Politik Uang di Pilkada Sumenep 2024: Tradisi yang Sulit Diberantas

Pilkada serentak 2024

apoymadura.com - Pilkada serentak 2024 jadi pijakan penting bagi masyarakat Sumenep dalam menentukan pemimpin masa depan. 

Namun, bayang-bayang politik uang masih kuat mengakar. Fenomena ini menjadi ironi dalam upaya membangun demokrasi yang sehat. Demokrasi bermartabat. 

Politik uang, sejatinya merupakan praktik melanggar hukum dan dilarang dalam ajaran agama manapun, terus jadi tradisi sulit diberantas. 

Kita tahu, masyarakat Sumenep tergolong agamis. Mereka senantiasa menyandarkan segala sesuatunya kepada agama. 

Namun mereka seakan menutup mata terhadap kerusakan yang ditimbulkan oleh tradisi ini demi keuntungan sesaat.

Kondisi ini menunjukkan bahwa politik uang bukan hanya soal ketidaktahuan masyarakat, tapi juga menyangkut persoalan moral dan mental. 

Meski sulit dibumihanguskan, perjuangan memberantas harus terus dilakukan. 

Genderang perang melawan politik uang harus dimulai dari diri pribadi. Tanpa menunggu orang lain. 

Sebuah perubahan hanya bisa terwujud jika seluruh elemen masyarakat bersatu untuk mewujudkan demokrasi yang bersih dan berintegritas. [Surya]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Drumband Gita Al-Husna SDN Pakandangan Sangra Raih Prestasi Tingkat Jawa Timur

Teknik Pengobatan Guasha dan Barqun di Griya Sehat Alami Holistik (GSAH) Yogyakarta

BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Salurkan Sedekah di SDN Panaongan 3

Abu Supyan: Kepala SD yang Memiliki TK Satu Atap Diminta Segera Urus Izin Operasional

Agus Sugianto: Kepala Sekolah yang Berdedikasi pada Pendidikan di Pasongsongan

Ramuan Banyu Urip Bawa Serda Arifin Go International

MS Arifin Menerima Kunjungan Ahli Pengobatan Alternatif di Yogyakarta

Sutiksan Terpilih sebagai Ketua KPRI 'Karya Baru' Kecamatan Pasongsongan

Anak Yatim di SDN Panaongan 3 Terima Santunan dari BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Kabupaten Sumenep

Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPRI "Karya Baru" Kecamatan Pasongsongan Digelar Paling Awal