Antologi Puisi Fragmen Nasib (9)



Karya: Yant Kaiy

Pesona Dara

senyum seperti kemarin itu menggoda gerakku

bangki tkan hasrat untuk memiliki seutuhnya

namun kehíjauan sikapku menggambarkan kekerdilan cinta

atau berpikirku tak begitu melambung hanya tinggi impian

menerjang apa saja di depan hidung

tak sekeras baja tak seteguh dinding penghalang langkah

hanyalah iri membedaki paras berjerawatan

aku memang tak mau senyum mengundang berahi,

kecuali sebatas teman menumpahkan problema di gelas persahabatan

barangkali takkan pernah ternatal kendati senyumnya semanis madu

berhiaskan kecongkakan serta dengki tak berkesudahan

apa boleh buat kelahirannya berwatak sedemikian

 

kuganti halusinasí merenda liku hidup

yang porak poranda akibat gempa fitnah atas pilihanku

menyendiri membatasi keserakahan, menumpuk beraneka animo

berakal bulus kesekian kalinya pada pesonanya,

kemudian mengalir kebencian mengerosi bulatnya tekadku

runtuh, pudar hasratku. lalu sosok penyejuk kesendirianku

lenyap terbakar oleh irama kebencian membuncah

andai kutak dapat mengendalikan niatku

barangkali gunung akan kudekap erat

hutan adalah kasur empukku tidur,

bebatuan merupakan ketegaran asaku serentang usia.

Sumenep, 01/08/1988



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Madura Breaking News💥 BKN Resmi Tunda Pelaksanaan Seleksi PPPK Tahap II😭 Peserta Wajib Tahu😭🆘

Praktik Korupsi BSPS di Sumenep Terungkap, Kades 🅱️🅾️ngkar Sistem Jual Beli yang Merugikan

KKG Gugus 02 SD Pasongsongan Gelar Rapat Rutin Bulanan

Besok‼️ Penyerahan SK CPNS dan PPPK di Sumenep, Momentum Awal Pengabdian bagi Ratusan Calon ASN

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Inspirasi Kepala Sekolah: Agus Sugianto Bangun Kedekatan dengan Murid SDN Panaongan 3😁

Kepercayaan Publik terhadap SDN Panaongan 3 Kian Meningkat, Wujud Nyata Pembelian Kendaraan Roda Tiga🔥

Luar Biasa🔥 Polres Sampang Tertibkan Kendaraan Bermotor, Razia hingga Kecamatan⁉️