Air Mata Bahagia
Pentigraf: Yant Kaiy
Meski Tonah selalu dikhianati oleh rekannya sendiri, namun
pikirannya tak pernah merenda buat membenci mereka. Baginya, mereka belum
mengerti benar tentang hidup sehat nan menentramkan jiwa gelisah yang pasti hinggap
pada setiap jiwa. Bukankah segala perilaku akan kembali pada pribadi orang
bersangkutan. Semua takkan tertukar.
Tonah berjuang sekuat tenaga mendobrak dinding keangkuhannya
sendiri. Ia menyadari, bahwa persoalan hidup tidak akan pernah kering dalam
tiap desah napasnya. Semua orang tahu akan hal ini. Namun masih sedikit orang
menerapkannya dalam alam nyata.
Sesakit dan seperih bagaimanapun hatinya karena fitnah
mereka, Tonah berusaha melepaskan diri dari belenggu kisruh. Ia tidak
mempedulikan lagi siapa lawan dan kawan. Sepotong senyumnya senantiasa menyapa
siapa saja.[]
Pasongsongan, 24/6/2020
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.