Luka di Bawah Kabut
Opini: Akhmad Jasimul
Ahyak
Ribuan muslim Kazakhstan yang tinggal di
wilayah perbatasan negaranya dan cina banyak dilaporkan menghilang. Para
penyintas mengaku ditangkap saat menyeberang ke Cina dan dimasukkan ke sekolah
pelatihan serta kemudian dipekerjakan secara paksa.
Awalnya Cina menyebut ini sekolah pelatihan.
Dengan senang hati para muslim Kazakhstan hadir dengan sukarela. Namun para
penyintas menyatakan sebaliknya bahwa muslim Kzakhstan tinggal di wilayah
perbatasan Cina dan disaat itu banyak muslim yang ditangkap saat menyeberang ke
Cina, kemudian mereka semua dibawa ke sekolah pelatihan, dan merekapun
mengatakan, kenapa ada pelatihan seperti ini. Kamu harus belajar tentang hukum
Cina, sejarah, dan bahasanya. Sehingga denagn terpaksa muslim itu melupakan
bahasa Kazakhstannya.
Mereka bilang, jika saya tidak belajar lagu dan
huruf Cina. Dia mengancam saya akan sulit meninggalkan tempat itu, lebih
kejamnya lagi mereka memukuli saya saat pergi ke toilet, padahal hanya mau cuci
tangan dan wajah. Tapi kenapa kamu minum air keran, dia balik bertanya. Saya
haus, jawabnya. Lalu mereka memukul telinga saya, sehingga saya hilang
keseimbangan. Mereka lalu datang lagi dan kembali memukul saya.
Cina mengklaim semua orang telah dibebaskan, tapi
itu tidak berarti pulang kerumah. Tapi kenapa ribuan muslim Kazakhstan masih menghilang,
Cina menyebut ia masih sekolah pelatihan dan ia langsung dapat pekerjaan.
Penyitas menyebut itu kerja paksa. Semua itu adalah luka di bawah kabut yang
penjarakan muslim Kazakhstan hingga hilang tanpa bekas.[]
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.