Langsung ke konten utama

Soal dan Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 1 SD Kurikulum Merdeka



Catatan: Yant Kaiy
Salah seorang teman yang jadi guru honorer di Sekolah Dasar Islam meminta bantuan pada saya untuk dibuatkan soal-soal PP (Pendidikan Pancasila) beserta kunci jawabannya. Teman guru tersebut mengajar di kelas satu dan tak sempat membuatnya karena ia akan berhari raya Idul Fitri di kampung halamannya di Surabaya.

Ia memberikan buku pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 1 terbitan Erlangga Jakarta. Buku Kurikulum Merdeka ini ditulis Dwi Tyas Utami.

l. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B dan C, pada jawaban yang benar!

1. Tempat tidur berada di……….
A. Ruang tamu
B. Dapur
C. Kamar tidur

2. Kita mandi setiap hari di……….
A. Kamar mandi
B. Kamar tamu
C. Dapur

3. Contoh batasan rumah adalah………..
A. Laut
B. Sungai
C. Tembok

4. Saat akan bertamu, kita harus……….
A. Langsung masuk
B. Mengucap perpisahan
C. Mengetuk pintu

5. Tempat kumpul keluarga adalah……….
A. Ruang keluarga
B. Kamar tidur
C. Halaman

6. Bagian rumah paling depan adalah……….
A. Ruang makan
B. Halaman
C. Kamar mandi

7. Setelah makan, piring yang kotor harus di……….
A. Buang
B. Biarkan
C. Bersihkan

8. Halaman yang kotor harus dibersihkan dengan cara……….
A. Disapu
B. Ditimbuni sampah
C.Dibakar

9. Kamar tidur berguna untuk……….
A. Makan
B. Mandi
C. Tidur

10. Manfaat kerjasama dengan lingkungan sekitar adalah……….
A. Meringankan pekerjaan
B. Menyulitkan pekerjaan
C. Menambah pekerjaan

11. Agar tanaman tetap tumbuh subur, kita harus……….
A. Memotong
B. Merawatnya
C. Membakar

12. Orang yang bertanggung jawab membersihkan rumah adalah……….
A. Anak
B. Orang tua
C. Semua anggota keluarga

13. Matahari terbit dari arah……….
A. Barat
B. Timur
C. Utara
14. Alat petunjuk mata angin adalah……….
A. Kompas
B. Jarum jam
C. Penggaris

15. Kita dan tetangga harus hidup……….
A. Rukun
B. Bertengkar
C. Bermusuhan

16. Atap rumah bocor saat hujan anggota keluarga yang sebaiknya memperbaiki adalah……….
A. Ibu
B. Ayah
C. Adik

17. Perhatikan gambar berikut! Gambar tersebut menunjukkan gotong royong di lingkungan……….
A. Rumah
B. Sekolah
C. Taman bermain

18. Sebagai anak kita memiliki peran, salah satunya adalah………. dengan tekun.
A. Belajar
B. Bermain
C. Tidur

19. Contoh pekerjaan yang harus dikerjakan sendiri adalah……….
A. Membersihkan halaman
B. Merapikan meja belajar
C. Bercocok tanam

20. Tugas anak di rumah adalah……….
A. Mengganti lampu
B. Menimba air
C. Mengerjakan PR

21. Nilai positif dalam gotong royong antara lain……….
A. Perpecahan
B. Menang sendiri
C. Kekeluargaan

22. Membuang sampah pada……….
A. Sungai
B. Tempatnya
C. Halaman rumah

23. Perhatikan gambar berikut! Kegiatan tersebut adalah gotong royong di lingkungan……….
A. Sekolah
B. Pasar
C. Rumah

24. Krayon Andi habis, Andi ingin meminjam krayon Zidan. Zidan sebaiknya……….
A. Menghindari Andi
B. Meminjamkan krayon
C. Meminta Andi pergi

25. Kita memperkenalkan diri di kelas, kita pertama kali menyebutkan……….
A. Nama
B. Cita-cita
C. Anggota keluarga

ll. Isilah titik-titik berikut ini dengan jawaban yang benar!
1. Perhatikan gambar di samping! Ibu sedang memasak di……….

2. Arman akan bermain bola di rumah, Arman sebaiknya bermain di……….

3. Ibu berperan mengurus……….

4. Manfaat gotong-royong di sekolah adalah……….

5. Melakukan pekerjaan bersama-sama disebut……….


KUNCI JAWABANPENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT)
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Mata Pelajaran: Pendidikan Pancasila
Kelas      : l (Satu)
l. Pilihan ganda
1. C
2. A
3. C
4. C
5. A
6. B
7. C
8. A
9. C
10. A
11. B
12. C
13. B
14. A
15. A
16. B
17. A
18. A
19. B
20. C
21. C
22. B
23. A
24. B
25. A
II. Isian
1. Dapur
2. Halaman
3. Rumah tangga
4. Suasana belajar terasa nyaman
5. Gotong-royong.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p