Langsung ke konten utama

Pasar Pao Pasongsongan Langganan Macet

pasar+pao+pasongsongan+dan+polsek+pasongsongan+sumenep+jawa+timur
Aipda Sugeng Hariadi tampak melaksanakan tugas pagi di Pasar Pao Pasongsongan. [Foto: Sur]

Catatan: Yant Kaiy

Di Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep ada dua titik pasar rakyat. Pertama di sepanjang Jalan Kiai Abubakar Sidik, tepatnya dekat BRI. Disini masyarakat menjual hasil pertaniannya. Puncak keramaian dari subuh hingga pukul 07.00 WIB.

Pasar rakyat kedua adalah Pasar Pao. Di pasar ini mau membeli apa saja ada. Tak ayal kalau saban hari lokasi perbelanjaan masyarakat ini jadi biang kerok kemacetan. Apalagi posisinya pas di tikungan. Pedagang menempati bibir jalan. Otomatis para pembeli melintas di bahu jalan provinsi.

Parkir kendaraan roda dua di sisi jalan raya atau kendaraan roda empat jadi sumbangsih terbesar kemacetan arus lalu lintas. Kesadaran individual dari pengendara memicu perang mental diantara mereka.

Sedangkan Pasar Pasongsongan berlokasi di Desa Panaongan. Di pasar ini masyarakat menjual kebutuhan seperti baju, sandal, songkok dan lain sebagainya.

Di desa ini juga ada pasar tumpah di sekitar Kantor Kecamatan Pasongsongan. Di lokasi tersebut masyarakat menjual hasil pertanian dan ternak.

Keempat titik pasar tersebut terus mengalami perkembangan cukup berarti seiring tumbuh-kembang jumlah penduduk. Sejalan itu pula sejatinya diimbangi adanya sarana dan prasarana kenyamanan masyarakat dalam berbelanja. Karena pasar menjadi salah satu sumber kemajuan sebuah daerah di bidang perekonomian. Dampaknya bagi masyarakat yang berada disitu kesejahteraannya akan lebih baik.


Pasar Pao

Pasar Pao terletak di Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Tiap Selasa dan Sabtu adalah puncak keramaian pasar yang berada di sepanjang Jalan Kiai Abubakar Sidik ini.

Pasar Pao bukanlah pasar induk  yang sebenarnya. Akan tetapi aktivitas dan keramaian Pasar Pao mengalahkan Pasar Pasongsongan sebagai pasar resmi yang diakui Pemerintah Kabupaten Sumenep.

Di pasar ini pembeli dan penjual meluber ke bahu jalan membuat macet kendaraan yang melintas. Beruntung Polsek Pasongsongan menerjunkan salah satu personilnya dalam mengurai kemacetan. Adalah Aipda Sugeng Hariadi yang secara rutin melaksanakan pengamanan, penjagaan dan pengaturan arus lalu lintas di tempat rawan macet tersebut.

Aipda Sugeng Hariadi dalam melaksanakan tugas sangat ramah dan bersahabat, tapi tegas dalam mengurai kemacetan. Sehingga kehadirannya selalu dibutuhkan di Pasar Pao Pasongsongan. [Sur]

- Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p