Langsung ke konten utama

OSN Pasongsongan Diikuti 23 SD, Berikut Juaranya

olimpiade sains nasional kecamatan pasongsongan kabupaten sumenep tahun 2023
Dari kiri: Agus Sugianto,S.Pd, Haji Akhmad Busri,M.Pd dan Haji Rusdi,M.Pd. [Foto: Yant Kaiy]

SUMENEP – Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun 2023 tingkat SD se-Kecamatan Pasongsongan diikuti 23 lembaga pendidikan. Penyelenggaraan OSN berjalan sesuai apa yang direncanakan pihak panitia. Selasa (28/2/2023).

“Saya menilai OSN tahun ini penyelenggaraannya lebih baik dan lebih rapi ketimbang tahun lalu. Jumlah sekolah yang mengirimkan peserta didiknya juga bertambah banyak,” ucap Haji Rusdi dalam kata sambutannya.

Selain sebagai Pengawas, Haji Rusdi adalah Koordinator Pendidikan Kecamatan Pasongsongan yang terus mendorong penyelenggaraan OSN kedepan mendekati sempurna.

Sedangkan bertindak sebagai Ketua Panitia Penyelenggara OSN 2023 adalah Agus Sugianto.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh sekolah yang telah mengirimkan siswa-siswinya dalam ajang OSN kali ini. Kami menghargai semua jerih payah para guru, telah meluangkan waktunya datang ke tempat ini. Karena kami tahu kalau ada sekolah yang jaraknya kesini lebih dari 17 km dengan medan jalan rusak,” tegas Agus Sugianto.

Pelaksanaan OSN ditempatkan di SDN Pasongsongan l. Dihadiri pula Haji Akhmad Busri,M.Pd sebagai Ketua K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) Kecamatan Pasongsongan.

“Untuk pemenang OSN 2023 jenjang SD bidang lomba IPA, yakni SDN Panaongan l (1), SDN Pasongsongan IV (2), SDN Panaongan lll (3), SDN Pasongsongan IV (4), SDN Lebeng Barat l (5), dan SDN Soddara ll (6). Sedangkan bidang lomba Matematika, yaitu SDN Pasongsongan IV (1), SDN Pasongsongan IV (2), SDN Soddara l (3), SDN Panaongan I (4), SDN Pasongsongan IV (5), dan SDI Al-Wildan (6),” terang Agus Sugianto.

Ia juga berpesan kepada semua peserta didik yang sudah dinyatakan lolos sebagai juara supaya terus meningkatkan jam belajarnya. Karena mereka yang juara akan mengikuti OSN tingkat kabupaten. [Kay]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p