Tak Sanggup

Pentigraf: Yant Kaiy

Satu sisi aku membutuhkan pekerjaan seperti yang kutekuni selama ini. Satu sisi lagi aku mesti menerima berat jiwa tradisi salah kaprah. Tradisi yang benar-benar dilarang agama. Aku harus menebusnya dengan berpuluh-puluh juta rupiah supaya ditetapkan sebagai aparatur negara.

Bukannya aku tak mempunyai duit sejumlah itu. Harta warisan kedua orang tua cukup membeli jabatan yang kumau. Bukan sok suci. Lebih baik kujadikan modal usaha saja. Mungkin akan lebih barokah rezeki yang kuperoleh.

Teman-teman menyalahkan keputusanku. Tidak memanfaatkan peluang bagus. Mungkin akan datang sekali seumur hidup, protes mereka serempak.[]

Pasongsongan, 10/12/2021



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Drumband Gita Al-Husna SDN Pakandangan Sangra Raih Prestasi Tingkat Jawa Timur

Teknik Pengobatan Guasha dan Barqun di Griya Sehat Alami Holistik (GSAH) Yogyakarta

BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Salurkan Sedekah di SDN Panaongan 3

Abu Supyan: Kepala SD yang Memiliki TK Satu Atap Diminta Segera Urus Izin Operasional

Agus Sugianto: Kepala Sekolah yang Berdedikasi pada Pendidikan di Pasongsongan

Ramuan Banyu Urip Bawa Serda Arifin Go International

MS Arifin Menerima Kunjungan Ahli Pengobatan Alternatif di Yogyakarta

Sutiksan Terpilih sebagai Ketua KPRI 'Karya Baru' Kecamatan Pasongsongan

Anak Yatim di SDN Panaongan 3 Terima Santunan dari BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Kabupaten Sumenep

Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPRI "Karya Baru" Kecamatan Pasongsongan Digelar Paling Awal