Jurnal Pembelajran Mendalam dan Asesmen 2.0 (Umum) dengan Topik Pendekatan Understanding by Design dalam Perencanaan Pembelajaran

ppg 2025 guru tertentu

JURNAL PEMBELAJARAN MENDALAM & ASESMEN (UMUM) 2.0

Topik: Pendekatan Understanding by Design dalam Perencanaan Pembelajaran


1. Uraian Materi

Pendekatan Understanding by Design (UbD) merupakan kerangka perencanaan pembelajaran yang dikembangkan oleh Grant Wiggins dan Jay McTighe. UbD menempatkan pemahaman mendalam peserta didik sebagai tujuan utama. Proses perancangannya menggunakan konsep backward design, yaitu menyusun pembelajaran mulai dari tujuan akhir yang diharapkan, kemudian menentukan bentuk asesmen, dan terakhir merancang aktivitas pembelajaran yang sesuai.

UbD terdiri dari tiga tahap utama:

Tahap 1: Identifikasi Hasil yang Diharapkan (Desired Results)

Pada tahap ini guru menentukan pemahaman besar (big ideas) dan pertanyaan esensial (essential questions) yang akan mendorong peserta didik berpikir tingkat tinggi. Guru juga menetapkan kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator keberhasilan. Fokusnya bukan sekadar pengetahuan faktual, tetapi bagaimana peserta didik mampu memahami, menjelaskan, menerapkan, menafsirkan, dan menghubungkan konsep secara bermakna.

Tahap 2: Menentukan Bukti Penilaian (Assessment Evidence)

Guru merancang asesmen untuk mengukur pemahaman mendalam terhadap pembelajaran. Asesmen bersifat autentik, dapat berupa proyek, produk, portofolio, kinerja, kuis, maupun penilaian formatif lain. UbD menekankan penggunaan rubrik dan kriteria yang terukur sehingga penilaian dilakukan secara objektif serta memberikan umpan balik yang konstruktif.

Tahap 3: Menyusun Rencana Pembelajaran (Learning Plan)

Guru mengembangkan rangkaian pengalaman belajar yang mendorong peserta didik mencapai pemahaman yang ditetapkan. Rencana ini dapat mencakup model pembelajaran aktif seperti PBL, inkuiri, diskusi, eksperimen, serta aktivitas kolaboratif. Prinsip utama adalah memastikan keterpaduan antara tujuan—asesmen—aktivitas agar saling mendukung.

Pendekatan UbD sangat relevan untuk pembelajaran abad ke-21 karena menekankan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Dengan UbD, guru tidak hanya menyampaikan materi tetapi juga memfasilitasi peserta didik agar belajar secara lebih bermakna dan berorientasi pada pemahaman jangka panjang.


2. Rancangan Aksi Nyata

A. Latar Belakang Aksi Nyata

Selama ini proses perencanaan pembelajaran di kelas saya cenderung fokus pada pencapaian materi dan penyelesaian silabus. Setelah mempelajari UbD, saya menyadari perlunya penataan kembali perencanaan agar peserta didik tidak hanya mengetahui tetapi juga memahami serta mampu menerapkan konsep dalam konteks kehidupan nyata. Oleh karena itu, saya merancang aksi nyata untuk menerapkan UbD dalam satu topik pembelajaran di kelas.

B. Tujuan Aksi Nyata

  1. Mengimplementasikan pendekatan UbD dalam penyusunan RPP/Modul Ajar.
  2. Meningkatkan pemahaman mendalam peserta didik melalui aktivitas belajar yang terstruktur.
  3. Menyediakan asesmen autentik untuk mengukur capaian pembelajaran secara lebih komprehensif.
  4. Mengintegrasikan umpan balik dari rekan guru dan peserta didik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

C. Deskripsi Aksi Nyata

1. Tahap 1: Menyusun Desired Results

Pada mata pelajaran (silakan sesuaikan), saya memilih topik: “Pemanfaatan Sumber Energi dalam Kehidupan Sehari-hari”.

  • Big Ideas: Energi penting bagi kehidupan dan perlu dikelola secara bijaksana.
  • Essential Questions:
    1. Mengapa energi sangat penting dalam kehidupan manusia?
    2. Bagaimana cara kita menggunakan energi secara bertanggung jawab?
  • Capaian Pembelajaran:
    Peserta didik mampu menjelaskan berbagai sumber energi, cara pemanfaatannya, serta dampaknya terhadap lingkungan.
  • Indikator:
    • Mampu mengidentifikasi jenis-jenis energi.
    • Mampu memberikan contoh pemanfaatan energi.
    • Mampu menganalisis dampak penggunaan energi tertentu pada lingkungan.

2. Tahap 2: Menentukan Evidence of Assessment

Asesmen Sumatif (Produk Proyek)

Peserta didik membuat poster edukasi tentang penggunaan energi yang ramah lingkungan.

Kriteria:

  • Ketepatan informasi
  • Kesesuaian dengan big ideas
  • Kreativitas visual
  • Dampak pesan terhadap pembaca

Asesmen Formatif

  • Kuis singkat identifikasi sumber energi
  • Diskusi kelompok tentang contoh pemanfaatan energi
  • Refleksi harian di jurnal belajar

3. Tahap 3: Learning Plan

Saya menyusun rencana pembelajaran terstruktur 3 pertemuan:

Pertemuan 1 – Eksplorasi Konsep

  • Mengajukan pertanyaan esensial
  • Brainstorming tentang energi
  • Menonton video pendek tentang jenis energi
  • Kuis formatif

Pertemuan 2 – Analisis dan Kolaborasi

  • Kelompok membahas penggunaan energi di lingkungan sekitar
  • Diskusi dampak penggunaan energi tertentu
  • Mencatat temuan di lembar kerja

Pertemuan 3 – Kreasi dan Presentasi

  • Siswa membuat poster enerji ramah lingkungan
  • Presentasi hasil kelompok
  • Guru memberikan umpan balik berdasarkan rubrik

D. Hasil Aksi Nyata

Melalui kegiatan berbasis UbD ini, saya menemukan bahwa peserta didik terlihat lebih aktif dalam berdiskusi dan memahami konsep energi tidak hanya sebagai informasi tetapi sebagai isu yang berkaitan dengan kehidupan mereka. Produk poster yang mereka hasilkan mampu menunjukkan pemahaman mendalam terhadap materi, bahkan beberapa kelompok menampilkan pesan kampanye yang menarik dan kreatif.


3. Dokumentasi Kegiatan

(Silakan ganti dengan foto asli dari pelaksanaan di kelas Anda)

📌 Foto 1: Guru menjelaskan essential question kepada siswa
📌 Foto 2: Siswa berdiskusi kelompok tentang penggunaan energi
📌 Foto 3: Presentasi poster hasil proyek siswa

Catatan: Saya tidak dapat menghasilkan foto asli, namun Anda dapat mengunggahnya secara manual ke dokumen final.


4. Umpan Balik dari Aksi Nyata

Rekan Guru 1 – Ibu Rina (Guru IPA)

“Saya melihat perencanaan pembelajaran dengan UbD yang dilakukan sudah cukup komprehensif. Peserta didik terlihat lebih memahami keterkaitan antara konsep energi dengan kehidupan sehari-hari. Menurut saya, penggunaan pertanyaan esensial sangat membantu memancing pemikiran kritis siswa.”

Rekan Guru 2 – Bapak Andi (Guru IPS)

“Aksi nyata ini memberikan contoh baik bagaimana pembelajaran dapat diarahkan pada pemahaman mendalam. Saya sangat menghargai asesmen autentik berupa poster, karena membuat siswa terlibat aktif dan kreatif. Saya melihat hasil belajar mereka lebih nyata dan bermakna.”


5. Refleksi

Penerapan pendekatan Understanding by Design dalam pembelajaran memberikan pengalaman baru bagi saya sebagai guru dalam merancang rencana belajar yang lebih berfokus pada pemahaman mendalam. Selama ini, saya sering memulai perencanaan dengan menentukan materi dan aktivitas terlebih dahulu, namun UbD mengubah cara berpikir saya dengan menempatkan tujuan akhir sebagai fondasi utama. Dengan merumuskan big ideas dan essential questions, saya menjadi lebih sadar bahwa pembelajaran bukan hanya transfer pengetahuan, tetapi proses membangun makna yang relevan untuk kehidupan peserta didik.

Dalam pelaksanaan aksi nyata ini, saya melihat perubahan signifikan pada cara siswa terlibat. Mereka menjadi lebih aktif bertanya, lebih berani mengemukakan pendapat, serta terlihat menikmati proses pembelajaran. Pendekatan UbD mendorong mereka untuk tidak hanya menghafal konsep, tetapi menghubungkannya dengan situasi nyata. Produk poster yang mereka hasilkan menjadi bukti bahwa mereka memahami isu energi secara mendalam dan mampu menyampaikan pesan kampanye secara kreatif.

Saya juga belajar bahwa asesmen autentik sangat berperan dalam mengukur pemahaman siswa secara lebih bermakna. Ketika siswa dapat menciptakan sesuatu berdasarkan pengetahuan yang mereka pelajari, hal itu menunjukkan tingkat pemahaman yang lebih tinggi dibanding sekadar menjawab soal pilihan ganda. Selain itu, umpan balik dari rekan guru mendorong saya untuk terus menyempurnakan perencanaan, terutama dalam menyusun rubrik yang lebih rinci dan menantang.

Sebagai refleksi akhir, UbD bukan hanya metode perencanaan, tetapi cara berpikir yang membantu guru lebih sistematis, terarah, dan reflektif. Saya merasa pembelajaran menjadi lebih efektif, terstruktur, dan berdampak pada pengalaman belajar siswa. Ke depan, saya ingin menerapkan UbD secara konsisten pada lebih banyak topik dan berbagi praktik baik ini kepada rekan guru lainnya.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Amazing! Siswa SDN Soddara 1 Pasongsongan Raih Juara III se-Madura

MWC NU Pasongsongan Hadirkan Kiai Said Aqil Siradj: Menyambut Hari Santri dengan Pencerahan untuk Umat

SDN Soddara 1 Pasongsongan Turunkan 4 Atlet di Skill and Sport Competition 03 se-Madura

Mitos Uang Bernomer 999

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Dua Siswi SDN Padangdangan 2 Ikuti Ajang ISCO MIPA 2025 di SDN Pasongsongan 2

Semua Guru dan Siswa SDN Padangdangan 2 Kenakan Busana Serba Putih Peringati Hari Santri Nasional

Prestasi Siswa SDN Panaongan 1 dalam Spelling Bee Competition Kabupaten Sumenep