Mitos Uang Bernomer 999
Opini: Yant Kaiy
Suatu waktu saya kedatangan teman lama yang jarang bersua
karena ia bekerja di daerah Kalimantan Tengah. Ia menceritakan tentang
kesuksesannya sehingga memiliki mobil pribadi dan membeli rumah berharga ratusan
juta rupiah.
Ia juga memiliki usaha bergerak di bidang kuliner dan toko
serba ada. Sedangkan anak-anaknya ada yang kuliah di luar negeri. Ia juga sudah
menunaikan ibadah haji ke tanah suci sebagai rukun Islam kelima bersama
istrinya.
Perubahan gaya hidupnya luar biasa, sebab saya tahu kalau ia
dulu dari keluarga tidak mampu. Orang tuanya bekerja kuli bangunan.
Lalu saya tanyakan penyebab ia menjadi kaya. Ia membisikkan
tentang uang kertas yang ada di dompetnya. Menurutnya, gara-gara ia punya uang seratus ribu rupiah bernomer
seri 999 belakangnya, rejekinya mengalir begitu deras. Saya pun jadi penasaran.
Sahabat saya bercerita kalau ada lelaki tua memberi tahu,
kalau rejekinya ingin lancar, ia disuruh mencari uang bernomer seri 999. Ia
mengaku sebelumnya iseng saja memesan pada karyawan SPBU, kalau ada uang kertas
Rp 100.000,- akan dibelinya Rp 200.000,-. Seminggu kemudian ia mendapatkannya.
Selanjutnya uang kertas itu disimpan di dompetnya. Ia memperlihatkan kepada
saya.
Awalnya, sahabat saya itu menggantikan seseorang yang pulang
kampung ke Jawa membuka warung kecil-kecilan menjual makanan sate kambing. Tak
pernah terpikirkan olehnya dagangannya laris manis. Ia pun membuka cabang di
beberapa tempat. Semakin hari kekayaannya terus bertambah besar.
Sepulang kawan saya, hati ini berbisik: “Hanya kebetulan
saja. Allah Yang Maha Berkehendak.”
Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman: “Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang
menciptakan langit dan bumi?”, niscaya mereka menjawab: “Allah”. Katakanlah: “Maka
terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah
hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat
menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku,
apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?”. Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku”.
Kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri.” (Surah
Az-Zumar:38).
Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.