Langsung ke konten utama

Pesan Agus Sugianto di Pondok Ramadhan SDN Panaongan 3 Pasongsongan Sumenep

sdn panaongan 3 pasongsongan sumenep menggelar acara buka puasa bersama
Agus Sugianto,S.Pd (kiri) bersama para guru ngaji di acara buka puasa bersama di SDN Panaongan 3 Pasongsongan. [Foto: Yant Kaiy]


SUMENEP – Kepala SDN Panaongan 3, Agus Sugianto merupakan warga Dusun Benteng Utara Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep yang jadi Guru Penggerak satu-satunya di jenjang pendidikan SD Kecamatan Pasongsongan. Terbukti dia telah sukses membuat perubahan cukup berarti bagi kemajuan pendidikan di lembaganya.

Selama Bulan Suci Ramadhan, Agus Sugianto menghelat acara Pondok Ramadhan 1444 Hijriah selama tiga hari di sekolahnya. Puncaknya, digelar buka puasa bersama (bukber) dengan guru ngaji, Komite Sekolah, para guru dan semua peserta didiknya. Selasa (18/4/2023).

“Pondok Ramadhan menjadi bagian tak terpisahkan dengan kegiatan sekolah selama hari efektif fakultatif. Tiap tahun kegiatan religius ini selalu jadi agenda rutin. Karena kita tahu didalamnya sarat pembelajaran moral terhadap peserta didik dan masih ada kaitannya dengan dunia pendidikan,” ucap Agus Sugianto dalam kata sambutannya.

Dalam kesempatan itu, Agus Sugianto menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya kepada semua yang hadir.

“Kegiatan Pondok Ramadhan yang digagas SDN Panaongan 3 kali ini sebagai upaya memupuk kebersamaan dengan para guru ngaji. Karena saya sadar, secara tidak langsung para guru ngaji menjadi tulang punggung pendidikan akhlak terhadap para murid kami,” tegas Agus Sugianto.

Memang di sekolah juga diajarkan Pendidikan Agama Islam, tapi porsinya sedikit. Maka untuk menajamkan nilai ilmu keagamaan para peserta didiknya tentu lebih banyak diperoleh dari para guru ngaji.

“Pendidikan karakter menjadi fokus utama kami. Maka di SDN Panaongan 3 sekarang tidak ada lagi perangkingan. Yang ada adalah murid teladan,” tegasnya.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penyerahan bingkisan Hari Raya Idul Fitri kepada beberapa guru ngaji, apoymadura.com dan Komite Sekolah. Karena mereka semua telah mempersembahkan sumbangsih besar bagi kemajuan SDN Panaongan 3 selama ini. [kay]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p