Antologi Puisi “Keping Pengembaraan Khayal” (17)



Karya: Yant Kaiy

Bunda Tercinta

kasihmu tak mungkin kujabarkan

terlalu kecil kalimat menggambarkannya

kepergianku kau tandai dengan air mata

aku tak sanggup berpisah denganmu

sebab rindu yang kita bikin amat menyakitkan

aku mulai setuju kita takkan membuat jarak

 

kau sayangi daku tiap desah nafasmu

sehingga kepergianku kau tandai derita

kendati itu tidak berlangsung lama

 

biarlah hasrat pengembaraan kupendam

akan kusemai pada penghujan tiba

kini aku berjuang, ibu

meratakan keberadaan diri

dengan situasi sekitar yang sudah mapan

tak mungkin aku berdian diri selamanya

mendempul hari demi hari terlewati

dengan beraneka-ragam angan tak menentu

sungguh sangatlah merugi.

Pasongsongan, 29/06/95

 

Resah Berkepanjangan

pikiran seolah tidak jalan

lamunan senantiasa membeku, dingin

cuma khayal antara sadar dan tiada

resah pun tak dapat kutangkis

ia membentuk jarum menancap di kepala

melebur segala hasrat tersisa

aku tak berkutik sebelum melangkah

kucoba membangun inspirasi tak keruan

namun aku terjebak resah tiada batas

yang menguras luas perenungan

dan itu harus kutentang habis-habisan

aku ingin meretas kesengsaraan ini

yang sekian lama menyembelit hidup.

Pasongsongan, 28/06/95



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

KB-PAUD Sabilul Rosyad Desa Pagagan Menerima Kunjungan Asesor Akreditasi

PB Elang Waru Jalin Persahabatan dengan PB Indoras Sumenep

Mitos Uang Bernomer 999

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Sekolah Hebat, SDN Padangdangan 2 Gelar Program Bersase Setiap Sabtu

498 Guru Honorer Sumenep Gagal Terjaring PPPK, Bagaimana Nasib Mereka?

Kekecewaan Guru Honorer Pasongsongan: Lama Mengabdi tapi Tak Lolos PPPK

Di SDN Padangdangan 1 Digelar Isco Pediyah, Ajang Asah Kecerdasan dan Spiritual Siswa