Langsung ke konten utama

Torehan Prestasi SDN Panaongan 3 Pasongsongan di Dunia Pendidikan

gamba+penyerahan+uang+pembinaan+untuk+peserta+osn+jawa+timur
Haji Rusdi menyerahkan uang pembinaan terhadap salah satu murid SDN Panaongan 3 Pasongsongan Sumenep. [Foto: Yant Kaiy]

apoymadura.com  - Dua Murid SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan Sumenep Madura atas nama Siti Aisyah dan Moh Hasan Basri lolos dalam ajang OSN (Olimpiade Sains Nasional) Tingkat Kabupaten. Mereka berhasil menenggelamkan impian sekolah favorit yang berada di perkotaan. Keduanya melenggang ke OSN Jawa Timur beberapa bulan lalu.

Torehan prestasi kedua murid tersebut menjadi kado terindah bagi keluarga besar sekolah yang berada di pelosok desa ini. Walau lokasinya agak terpencil, tapi semangat belajar para muridnya patut diapresiasi.

Sebagai bentuk penghargaan sekolah terhadap mereka berdua, Kepala SDN Panaongan 3 mengundang kedua wali muridnya untuk hadir diacara rutin upaca bendera. Senin pagi (31/7/2023).

“Selesai upacara bendera, kami menyerahkan uang pembinaan kepada kedua murid tersebut. Uang pembinaan itu berasal dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep,” terang Agus Sugianto, Kepala SDN Panaongan 3.

Haji Rusdi selaku Pengawas dan Koordinator Pendidikan Kecamatan Pasongsongan didaulat oleh Agus Sugianto untuk menyerahkan uang pembinaan.

“Sengaja Haji Rusdi kami undang karena beliau selalu mensupport banyak hal dalam kemajuan dunia pendidikan. Komunikasi kami terjalin baik dengannya,” sela Agus Sugianto.

Kendati SDN Panaongan 3 berakreditasi C, namun sekolah ini menjadi lembaga pendidikan satu-satu yang terbaik dibidang prestasi siswa-siswinya di wilayah Kecamatan Pasongsongan.

“Akreditasi C hanya selembar kertas. Terbukti SDN Panaongan 3 menjadi sekolah terdepan dalam berkontribusi dengan lingkungan sekitar,” pintas lelaki berkacamata sembari tersenyum.

Sekolah kami selalu menjadi rujukan beberapa tokoh masyarakat sekitar untuk membangun peradaban cinta pendidikan. Kami juga turut peduli terhadap kemajuan lembaga pendidikan islam yang berada di sekitar SDN Panaongan 3, timpalnya.

 

Bravo SDN Panaongan 3

Selesai menyerahkan uang pembinaan kepada kedua murid SDN Panaongan 3, Haji Rusdi menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya bagi para guru yang telah membina anak didiknya meraih prestasi di ajang OSN Jawa Timur.

“Semua Kepala SDN di Pasongsongan tidak menyangka, Agus Sugianto bisa menyulap SDN Panaongan 3 menjadi salah satu sekolah rujukan. Ia benar-benar mengaplikasikan keilmuannya sebagai Guru Penggerak,” tegas Haji Rusdi.

sdn+panaongan+3+kecamatan+pasongsongan+kabupaten+sumenep
Agus Sugianto (5 dari kiri) dan keluarga besar SDN Panaongan 3 Pasongsongan Sumenep. [Foto: Yant Kaiy]


Dalam jiwanya mengalir ruh perubahan, tertancap kuat untuk terus berbenah. Baginya, harmonisasi kemauan antara para guru dan murid harus selaras, sehingga tercipta satu noktah inovasi lebih baik dari kemarin.

“Tak salah kalau Agus Sugianto terpilih sebagai Guru Penggerak satu-satunya di Kecamatan Pasongsongan. Karena memang dedikasi pada dunia pendidikan totalitas. Kalau boleh saya katakan, Agus Sugianto patut dijadikan teladan bagi para guru lainnya,” ucap Haji Rusdi lebih jauh.

Dalam masa satu tahun jadi Kepala SDN Panaongan 3, Agus Sugianto telah melahirkan segudang prestasi bagi para peserta didiknya.

“Kedepan saya berharap sekolah ini akan terus melahirkan peserta didik unggulan yang keberadaannya bisa diperhitungkan bagi sekolah lain,” tandas Haji Rusdi yang sebentar lagi akan purna tugas.

 

Kegiatan Sosial Kemasyarakatan

Selain jalur prestasi, SDN Panaongan 3 juga menggalakkan beberapa kegiatan sosial sebagai upaya mendekatkan diri terhadap lingkungan sekitar. Kegiatan sosial ini masih tetap dalam koridor dunia pendidikan.

Berikut beberapa kegiatan di SDN Panaongan 3 Pasongsongan:

1. Ada kegiatan keagamaan dengan menghadirkan Wakil Bupati Sumenep dalam acara memperingati hari-hari besar keagamaan.

2. Kegiatan perindangan sebagai upaya mencegah pemanasan global yang menghadirkan Camat Pasongsongan.

3. Menghadirkan personil Polsek Pasongsongan dalam menangkal kabar tentang adanya penculikan anak kecil.

4. BNN Sumenep dihadirkan dalam rangka sosialisasi tentang bahaya narkoba.

5. Sunat Massal Gratis bekerja sama dengan Puskesmas Pasongsongan yang pesertanya tidak hanya dari SDN Panaongan 3 saja. Bahkan ada anak dari desa lain yang mengikutinya.

6. Koramil Pasongsongan juga dihadirkan untuk memberikan ilmu tentang Permildas (Peraturan Militer Dasar), kursus Bahasa Inggris, praktik cinta lingkungan hidup dengan melakukan penanaman jagung di lingkungan sekolah.

7. Wokshop Pengenalan Bimbingan dan Konseling (BK) bagi guru SD dengan pemateri ahli lulusan perguruan tinggi terkemuka di Jawa Timur. [kaiy]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p