Rapat KKG 02 SD Kecamatan Pasongsongan: Upaya Pelestarian Bahasa Madura Melalui Workshop di SDN Panaongan 1
![]() |
Dari kiri: Matrasit, Abu Supyan, dan Edi Suharjono memberi kata sambutan. [Foto: Surya] |
apoymadura.com - Kelompok Kerja Guru (KKG) 02 SD Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep menggelar rapat bulanan yang berbeda dari biasanya. Sabtu (1/2/2025).
Rapat yang dilaksanakan di SDN Panaongan 1 ini diisi dengan workshop Bahasa Madura, sebagai upaya melestarikan bahasa daerah yang mulai ditinggalkan.
![]() |
Sapulan, pemateri Workshop Basa Madura. [Foto: Surya] |
Rapat dibuka oleh Edi Suharjono, selaku tuan rumah. Dalam sambutannya, ia mengucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh guru.
Dan ia berharap rapat ini bisa memberikan manfaat bagi kemajuan pendidikan di Kecamatan Pasongsongan.
Ketua Gugus 02, Matrasit, menyampaikan pengumuman penting mengenai lomba cerita pendek berbahasa Madura yang akan segera diadakan.
Diharapkan Kecamatan Pasongsongan bisa mempersiapkan peserta didiknya.
Ia mengajak seluruh guru untuk mendorong siswa-siswi agar berpartisipasi dalam lomba tersebut.
Sementara itu, Abdur Rahman, Ketua KKG 02, menjelaskan tujuan utama dari rapat kali ini.
"Rapat ini kita isi dengan workshop Bahasa Madura. Tujuannya adalah untuk melestarikan Bahasa Madura yang belakangan ini banyak ditinggalkan," ujarnya.
Guru adalah pilar utama sebagai pelestari Bahasa Madura.
Senada dengan Abdur Rahman, Abu Sufyan, Pengawas Bina SD Kecamatan Pasongsongan, juga menyampaikan harapannya.
Dirinya berharap rapat rutin bisa diadakan setiap bulan agar segala informasi bisa tersampaikan.
Abu Supyan juga mengucapkan terima kasih kepada Sapulan, pakar Bahasa Madura yang bersedia berbagi ilmunya dalam workshop ini.
Sapulan, yang juga merupakan nara sumber dalam workshop Bahasa Madura, menyampaikan materi yang sangat menarik dan informatif.
Ia menjelaskan tentang tata bahasa dan kaidah penggunaan Bahasa Madura yang benar.
Selain itu, ia juga menjelaskan mengapa Sumenep tetap menggunakan ejaan tahun 1973.
"Ejaan tahun 1973 ini cukup ringkas dan dinamis, gampang digunakan di laptop dan HP, sesuai dengan Carakan Madura, dan merupakan warisan dari guru pemerhati Bahasa Madura," jelas Sapulan.
Workshop Bahasa Madura ini diikuti oleh seluruh guru dengan antusias.
Mereka terlihat sangat tertarik dengan materi yang disampaikan oleh Sapulan.
Diharapkan, setelah mengikuti workshop ini, para guru bisa lebih memahami dan menguasai Bahasa Madura, sehingga dapat mengajarkan kepada siswa-siswi dengan lebih baik.
Kegiatan ini merupakan langkah positif dalam upaya melestarikan Bahasa Madura di Kecamatan Pasongsongan.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan Bahasa Madura tidak hanya menjadi bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari, tetapi juga menjadi bahasa yang diajarkan di sekolah-sekolah.
Ini merupakan tugas bersama bagi segenap elemen masyarakat di Pulau Madura, khususnya bagi seorang guru. [Surya]
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.