Subanar Pimpinan Therapy Banyu Urip Cabang Yogyakarta

MS Arifin, CEO Therapy Banyu Urip International. (Foto: Yant Kaiy) 

Yogyakarta - Banyak cabang Therapy Banyu Urip bermunculan di bumi nusantara ini. Bahkan diluar negeri pun sudah tidak asing lagi. Seperti di Malaysia, Singapura dan Timor Leste. 

Seiring waktu pula, sukses Therapy Banyu Urip yang mendunia menarik minat Subanar untuk bergabung didalamnya. Selasa (30/8/2022). 

"Subanar adalah pimpinan Cabang Therapy Banyu Urip Yogyakarta. Dalam peringkat, cabang ini sekarang masuk ranking 10 besar terbanyak berbelanja Ramuan Banyu Urip," terang MS Arifin di hadapan para wartawan. 

Lebih jauh MS Arifin mengatakan, lokasi Cabang Therapy Banyu Urip milik Subanar berada dalam satu wilayah dengan Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. Namun permintaan ramuan dari para reseller terus mengalir padanya.

"Keberhasilan Subanar ini membuka mata hati kita, bahwa Tuhan Maha Bijaksana," ucap pengusaha berdarah Madura ini meniscaya. 

Berikut reseller yang dimiliki Subanar:
1. Agus Wahid, Purbalingga.
2. Dulhalim, Batam. 
3. Joko Santoso, Wonogiri. 
4. Abdurahman, Indramayu. 
5. Hendri, Serang. 

"Saya hanya berpesan kepada semua reseller untuk tetap amanah dalam bekerjasama dengan perusahaan kami. Tentu kami senantiasa akan memberikan atensi tidak setengah hati," pungkasnya. (Kay) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Madura Breaking News💥 BKN Resmi Tunda Pelaksanaan Seleksi PPPK Tahap II😭 Peserta Wajib Tahu😭🆘

KKG Gugus 02 SD Pasongsongan Gelar Rapat Rutin Bulanan

Praktik Korupsi BSPS di Sumenep Terungkap, Kades 🅱️🅾️ngkar Sistem Jual Beli yang Merugikan

Besok‼️ Penyerahan SK CPNS dan PPPK di Sumenep, Momentum Awal Pengabdian bagi Ratusan Calon ASN

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Inspirasi Kepala Sekolah: Agus Sugianto Bangun Kedekatan dengan Murid SDN Panaongan 3😁

Workshop Deep Learning untuk Guru SD Pasongsongan👍👌 Tingkatkan Kualitas Pembelajaran🏆

Amazing‼️ SDN Panaongan III Buktikan Keterbatasan Bukan Penghalang Prestasi