Langsung ke konten utama

Peresmian Kapong dan Ultah MS Arifin

MS Arifin (4 dari kiri) bersama personil Kapong. (Foto: Yant Kaiy) 

Yogyakarta - Peresmian Komunitas Radio Ht Kapong berlangsung di Carnivore Coffee lantai 2 Jalan Selokan Mataram Sinduadi MlatI Sleman. Kapong sendiri berdiri atas ide brilian CEO Therapy Banyu Urip International, MS Arifin. Sehubungan banyak terjadi beberapa tindak pidana di kedua kampung tersebut. Rabu (5/10/2022). 

"Kapong sendiri kepanjangan dari Karanganyar dan Popongan. Personil Kapong terdiri dari orang-orang dari kedua kampung, yakni Kampung Karanganyar dan Kampung Popongan," terang MS Arifin. 

Tujuan berdirinya Kapong tidak lain untuk menjaga keamanan dan ketertiban di kedua kampung tersebut. Plus terjaganya jalinan kekeluargaan yang harmonis, sehingga terjadilah sinergi dalam banyak hal. 

"Sudah banyak contoh di daerah lain. Ada dua kampung yang tawuran karena permasalahan sepele. Saya menyimak itu semua karena tidak adanya jalinan komunikasi," ucap MS Arifin. 

Di tengah-tengah perbincangan sedang berlangsung, tiba-tiba ada salah seorang diantara mereka yang mengucapkan: Selamat ulang tahun kepada MS Arifin. Kebetulan tanggal lahir dia bersamaan dengan hari ulang tahun TNI (Tentara Nasional Indonesia). 

"Bagi saya malam ini sangat spesial. Karena ada tiga momentum penting untuk terus dikenang," pungkas MS Arifin. (Kay) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p