Langsung ke konten utama

Bupati Sumenep Berdzikir Manaqib di Masjid As-Syuhada Batuputih

Bupati Sumenep di tengah-tengah jamaah Masjid As-Syuhada Batuputih.

Sumenep – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, SH, MH. menghadiri pelaksanaan Dzikir Manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jalani dan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara. Momen religiusitas tersebut berlangsung di Masjid As-Syuhada, Gedang-gedang Kecamatan Batuputih. Minggu (23/01/2022).

Pada acara tersebut hadir Forpimka Batuputih, alim ulama, para Kepala Desa dan kaum muslimin-muslimat se-Kecamatan Batuputih.

Bupati Sumenep dalam kata sambutannya mengapresiasi kegiatan keagamaan yang sangat penting tersebut. Kegiatan manaqib merupakan wujud kecintaan masyarakat kepada waliyullah dan Rasulullah.

Bupati Sumenep berjanji, dirinya akan siap hadir pada acara manaqib dan pengajian dilain waktu.

“Selanjutnya saya siap menjadi pembina organisasi keagamaan yang positif. Tujuannya untuk pembangunan SDM, khususnya keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,” tegas Bupati Sumenep.

Acara manaqib dan doa bersama juga dapat meningkatkan kebersamaan dan silaturrahim, tanpa ada sekat dan diskriminasi. Silaturrahim dapat menambah panjang umur, sekaligus interaksi untuk menjadi insan yang berguna bagi orang lain.

Bupati Sumenep mengajak masyarakat untuk selalu mengaji keberadaan dirinya. Bukan selalu mencari-cari bentuk kesalahan orang lain. Sebab kita pun tidak lepas dari khilaf dan lupa.

“Pada buku diri kita ada catatan-catatan yang harus dikaji dan dijadikan referensi untuk introspeksi. Yang jelek harus dihapus, yang kurang diperbaiki dan yang baik harus ditingkatkan,” ujar Bupati Sumenep berfilosofi.

Apabila kita senang membaca buku diri sendiri akan menjadikan pelajaran amat berarti. Pribadi yang sombong mungkin akan mulai menurun tensinya. Sebaliknya, kalau kita senang membaca buku orang lain akan muncul persepsi diri sebagai orang yang terbaik. Orang lain selalu dinilai, dikritisi, disalahkan dan bertendensi negatif lainnya.

"Marilah kita tingkatkan jalinan kebersamaan dan doa, semoga kita menjadi orang yang beriman dan bertaqwa. Semoga bangsa dan negara kita dalam lindungan Allah SWT. Aman dari penyebaran virus omicron," pungkasnya. (Sl/Yant Kaiy)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p