Langsung ke konten utama

Baru, Pengurus KKG Gugus 02 SD Pasongsongan Masa Bakti 2023-2026: Wadah Kolaborasi Pendidik

kkg gugus 02 Pasongsongan Kabupaten Sumenep
Mahmud,M.Pd (kiri) bersama Abd Rahman. [Foto: Yant Kaiy]

apoymadura.com  - Pendidikan adalah fondasi penting dalam membangun masa depan anak-anak bangsa. Di tengah dinamika dunia pendidikan yang terus berkembang, guru adalah salah satu elemen kunci dalam memastikan kualitas pendidikan yang baik. Sabtu (30/9/2023). 

Sehubungan berakhirnya masa bakti Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus 02 SD Kecamatan Pasongsongan, maka disusunlah kepengurusan baru. Tentu yang terpilih adalah mereka yang memiliki jiwa kompetensi plus sebagai seorang pendidik. 

"Salah satu tujuan utama pembentukan KKG adalah untuk menciptakan wadah kolaborasi yang lebih baik antar guru-guru di Gugus 02. Kolaborasi ini membantu para guru untuk saling berbagi pengalaman, ide, dan praktik terbaik dalam pengajaran. Dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman, para guru dapat mengembangkan kemampuannya secara bersama-sama, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat langsung kepada segenap muridnya," papar Mahmud,M.Pd, Pengawas SD Pasongsongan. 

KKG Gugus 02 SD Pasongsongan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran. 

"Melalui pertemuan rutin, workshop, dan pelatihan bersama, para guru dapat mengasah keterampilan mereka dalam merancang kurikulum, metode pengajaran, dan penilaian yang lebih efektif," ucapnya. 

Hal ini berkontribusi langsung pada pengalaman belajar siswa, membantu mereka untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam pembelajaran.

Lebih jauh Mahmud, M.Pd menerangkan, bahwa pembentukan KKG bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru. Para guru dapat belajar dari satu sama lain, mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan, dan mengidentifikasi cara-cara baru untuk meningkatkan praktik mereka. 

Dengan demikian, KKG membantu guru-guru menjadi pendidik yang lebih baik dan siap menghadapi berbagai tantangan yang terus berubah dalam dunia pendidikan.

Profesionalisme Guru

Seiring berakhirnya masa bakti pengurus lama KKG Gugus 02 SD, maka disusunlah kepengurusan baru sebagai salah satu upaya meningkatkan profesionalisme guru. 

Bertempat di SDN Panaongan 1 Kecamatan Pasongsongan, Abd Rahman,S.Pd.I mendapat suara terbanyak dalam pemilihan Ketua KKG Gugus 02 SD masa bakti 2023-2026. 

Sebuah harapan baru dari para pendidik kalau kepengurusan baru tersebut kinerjanya akan lebih baik. 

Ketika Abd Rahman dimintai tanggapannya dengan jurnalis apoymadura.com setelah dirinya terpilih jadi Ketua KKG Gugus 02, ia mengatakan:

"KKG adalah wadah bagi semua guru untuk merasa dihargai dan mendapatkan dukungan dari rekan-rekan mereka. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan guru dalam pekerjaan mereka."

Ketika guru merasa termotivasi dan puas dengan pekerjaan mereka, otomatis mereka cenderung memberikan pengajaran yang lebih baik kepada para peserta didiknya.

"Tujuan paling akhir dari pembentukan KKG adalah meningkatkan prestasi siswa. Dengan guru yang lebih berkualitas dan terampil, serta pengajaran yang lebih efektif, para murid di Gugus 02 SD Kecamatan Pasongsongan memiliki peluang yang lebih baik untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam pendidikan mereka. Ini membantu menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang," ucap Abd Rahman.

Dengan demikian, Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus 02 SD Kecamatan Pasongsongan adalah inisiatif yang sangat berharga dalam dunia pendidikan. 

Ini menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan guru dan siswa, dengan tujuan utama meningkatkan kualitas pendidikan. 

Melalui kolaborasi, pengembangan profesional, dan dedikasi, KKG Gugus 02 SD Pasongsongan memberikan kontribusi yang berharga bagi masa depan pendidikan di wilayah Pasongsongan. [kaiy]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p