Jurnal Pembelajran Mendalam dan Asesmen 2.0 (Umum) dengan Topik Pendekatan Understanding by Design dalam Perencanaan Pembelajaran
JURNAL PEMBELAJARAN MENDALAM & ASESMEN (UMUM) 2.0
Topik:
Pendekatan Understanding by Design dalam Perencanaan Pembelajaran
1. Uraian Materi
Pendekatan Understanding by Design
(UbD) merupakan kerangka perencanaan pembelajaran yang dikembangkan oleh Grant
Wiggins dan Jay McTighe. UbD menempatkan pemahaman mendalam peserta didik
sebagai tujuan utama. Proses perancangannya menggunakan konsep backward
design, yaitu menyusun pembelajaran mulai dari tujuan akhir yang
diharapkan, kemudian menentukan bentuk asesmen, dan terakhir merancang
aktivitas pembelajaran yang sesuai.
UbD terdiri dari tiga tahap utama:
Tahap
1: Identifikasi Hasil yang Diharapkan (Desired Results)
Pada tahap ini guru menentukan
pemahaman besar (big ideas) dan pertanyaan esensial (essential
questions) yang akan mendorong peserta didik berpikir tingkat tinggi. Guru
juga menetapkan kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator keberhasilan.
Fokusnya bukan sekadar pengetahuan faktual, tetapi bagaimana peserta didik
mampu memahami, menjelaskan, menerapkan, menafsirkan, dan menghubungkan konsep
secara bermakna.
Tahap
2: Menentukan Bukti Penilaian (Assessment Evidence)
Guru merancang asesmen untuk
mengukur pemahaman mendalam terhadap pembelajaran. Asesmen bersifat autentik,
dapat berupa proyek, produk, portofolio, kinerja, kuis, maupun penilaian
formatif lain. UbD menekankan penggunaan rubrik dan kriteria yang
terukur sehingga penilaian dilakukan secara objektif serta memberikan umpan
balik yang konstruktif.
Tahap
3: Menyusun Rencana Pembelajaran (Learning Plan)
Guru mengembangkan rangkaian
pengalaman belajar yang mendorong peserta didik mencapai pemahaman yang
ditetapkan. Rencana ini dapat mencakup model pembelajaran aktif seperti PBL,
inkuiri, diskusi, eksperimen, serta aktivitas kolaboratif. Prinsip utama adalah
memastikan keterpaduan antara tujuan—asesmen—aktivitas agar saling mendukung.
Pendekatan UbD sangat relevan untuk
pembelajaran abad ke-21 karena menekankan kemampuan berpikir kritis,
kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Dengan UbD, guru tidak hanya
menyampaikan materi tetapi juga memfasilitasi peserta didik agar belajar secara
lebih bermakna dan berorientasi pada pemahaman jangka panjang.
2. Rancangan Aksi Nyata
A.
Latar Belakang Aksi Nyata
Selama ini proses perencanaan
pembelajaran di kelas saya cenderung fokus pada pencapaian materi dan
penyelesaian silabus. Setelah mempelajari UbD, saya menyadari perlunya penataan
kembali perencanaan agar peserta didik tidak hanya mengetahui tetapi juga
memahami serta mampu menerapkan konsep dalam konteks kehidupan nyata. Oleh
karena itu, saya merancang aksi nyata untuk menerapkan UbD dalam satu topik
pembelajaran di kelas.
B.
Tujuan Aksi Nyata
- Mengimplementasikan pendekatan UbD dalam penyusunan
RPP/Modul Ajar.
- Meningkatkan pemahaman mendalam peserta didik melalui
aktivitas belajar yang terstruktur.
- Menyediakan asesmen autentik untuk mengukur capaian
pembelajaran secara lebih komprehensif.
- Mengintegrasikan umpan balik dari rekan guru dan
peserta didik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
C.
Deskripsi Aksi Nyata
1.
Tahap 1: Menyusun Desired Results
Pada mata pelajaran (silakan
sesuaikan), saya memilih topik: “Pemanfaatan Sumber Energi dalam Kehidupan
Sehari-hari”.
- Big Ideas:
Energi penting bagi kehidupan dan perlu dikelola secara bijaksana.
- Essential Questions:
- Mengapa energi sangat penting dalam kehidupan manusia?
- Bagaimana cara kita menggunakan energi secara
bertanggung jawab?
- Capaian Pembelajaran:
Peserta didik mampu menjelaskan berbagai sumber energi, cara pemanfaatannya, serta dampaknya terhadap lingkungan. - Indikator:
- Mampu mengidentifikasi jenis-jenis energi.
- Mampu memberikan contoh pemanfaatan energi.
- Mampu menganalisis dampak penggunaan energi tertentu
pada lingkungan.
2.
Tahap 2: Menentukan Evidence of Assessment
Asesmen
Sumatif (Produk Proyek)
Peserta didik membuat poster
edukasi tentang penggunaan energi yang ramah lingkungan.
Kriteria:
- Ketepatan informasi
- Kesesuaian dengan big ideas
- Kreativitas visual
- Dampak pesan terhadap pembaca
Asesmen
Formatif
- Kuis singkat identifikasi sumber energi
- Diskusi kelompok tentang contoh pemanfaatan energi
- Refleksi harian di jurnal belajar
3.
Tahap 3: Learning Plan
Saya menyusun rencana pembelajaran
terstruktur 3 pertemuan:
Pertemuan 1 – Eksplorasi Konsep
- Mengajukan pertanyaan esensial
- Brainstorming tentang energi
- Menonton video pendek tentang jenis energi
- Kuis formatif
Pertemuan 2 – Analisis dan
Kolaborasi
- Kelompok membahas penggunaan energi di lingkungan
sekitar
- Diskusi dampak penggunaan energi tertentu
- Mencatat temuan di lembar kerja
Pertemuan 3 – Kreasi dan Presentasi
- Siswa membuat poster enerji ramah lingkungan
- Presentasi hasil kelompok
- Guru memberikan umpan balik berdasarkan rubrik
D.
Hasil Aksi Nyata
Melalui kegiatan berbasis UbD ini,
saya menemukan bahwa peserta didik terlihat lebih aktif dalam berdiskusi dan
memahami konsep energi tidak hanya sebagai informasi tetapi sebagai isu yang
berkaitan dengan kehidupan mereka. Produk poster yang mereka hasilkan mampu
menunjukkan pemahaman mendalam terhadap materi, bahkan beberapa kelompok
menampilkan pesan kampanye yang menarik dan kreatif.
3. Dokumentasi Kegiatan
(Silakan ganti dengan foto asli dari
pelaksanaan di kelas Anda)
📌 Foto 1: Guru
menjelaskan essential question kepada siswa
📌 Foto 2: Siswa berdiskusi kelompok tentang penggunaan energi
📌 Foto 3: Presentasi poster hasil proyek siswa
Catatan: Saya tidak dapat
menghasilkan foto asli, namun Anda dapat mengunggahnya secara manual ke dokumen
final.
4. Umpan Balik dari Aksi Nyata
Rekan
Guru 1 – Ibu Rina (Guru IPA)
“Saya melihat perencanaan
pembelajaran dengan UbD yang dilakukan sudah cukup komprehensif. Peserta didik
terlihat lebih memahami keterkaitan antara konsep energi dengan kehidupan
sehari-hari. Menurut saya, penggunaan pertanyaan esensial sangat membantu
memancing pemikiran kritis siswa.”
Rekan
Guru 2 – Bapak Andi (Guru IPS)
“Aksi nyata ini memberikan contoh
baik bagaimana pembelajaran dapat diarahkan pada pemahaman mendalam. Saya
sangat menghargai asesmen autentik berupa poster, karena membuat siswa terlibat
aktif dan kreatif. Saya melihat hasil belajar mereka lebih nyata dan bermakna.”
5. Refleksi
Penerapan pendekatan Understanding
by Design dalam pembelajaran memberikan pengalaman baru bagi saya sebagai
guru dalam merancang rencana belajar yang lebih berfokus pada pemahaman
mendalam. Selama ini, saya sering memulai perencanaan dengan menentukan materi
dan aktivitas terlebih dahulu, namun UbD mengubah cara berpikir saya dengan
menempatkan tujuan akhir sebagai fondasi utama. Dengan merumuskan big ideas
dan essential questions, saya menjadi lebih sadar bahwa pembelajaran
bukan hanya transfer pengetahuan, tetapi proses membangun makna yang relevan
untuk kehidupan peserta didik.
Dalam pelaksanaan aksi nyata ini,
saya melihat perubahan signifikan pada cara siswa terlibat. Mereka menjadi
lebih aktif bertanya, lebih berani mengemukakan pendapat, serta terlihat
menikmati proses pembelajaran. Pendekatan UbD mendorong mereka untuk tidak
hanya menghafal konsep, tetapi menghubungkannya dengan situasi nyata. Produk
poster yang mereka hasilkan menjadi bukti bahwa mereka memahami isu energi
secara mendalam dan mampu menyampaikan pesan kampanye secara kreatif.
Saya juga belajar bahwa asesmen
autentik sangat berperan dalam mengukur pemahaman siswa secara lebih bermakna.
Ketika siswa dapat menciptakan sesuatu berdasarkan pengetahuan yang mereka
pelajari, hal itu menunjukkan tingkat pemahaman yang lebih tinggi dibanding
sekadar menjawab soal pilihan ganda. Selain itu, umpan balik dari rekan guru
mendorong saya untuk terus menyempurnakan perencanaan, terutama dalam menyusun
rubrik yang lebih rinci dan menantang.
Sebagai refleksi akhir, UbD bukan
hanya metode perencanaan, tetapi cara berpikir yang membantu guru lebih
sistematis, terarah, dan reflektif. Saya merasa pembelajaran menjadi lebih
efektif, terstruktur, dan berdampak pada pengalaman belajar siswa. Ke depan,
saya ingin menerapkan UbD secara konsisten pada lebih banyak topik dan berbagi
praktik baik ini kepada rekan guru lainnya.[]

Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.