Guru PAI Sumenep Bermimpi Panjang

Catatan: Yant Kaiy

Tidak adanya rekrutmen guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di kabupaten ujung timur Pulau Garam Madura, khususnya di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang mimpi mereka untuk jadi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Hingga medio Maret 2023 masih belum ada sinyal, kapan kans itu menghampirinya.

Sekian lama para guru PAI menggantungkan nasibnya pada kebijakan Pemerintah Kabupaten Sumenep, agar mereka juga diberi kesempatan mencicipi mimpinya. Tidak adil rasanya kalau guru non-PAI saja yang diberi jatah.

Cukup lama guru PAI mengabdikan diri memajukan dunia pendidikan di tanah air, mencerdaskan peserta didik supaya memiliki akhlakul karimah dan berkepribadian mandiri. Para guru PAI tidak pernah bosan mencurahkan semua ilmuannya agar anak didiknya bisa mengarungi dunia penuh iman dan takwa terhadap Sang Pencipta.

Apalah artinya pintar kalau tidak beriman dan bertakwa kepada Tuhannya. Bisa jadi, kelak setelah dewasa ia akan menjadi manusia tidak bermanfaat bagi kedua orang tuanya, atau membuat celaka bagi umat lain di belahan muka bumi ini.

Penting sekali bagi Pemerintah Kabupaten dan Dewan Pendidikan Sumenep memperhatikan nasib buruk guru PAI di Sekolah Dasar. Karena keberadaan guru PAI di lapangan sangat minus, jauh panggang dari api. Mayoritas SD Negeri diisi oleh guru tenaga honorer.[]

- Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com