Amanah


Pentigraf: Yant Kaiy

Berasal dari kampung terpencil yang mayoritas lingkungannya mengais rejeki jadi petani dan kuli bangunan, Tonah terdidik sedari kecil untuk senantiasa amanah hidup di dunia dalam banyak hal. Begitu yang selalu diajarkan oleh ustadz di sekolah Madrasah Diniyah. Sedangkan pendidikan formalnya hanya sampai di bangku SMP

Lalu Tonah pindah ke kota, bekerja jadi buruh pabrik perusahaan rokok. Diantara sekian ribu karyawati hanya ia yang tidak pegang hape android. Saat jam istirahat makan siang, teman-temannya memanfaatkan waktu untuk bersosial media. Tapi tidak dengan Tonah, sehabis makan ia langsung menunaikan kewajibannya sebagai muslim, menunaikan sholat dhuhur. Setelah itu langsung kerja lagi.

Etos kerja tinggi dan disiplin waktu, akhirnya gaji Tonah meroket naik ketimbang karyawati lainnya. Cemburu sosial mereka pun tak terkendali. Mereka kemudian merencanakan agar Tonah bisa mengalami kecelakaan saat pulang kerja naik sepeda motor. Dan itu benar-benar menimpanya.[]


Pasongsongan, 16/6/2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

KB-PAUD Sabilul Rosyad Desa Pagagan Menerima Kunjungan Asesor Akreditasi

PB Elang Waru Jalin Persahabatan dengan PB Indoras Sumenep

Mitos Uang Bernomer 999

Sekolah Hebat, SDN Padangdangan 2 Gelar Program Bersase Setiap Sabtu

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Di SDN Padangdangan 1 Digelar Isco Pediyah, Ajang Asah Kecerdasan dan Spiritual Siswa

Dua Siswi SDN Padangdangan 2 Ikuti Ajang ISCO MIPA 2025 di SDN Pasongsongan 2

SDN Padangdangan 2 Gelar Kegiatan Shoyama, Tanamkan Cinta Rasul dan Tolak Bullying