Langsung ke konten utama

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

agus+sugianto+bersama+kepala+dinas+pendidikan+sumenep
Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur]

apoymadura.com - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau. 

Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya.

Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat perguruan tinggi.

Melihat gairah para wali murid yang demikian, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep lalu menempatkan salah satu Guru Penggerak disitu. Tujuannya agar kebutuhan pendidikan jenjang Sekolah Dasar kualitasnya mumpuni seiring tingginya animo masyarakat. Masyarakat diam-diam menilai sistem kerja para pendidik yang tidak selaras visi misi yang dicanangkan pemerintah pusat, yakni Merdeka Belajar.

agus+sugianto+bersama+camat+pasongsongan+sumenep
Agus Sugianto (kanan) bersama Camat Pasongsongan dalam sebuah acara Perindangan Sekolah dan Cinta Lingkungan. [Foto: Sur]

Akreditasi C

Rupanya pihak yang berkompeten mengakomodir semua aspirasi wali murid, dimana sistem pembelajaran SDN Panaongan 3 awalnya kurang selaras dengan apa yang diharapkan segenap warga disitu. 

Adalah Agus Sugianto,S.Pd, Guru Penggerak satu-satunya di wilayah Kecamatan Pasongsongan yang telah memberi perubahan signifikan terhadap pola pembelajaran terhadap para peserta didiknya. Manuver meniscaya membuat segalanya lebih baik. Berbagai kegiatan intra kurikuler digarap serius agar peserta didik mempunyai rasa percaya diri dalam jiwanya. Menanamkan keyakinan, bahwa kemampuannya itu akan menjadikan segalanya lebih baik. 

Contoh kongkritnya, Agus Sugianto mengaplikasikan sistem pembelajaran pengembangan minat dan bakat peserta didik pada Sabtu. Satu hari para murid dibebaskan memilih pembelajaran yang diminatinya. Misal ada anak yang suka seni, guru mengelompokkan mereka jadi satu dan dibimbingnya. Begitu pula jika murid suka olah raga, mereka dikelompokkan dan diarahkan guru oleh guru pembimbing yang berkompeten. 

Tatkala Agus Sugianto menjadi Kepala SDN Panaongan 3, akreditasinya di level C. Ini tentu menjadi tantangan tersendiri baginya. Banyak pihak menilai, bahwa dia tidak akan bisa menyulap sekolah tersebut menjadi sekolah favorit. Rupanya asumsi itu salah total. Agus Sugianto mampu menjungkir-balikkan opini mereka. Ia sukses menakhodai sekolah yang dipandang sebelah mata itu menjadi sekolah terbaik ketimbang sekolah lainnya.


OSN Jawa Timur

Kemajuan itu begitu cepat. Semua program pendidikan yang dicanangkan Agus Sugianto berjalan sesuai prosedur. Dukungan moril para wali murid menjadi pompa semangat untuk terus berprestasi. Disiplin tinggi juga diaplikasikan oleh segenap guru yang ada.

"Mengasah mereka dengan teknik terbaik akan menjadikannya mendekati sempurna. Sehingga kapanpun sekolah membutuhkan, mereka sudah siap berkompetisi. Siap tanding. Tentu berbeda ketika bakat mereka diasah dadakan," terang Agus Sugianto di kantornya. Rabu (14/6/2023) 

Sistem pembelajaran seperti ini, ternyata membuahkan hasil maksimal. Jangan heran kalau akhirnya sudah ada dua muridnya yang sukses melaju ke OSN (Olimpiade Sains Nasional) Jawa Timur. 

Prestasi lainnya yang juga telah mengharumkan keluarga besar SDN Panaongan 3 yaitu di bidang paduan suara. Beberapa kali paduan suara sekolah ini tampil dibeberapa acara resmi di kabupaten. Pernah pula koor ini menyanyikan lagu Anti Narkoba bersama seribu lebih paduan suara siswa SD di tanah air. 

Orang nomor dua di Kota Keris Sumenep turut mengapresiasi paduan suara dari SDN Panaongan 3. Waktu itu Wakil Bupati Sumenep hadir mengisi acara Maulid Nabi Muhammad SAW. 

"Kehadiran Wakil Bupati Sumenep ke sekolah kami merupakan wujud kepedulian terhadap perubahan sistem pembelajaran yang diaplikasikan. Memanusiakan murid atau lebih tepatnya mencurahkan perhatian ekstra kepada seluruh peserta didik salah satu kiat kami dalam berbenah. Sehingga kolaborasi antara kami dengan wali murid mampu menciptakan nuansa kemajuan pendidikan di sekolah ini," tegasnya.

Harapannya tidak terlalu muluk. Memaksimalkan segenap potensi yang ada untuk meraih apa yang telah diplaning sejak awal merupakan pijakan kuat dalam memajukan SDN Panaongan 3. Tidak ada kata terlambat. Akreditasi C itu hanya ada di selembar kertas.

"Biarlah masyarakat yang menilai kami," pungkas Agus Sugianto dengan senyum mengembang. [Sur]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com