Langsung ke konten utama

Inilah Reseller Cabang Therapy Banyu Urip Surabaya

MS Arifin, CEO Therapy Banyu Urip International. (Foto: Yant Kaiy) 

Yogyakarta - Reseller merupakan bagian penting guna menembus pasar lebih lebar pada sebuah pemasaran produk dari perusahaan. 

"Pengertian reseller sendiri yaitu menjual kembali sebuah barang dari suppiler tanpa adanya stok barang," terang MS Arifin. Ahad (28/8/2022). 

Tapi ada juga reseller kami yang menyetok Ramuan Banyu Urip walau dalam jumlah kecil, tambahnya. 

Pemaparan itu dilontarkan  CEO Therapy Banyu Urip di Gedung Carnivore Coffee Shop lantai 2 Jalan Selokan Mataram Mlati Sleman, seiring keberadaan managemen Cabang Therapy Banyu Urip Surabaya yang masuk 10 besar terbaik.

"Cabang Therapy Banyu Urip Surabaya pimpinan Pak Gatot ini terus mengalami perkembangan signifikan. Ternyata penjualan ramuan kami di Surabaya ditopang oleh adanya reseller," papar MS Arifin. 

Berikut reseller yang dimiliki Cabang Therapy Banyu Urip Surabya:
1. Yuli Klaten
2. Imam Jombang
3. Suwarti Pati
4. Pijat Surabaya
5. Arif Surabaya
6. Karya Surabaya
7. Teguh Surabaya
8. Hari Surabaya
9. Bekti Surabaya
10. Sendi Surabaya
11. Dari Surabaya
12. Supri Surabaya
13. Harti Ngawi
14. Sulastri Bekasi
15. Heri Bekasi Kota
16. Fuad Surabaya
17. Heri Gresik
18. Habib Malang
19. Budi Surabaya
20. Feriyandi Kal-Tim. 

Komunikasi dan diskusi antara cabang dan CEO Therapy Banyu Urip senantiasa tetap terjalin.

"Tiada salahnya kalau diantara kami saling berbagi ilmu perihal pemasaran. Semua bertujuan demi kemajuan perusahaan," ucapnya serius. (Kay) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p