Terkubur Bersama Waktu

Pentigraf: Yant Kaiy

Tak pernah terpikirkan kepergiannya menatalkan beraneka perih tak berpantai. Berkolam-kolam air mata mengalir di pangkuan anak-anak tercinta. Sikap mau menang sendiri, tak mau kalah meski di posisi salah. Lebih parahnya lagi, dia melakukan perbuatan terlarang menurut ajaran agama.

Aku memutuskan meninggalkannya. Anak-anakku tanpa dipaksa ikut bersamaku. Dia berpetualang bebas kemana suka. Kendati demikian, aku kerapkali mendoakannya agar selamat sepanjang hidupnya.

Benakku bertempur antara masih menyayanginya dengan kebencian atas tingkah lakunya. Kutaburkan bunga di pusaranya. Kupanjatkan doa agar berada di surga-Nya.[]

Pasongsongan, 19/12/2021



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

SMPN 1 Pasongsongan Perkenalkan Program Pendidikan kepada Siswa SDN Panaongan 3 dalam Sosialisasi Penerimaan Siswa Baru

Pelepasan 1000 Merpati Tandai Dimulainya Haflatul Imtihan di Pesantren Annidhamiyah

Herbal Gondowangi Bondowoso Beri Bantuan Sepatu Olahraga ke Siswa SDN Panaongan 3 Sumenep yang Berlokasi di Desa Terpencil💥

Penyembelihan Hewan Qurban di Pendopo Therapy Banyu Urip Berlangsung Lancar🔥

Miris‼️ Warga Pasongsongan Merasa Khawatir, Jembatan Sungai Angsono Masih Gelap Gulita😎

Grand Opening Haflatul Imtihan 2025‼️ Menyemai Prestasi, Merawat Tradisi di Pondok Pesantren Annidhamiyah🔥

Herbal Gondowangi Bondowoso Berikan Bantuan Sepatu Olahraga untuk Siswa SDN Panaongan 3 Sumenep🔥