa diri. Tetap
berharap walau luka menjilat hati. Bukankah miskin tidak selamanya menderita,
seperti hujan kadang mendatangkan banjir.
Pemimpin amanah impian
rakyat jelata di alam semesta. Selamanya abadi di sanubari.[]
Pasongsongan, 30/12/2020
Komentar
Posting Komentar