Operasi Putus Jari dengan Lintah (Bagian I dari 4 Tulisan)
Artikel Kesehatan: Yant Kaiy
Apabila seseorang
mengalami kecelakaan putus jari, maka akan teramat sulit dapat disambung
kembali seperti sediakala. Karena pembuluh darah dalam jari-jari demikian tipis
dan kecil sehingga tidak mungkin bagi dokter menemukan dan menjahitnya. Paling
sering dalam proses ini akan mengakibatkan jari yang dipasang kembali
kehilangan darah (necrosia).
Pada umumnya apabila dalam operasi putus jari, maka seorang dokter akan memakai heparin (obat penghambat pembekuan darah) guna mencegah darah membeku dan harus membikin beberapa luka kecil pada jari-jari yang membengkak guna dapat mengeluarkan darah yang macet.
Namun dalam praktek yang bertahun-tahun hasilnya menunjukkan, pengobatan seperti itu jauh dari memuaskan, karena heparin kadang-kadang mengakibatkan pendarahan atau lebih tragis lagi sebuah kematian. Di samping itu luka-luka kecil pada jari-jari yang dioperasi tersebut dapat berperan hanya sebagai tempat keluarnya bagi darah yang tidak dikehendaki serta dapat meninggalkan pasien dengan banyak birat pada tangan.
Masalah ini sekarang dapat terpecahkan oleh suatu mahluk air tawar, yaitu lintah. Tim ahli bedah rumah sakit Harper menggunakan lintah guna membantu memperbaiki peredaran darah di jari-jemari manusia yang disambung kembali ke tangan. Rad Hayden, asisten dokter bagi dr. Robert Larsen, ketua tim bedah mengatakan, lintah yang menghisap darah itu, digunakan selalu dalam operasi putus jari. Hayden juga menambahkan, apabila dalam operasi putus jari berhasil, hal ini mungkin bisa terjadi karena terapi lintah.[]
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.