Langsung ke konten utama

Therapy Banyu Urip dan Kesaksian Pasien

Suasana pengobatan di Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. (Foto: Yant Kaiy) 

Yogyakarta - Akhir-akhir ini pengobatan dengan menggunakan bahan-bahan herbal sedang digandrungi oleh masyarakat luas di tanah air. Bahkan pengobatan tradisional menjadi pilihan terbijak bagi mereka yang menghendaki kesembuhan tanpa ada efek samping. Ahad (23/10/2022). 

Seperti pengobatan Therapy Banyu Urip yang bahan-bahan ramuannya berasal dari bumi nusantara. 

Berikut pengalaman dari lima pasien yang pernah merasakan keampuhan Ramuan Banyu Urip. 

1. Rinda Lesta
Saya tidak menyangka kalau keponakan saya bisa sembuh dari buta warna. Padahal segala cara telah diupayakan semaksimal mungkin lewat pengobatan medis dan pengobatan alternatif.  Tapi keponakan saya tidak sembuh.

Dua kali ikut tes masuk tentara, tetap saya ia gagal. Cita-citanya kandas di tengah jalan.

Sampai suatu waktu kedua orang tuanya membawa anaknya ke Yogyakarta. Ia menjalani rawat inap. Setelah 24 hari keponakan saya pulang dan langsung ikut tes.

Alhamdulilah, kini keponakan saya sudah masuk pendidikan untuk jadi TNI.

Benar-benar tidak menyangka keponakan saya bisa sembuh.


2. Sadik Lober
Saya sekarang bisa tersenyum melihat istri sehat kembali. Tak percaya tapi nyata. Awalnya istri saya menderita kanker payudara. 

Sebelum dilakukan tindakan operasi pengangkatan? Kakak ipar mengambil tindakan tegas membawa istri  saya ke Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta.

Luka payudara istri saya sekarang sudah sembuh total  berkat Ramuan  Banyu Urip

Sadik Lober,
Sampang-Madura


3. Rasyid Bluto
MS Arifin selain sebagai terapis berkaliber internasional yang sering mengobati orang-orang penting diluar negeri, ternyata sikapnya tidak tetap rendah hati. Kesuksesannya membawa Ramuan Banyu Urip ke pentas dunia membuat dirinya sering dibutuhkan orang-orang penting di Eropa dan Amerika.

Saya tahu semua itu karena saya sempat menginap di asrama Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta, mengantarkan anak saya yang berobat karena penyakit buta warna. 

Pelayanannya terhadap pasien tidak dibeda-bedakan, bahkan jiwa sosialnya sangat tinggi. Terbukti ketika saya hendak pulang, saya disedekahi Ramuan Banyu Urip dan Husada Pamungkas.

Terima kasih Bapak MS Arifin. Saya bersaksi dengan nama Tuhan, Bapak MS Arifin adalah orang baik dan berjiwa sosial.


4. Sutri Lina
Salam hormat,
Therapy Banyu Urip menjadi andalan saya dalam mengobati segala macam penyakit. Kenapa ramuan herbal ini menjadi andalan? Hal itu karena saya punya penyakit berat yang sembuh karena meminum ramuan ini.

Dulu saya mengidap penyakit asam lambung dan kolesterol serta hipertensi. Ketiga penyakit berat itu tidak pernah sembuh meski telah diobati dengan resep dari dokter.

Ketika saya menyelami informasi dari website www.apoymadura.com dan kanal video sosial media lainnya. Saya lalu tertarik ke Therapy Banyu Urip. Singkat cerita, saya langsung berkomunikasi dengan CEO Therapy Banyu Urip International, Bapak MS Arifin.

Lantas saya pesan Ramuan Banyu Urip dan mengikuti arahan beliau.

Sepekan kemudian, penyakit saya sembuh total berkat Therapy Banyu Urip.


5. Zein Tamara
Sembuh dari penyakit adalah dambaan tiap manusia. Saat dimana penyakit saya tidak dapat sembuh lewat berbagai cara pengobatan, hal itu menimbulkan beban pikiran kian tidak menentu. Saya berada di persimpangan, antara keraguan menyesakkan dada. 

Akibat kencing manis tinggi, mata jadi buram. Sungguh amat mengkhawatirkan. 

Lalu saya melakulan pengobatan herbal di Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. 

Alhamdulillah penyakit berat ini sekarang telah sembuh. Hanya sepekan saya di Yogyakarta.

Begitulah pengalaman mereka yang pernah merasakan kemanjuran Ramuan Banyu Urip yang tidak sekadar mengobati, melainkan bisa menyembuhkan penyakit apa pun hingga ke akarnya. (Kay) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p