Langsung ke konten utama

Kecamatan Pasongsongan Adakan Lomba Gerak Jalan Umum: Inilah Para Juaranya

Gerak jalan kecamatan pasongsongan
Salah satu peserta gerak jalan Kecamatan Pasongsongan regu putri dan (kanan) Agus Sugianto. [Foto: Yant Kaiy]

apoymadura.com  - Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78, di Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep menyelenggarakan lomba gerak jalan umum yang meriah dan penuh semangat. Selasa (29/8/2023). 

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk memupuk rasa cinta tanah air dan semangat gotong royong di kalangan masyarakat.

Di bawah siraman cahaya bulan, warga Pasongsongan dan sekitarnya berkumpul di depan Koramil setempat untuk menyaksikan dan berpartisipasi dalam kejuaraan gerak jalan umum. 

Suasana terlihat meriah. Riang gembira. Para peserta mengenakan pakaian seragam berwarna-warni. Ada yang serius dan formal. 

Tapi ada pula diantara para peserta yang mengenakan busana sederhana dan terkesan lucu. Dan sudah bisa ditebak, tim semacam ini tidak mengejar target juara. 

Lomba gerak jalan umum
Peserta gerak jalan regu putri yang penuh semangat. [Foto: Yant Kaiy]

Lebih dari 100 tim dari berbagai kelompok masyarakat di Kecamatan Pasongsongan berpartisipasi dalam kejuaraan ini. 

Setiap tim beranggotakan pemuda-pemudi yang menunjukkan semangat juang yang tinggi. 

Tentu ada diantara mereka yang berlatih dengan giat untuk mempersiapkan tampilan terbaik. Dan ada juga yang langsung mendaftar dadakan. 

Pada kejuaraan gerak jalan umum kali ini penilaian mengacu pada ketepatan waktu, kekompakan, ketertiban supaya tidak mengganggu prserta lain, termasuk didalamnya turut menjaga arus lalulintas karena gerak jalan menggunakan jalan protokol. 

Penilaian lainnya yaitu kesesuaian tema lomba, kreativitas kostum. 

Gerak jalan pasongsongan
Peserta gerak jalan regu putra yang salah satu rekannya pingsan. [Foto: Yant Kaiy]

Hasil nilai tiap juri lantas diakumulasi dengan penilaian juri yang lain untuk menetapkan para juara.

Hasil Kejuaraan

Setelah serangkaian penampilan yang penuh semangat dan antusiasme, dewan juri akhirnya mengumumkan pemenang dari kejuaraan. Pengumuman pemenang disiarkan lewat media sosial resmi dari pihak panitia. 

Berikut ini daftar para pemenang gerak jalan, baik dari regu putra-putri:

Herak jalan umum pasongsonganGerak jalan umum kecamatan pasongsongan
Namun, lebih dari sekadar kemenangan, kejuaraan ini adalah tentang semangat persatuan dan kebersamaan dalam merayakan kemerdekaan Indonesia.

Pesan Agus Sugianto

Ketua koordinator semua bidang lomba HUT Kemerdekaan RI ke-78 Kecamatan Pasongsongan, Agus Sugianto turut hadir dan menyaksikan langsung pelaksanaan lomba gerak jalan.

Ketika diminta komentarnya, Agus Sugianto menyampaikan:

"Lewat kejuaraan gerak jalan, masyarakat harus tetap menjaga semangat gotong royong dan menjaga persatuan dalam masyarakat."

Ia juga mengingatkan bahwa perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan harus dijadikan inspirasi untuk terus membangun negeri.

Kegiatan ini berakhir dengan sorak-sorai kegembiraan dan harapan untuk melanjutkan semangat kemerdekaan ke depannya. 

Kejuaraan gerak jalan umum ini berhasil menyatukan masyarakat dalam merayakan kemerdekaan RI ke-78 sambil memupuk rasa persatuan dan kebanggaan akan identitas nasional.

"Dengan semangat ini, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, terus menginspirasi generasi muda dan seluruh masyarakat untuk tetap berkontribusi dalam memajukan Indonesia ke arah yang lebih baik," timpal Agus Sugianto. 

Lomba gerak jalan umum pasongsongan
Personil Polsek Pasongsongan sedang mengatur arus lalu lintas. [Foto: Yant Kaiy]

Pingsan

Dalam kejuaraan gerak jalan yang menempuh jarak 3,5 kilometer dengan start dan finish depan Koramil Pasongsongan, ternyata ada beberapa peserta yang jatuh pingsan. 

Beruntung panitia lomba telah bekerja sama dengan pihak Puskesmas Pasongsongan. Bagi peserta yang jatuh pingsan langsung mendapat penanganan dan perawatan. [kay]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p