Peluang
Pentigraf: Yant Kaiy
Kami
sama-sama mempunyai kesibukan di tengah kebisingan kota Jakarta. Kesempatan tidak datang untuk kedua kali. Aku
senantiasa memanfaatkan banyak hal agar tidak ketinggalan kereta. Seperti hari
ini, aku meluangkan waktu ingin bersamanya di ujung pertemuan sore. Walau dia
tidak mengikrarkan ayat-ayat cinta, tapi aku sangat merindukannya jika saling
berjauhan.
Detik demi detik berlalu dia tidak berkata apa-apa saat aku meminta penjelasan tentang kelanjutan cinta kami. Kutatap matanya dalam. Dia bergeming. Kupegang jari-jemarinya. Ia menarik nafas berat. Yang kutahu dia punya tanggungan di kampung halamannya. Kedua orang tuanya yang tidak bekerja lagi. Ketiga adik perempuannya masih membutuhkan biaya pendidikan.
Aku menganggukkan kepala tatkala dia siap menikahiku dengan satu syarat, kami akan bersama-sama menuntaskan perkuliahan ketiga adiknya.[]
Pasongsongan, 18/12/2021
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.