Langsung ke konten utama

Mata Apoy Madura


Opini: Akhmad Jasimul Ahyak

Manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan yang ia miliki terhadap dirinya. Tuhan menciptakan segala bentuk tubuh dari beberapa organ baik mata, telinga, tangan, dan kaki, serta organ tubuh lainnya. Semua itu pasti berfungsi menurut  apa yang mau ia butuhkan.

Mata kita memiliki kemampuan untuk menangkap banyak informasi apa yang ada di sekitar kita, karena mata bisa mengirim sinyal ke otak sehingga bisa dapat melihat bentuk warna tekstur dan gerak. Mata juga bisa memainkan peran kursial pada hampir semua yang kita lakukan, sehingga mata memiliki banyak fungsi. Tergantung diri kita mau difungsikan ke hal yang negatif atau positif. 

Jadi  kita sadari bahwa kekurangan dan kelebihan yang kita miliki harus di syukuri. Dengan terciptanya seluruh organ tubuh hingga bisa membawa pemikiran, langkah, dan gerak prilaku sehingga saya bersama teman-teman bisa menciptakan suatu ispirasi melalui daya kerja otak sehingga tercipta suatu media yaitu “Apoy Madura”. Meski media ini tidak seberapa besar ketimbang media-media lainnya.

“Apoy Madura” menurut saya; adalah suatu nama yang pas media yang ada di Madura. Menurut arti “Apoy” mengandung makna perjuangan, semangat, dan menyala. Sedang “Madura” adalah madu dan rasa. Jadi dalam artian saya menciptakan rumah media membutuhkan perjuangan serta semangat yang menyala sehingga melepaskan cahaya rasa manis kepada seluruh masyarakat (penikmat dan pembaca).

Di mata media, Apoy Madura merupakan media komunikasi sebagai sebuah proses pertukaran informasi antara satu individu dengan individu lainnya dengan melalui pelantara tertentu dan diharapkan adanya Feedback dari individu yang menerima informasi tersebut. 

Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan sebuah proses yang melibatkan dua atau lebih orang dalam satu waktu. Mengenai sebuah komunikasi maka kita harus mengetahui definisi umum secara luas adanya paradigma kekinian. Kemanfaatan media ini oleh masyarakat penikmat atau si pembaca untuk digunakan sebagai alat untuk mengubah posisinya ke tempat yang lebih baik. 

Maka untuk itu media Apoy Madura membutuhkan sport dan dukungan kepada masyarakat Madura khususnya masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten Sumenep, tak kalah pentingnya terutama masyarakat Pasongsongan.[]

*Akhmad Jasimul Ahyak seorang guru di MA Itmamunnajah Pasongsongan-Sumenep





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p