Terkubur Bersama Waktu
Pentigraf: Yant Kaiy
Tak
pernah terpikirkan kepergiannya menatalkan beraneka perih tak berpantai.
Berkolam-kolam air mata mengalir di pangkuan anak-anak tercinta. Sikap mau
menang sendiri, tak mau kalah meski di posisi salah. Lebih parahnya lagi, dia
melakukan perbuatan terlarang menurut ajaran agama.
Aku memutuskan meninggalkannya. Anak-anakku tanpa dipaksa ikut bersamaku. Dia berpetualang bebas kemana suka. Kendati demikian, aku kerapkali mendoakannya agar selamat sepanjang hidupnya.
Benakku bertempur antara masih menyayanginya dengan kebencian atas tingkah lakunya. Kutaburkan bunga di pusaranya. Kupanjatkan doa agar berada di surga-Nya.[]
Pasongsongan, 19/12/2021
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.