Langsung ke konten utama

Simak Ulasan Netizen di GMaps Tentang Therapy Banyu Urip

MS Arifin, CEO Therapy Banyu Urip International (kanan) bersama mitra kerja. (Foto: Yant Kaiy) 

Yogyakarta - Membangun kepercayaan publik memang tidak mudah, dibutuhkan akhlak yang baik. Sedangkan persoalan kepercayaan warga masyarakat terhadap Therapy Banyu Urip itu dikarenakan pengobatan herbal ini sangat manjur mengobati segala macam penyakit. Jumat (7/10/2022). 

Berikut beberapa tulisan dari netizen yang diambil dari GMaps:

1. Niraini Ganding

Pengalaman menggunakan Ramuan Banyu Urip ketika terpapar Covid-19.

Saat itu kami sekeluarga secara bersamaan terpapar Covid-19. Kami tak bisa kemana-mana karena tetanggaku banyak yang meninggal setiap hari. Suasana di perumahan tempat tinggal kami begitu mencekam.

Untunglah di rumah saya kebetulan menyediakan Ramuan Banyu Urip. Ya, ramuan herbal inilah yang kami konsumsi setiap hari.

Puji Tuhan, kami sekeluarga terselamatkan dari maut berkat ramuan ampuh Banyu Urip.


2. Wahab Manding

Sepekan lebih saya dirawat di rumah sakit swasta terkemuka di Kota Pamekasan. Yang namanya orang sakit tentu pikiran ingin cepat sembuh sehingga bisa beraktivitas kembali.

Ada yang membisikkan ke telinga, bahwa saya ada kemungkinan terkena guna-guna lantaran perut saya membengkak.

Istri saya menganjurkan untuk pulang, menjalani pengobatan di luar. Saya pun setuju.

Pulang dari rumah sakit, kami menuju orang pintar yang dimaksud. Setelah diberi air, orang itu berkata, bahwa saya disantet salah satu tetangga.

Saya tidak percaya dengan itu semua. Istri dan saudara yang lain kemudian membuat perhitungan untuk menghabisi tetangga yang dimaksud.

Saya tidak sependapat dengan mereka. Lalu saya meminta untuk dibawa ke Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta.

Eh, ternyata hanya tiga hari dirawat dengan Ramuan Banyu Urip liver saya sembuh.

Saya pertegas terhadap mereka, bahwa kita tidak boleh menuduh orang sembarangan.


3. Melinda Waru

Aku mengidap penyakit kelenjar getah bening. Penyakit ganas mematikan ini aku alami  disaat suamiku lagi bangkrut dari usaha membuka toko kelontong di Jakarta.

Aku pulang bersama suami dan anakku tidak membawa uang lebih. Hanya membawa penyakit dari Jakarta. Tak terpikirkan nasib rumah tangga kami akan semenderita itu.

Dalam mengidap penyakit getah bening, kami tetap optimis bahwa Allah akan menolong umat-Nya yang lagi dirundung malang. Saban tengah malam aku sholat tahajud dan berdoa agar penyakitku diangkat dari raga ini.

Lewat kuasa-Nya aku dipertemukan oleh Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. Penyakitku berangsur membaik dan terus membaik hingga akhirnya sembuh total setelah diterapi Ramuan herbal ini.

Terima kasih Tuhan... Terima kasih pula kepada Therapy Banyu Urip.


4. Wilda Dasuk

Akibat kecelakaan naik sepeda motor, betis kiri aku terluka, dagingnya mengelupas. Itu semua karena diserang sepeda motor  dari belakang dan menghantam betisku.

Sampai di rumah sakit langsung dijahit oleh dokter yang bertugas. Setelah diperbolehkan pulang saban malam tidak bisa tidur karena nyeri hebat di betisku.

Suamiku kemudian membelikan aku Ramuan Banyu Urip dan dioleskan ke bekas luka. Sejak saat nyeri itu hilang.

Sebelumnya, kupikir ramuan yang dibeli suamiku tidak akan memberikan reaksi apa-apa. Tetapi Ramuan Banyu Urip memang sangat luar biasa manfaatnya.


5. Roni Pasean

Ramuan Banyu Urip bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Ramuannya satu, akan tetapi faedahnya multi fungsi. Ini yang dikatakan temanku sebagai ramuan ajaib, tiada tandingannya dan tiada banding.

Setelah aku sendiri berkunjung ke Therapy Ramuan Banyu Urip Pusat Yogyakarta karena sebuah penyakit kanker hati, barulah aku bisa menyimpulkan, bahwa penyakit bisa sembuh dengan cepat asal metodenya tepat.

Walaupun metodenya salah, namun tetap penyakit akan sembuh.

Terima kasih Banyu Urip. Aku sembuh dari kanker hati karenamu...


Itu saja beberapa ulasan yang dikirim para pengguna Ramuan Banyu Urip yang diterima admin Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. (Kay) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p