Langsung ke konten utama

Arah Politik Hairul di Pilkada Sumenep

Hairul Anwar, Ketua KADIN Sumenep

Apoy Madura, Sumenep – Hairul Anwar memang telah tersingkir dari Bacawabup Sumenep karena tidak mendapat rekomendasi dari DPP PAN, kendati dalam rapat pleno DPD PAN sebelumnya sudah bulat, kalau Hairul Anwar-lah yang akan diusulkan. Tapi Surat Keputusan itu tidak hinggap pada dirinya, melainkan jatuh ke tangan pasangan Fauzi-Eva.

“Saya yakin kalau Allah akan selalu menolong hamba-Nya yang didzolimi. Bagi saya, ini merupakan konspirasi politik. Hikmah dari itu semua, ternyata baru-baru ini saya didesak oleh para pendukung militan untuk membentuk aliansi Relawan Hairul Anwar. Saya pun mengakomodir keinginan mereka,” terang Hairul Anwar kepada apoymadura.com di kantornya, kawasan Jalan Basuki Rahmad Sumenep. Senin (22/6/2020).

Deklarasi Relawan Hairul Anwar menunggu pengukuhan pasangan Fattah Jasin dan wakilnya dalam minggu ini, tambah owner Goa Soekarno Pasongsongan-Sumenep. Relawan Hairul Anwar akan menjadi lokomotif utama dalam pemenangan Fattah Jasin.

Tatkala apoymadura.com menanyakan, kenapa arah politiknya harus ke Fattah Jasin?

“Fattah Jasin memiliki kapabilitas sangat meyakinkan. Beliau akan mampu membawa Sumenep menjadi lebih baik, lebih makmur dan lebih bermartabat serta lebih bijaksana dalam mengayomi seluruh rakyatnya. Saya lebih mencermati rekam jejaknya. Beliau figur pemimpin terbaik dan punya segudang pengalaman,” tandas Hairul Anwar bergairah.

Hairul Anwar lebih jauh mempertegas, kalau Fattah Jasin calon pemimpin ideal Sumenep yang akan sanggup menjawab segala tantangan.

“Masyarakat Sumenep akan bisa lebih jernih menggunakan akal pikirannya, siapa calon pemimpin terbaik saat ini. Maka sejatinya kita sebagai insan berhati nurani tidak akan terpengaruh atas rayuan dan iming-iming duit mereka. Saya akan menekankan pada Relawan Hairul Anwar tentang poin ini,” tegasnya lebih jauh. (Yant Kaiy)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p