Fenomena Revolusi Musik Rock

 

Aksi panggung God Bless (Foto: suara.com)

Artikel Musik: Yant Kaiy

Kita kembali berbicara tentang musik rock, musik cadas yang selalu dinamis dan energik. Tampaknya masih belum juga bergeser dari trend musik anak remaja masa kini di seluruh dunia, termasuk di dalamnya Indonesia. Selaras dengan iramanya yang menghentak, musik rock pun selalu berkembang dengan memasukkan warna-warni genre baru, sehingga kian menjadi spesifik.

Kita bisa melihat sejenak mulai zaman rock'n roll yang dipelopori Bill Hayley dan The Comets, Chuck Berry, dan Elvis P yang kemudian dimodernisasi oleh kelompok yang menamakan dirinya Beatles serta diikuti Rolling Stones,CCR, Kinks, dan lainnya.

Di tanah air pada masa 70-80-an, kita memiliki jawara-jawara rock seperti Aka (berubah jadi SAS), God Bless (berubah jadi Gong 2000), Giant Step, Super Kid, Rollies, Trenchem ataupun Rhapsodia. Namun sayang sekali, kondisi pada waktu itu amat menyedihkan karena ketika nama-nama mereka hanyut terbawa arus zaman dan tiba-tiba tenggelam di tengah perjalanan tahun 80-an.

Dengan bermunculannya kelompok musik cadas baru di akhir delapan puluhan, tampaknya akan membawa angin segar bagi perkembangan musik cadas di tanah air. Walaupun kita tak dapat mengelak bahwa ribuan rock band yang muncul di seluruh pelosok tanah air sebagian besar masih juga terkesan asal jadi dan asal ramai. Itu pun memang pertanda baik, bahwa kaum remaja kita turut mendukung kebangkitan musik cadas.

Era baru akan dibuka oleh munculnya kelompok-kelompok muda yang berpotensi aliran rock.

Berbicara tentang aliran-aliran yang ada dalam peta musik rock di Barat, maka kita perlu lagi membuka lembaran sejarah permusikan yang sebetulnya amatlah sedikit banyak kita telah melupakannya. Sebab, di samping terlalu banyak aliran dalam musik cadas, juga karena jenis musik ini selalu mengalami metamorfose. Jadi banyak lahir aliran baru. Dan di sini akan dipaparkan beberapa aliran.

Pertama, sebut saja rock 'n roll. Group yang terjun ke aliran ini adalah Beatles. Kedua, pure rock (rock murni), yang menganut aliran ini adalah Deep Purple dengan salah satu albumnya yang berlabel Soldier Fortune. Ketiga, pop rock. Aliran ini amatlah berpengaruh di blantik musik Indonesia karena beberapa faktor yang menyebabkannya. Sebagai contoh penyanyi yang menggelutinya yaitu Tina Tunner serta Madonna. Keempat art rock, dalam aliran ini Bon Jovi yang merupakan jagonya. Adapun lagunya Living 'On the Prayer, Never Say Good-by, Bad Medicine. Kelima dan keenam adalah hard rock dan heavy metal (digabungkan karena tiada perbedaan). Sementara group yang mewarnainya adalah Degg Lepard dengan lagunya yang berjudul Hegh and Dry dan Motle Crue dengan albumnya girl, girl, girl. Ketujuh, speed metal. Aliran ini dapat juga dikatakan sebagai jenis musik rock murni, dan jenis rock yang paling "maha". Group yang berkecimpung di sini di antaranya Gun n' Roses dengan salah satu lagunya Wellcome to The Jungle. Yang terakhir adalah heavy slow rock. Jenis ini hanya merupakan perkembangan heavy metal, dan juga slow rock yang merupakan perkembangan dari rock 'n roll yang dikawinkan dengan pure rock. Sedang grup yang menggelutinya adalah Scorpion dengan salah satu albumnya Still Loving You.

Dengan demikian kita dapat menarik kesimpulan dalam menelusuri musik cadas di Indonesia. Atau paling tidak kita dapat memasukkan dalam aliran apa musik rock di tanah air kita tercinta ini sebenarnya.

Revolusi semacam itu juga kini telah masuk ke dalam nuansa musik cadas di negeri kita lewat gelaran-gelaran kelompok pendatang yang mulai mengkibarkan panji-panjinya. Munculnya nama-nama Power Metal, Andromeda, Grass Rock, Kamikase, Kaisar, Lipstik, Slank, Roxx, Rolland, Big Boy, Saltis, Rudal, adalah merupakan bukti bahwa rock di tanah air juga mengalami metamorfose dari generasi ke generasi sekaligus revolusi warna musik.

Rupanya kelompok-kelompok tadi di atas telah mewakili masing-masing warna musik yang sedang menjadi trend saat ini. Tak perlu disangsikan lagi bahwa kelompok-kelompok lain akan juga dapat bermunculan. Menyusul sukses yang telah digapai rekan-rekannya, karena persaingan bisnis rock'n roll begitu ketat akhir-akhir ini.

Kita sebenarnya telah memaklumi, bahwa persaingan bisnis rock'n roll di negeri kita akhir-akhir ini telah tidak seru dalam faktor intern, tetapi juga telah diramaikan oleh munculnya rocker melayu dari negeri Jiran yang mengadakan invasi ke negeri kita. Mereka tidak saja meramaikan bursa kaset rock kita, tetapi juga ikut bersaing dengan rocker kita.

Bahkan kita pun semakin cemas dan pesimis ketika kelompok Searc tiba tiba saja menjadi tuan rumah di negeri orang lewat nomor Isabela. Atas kesuksesan kelompok ini, rupanya telah membuat 'terbakar semangat' rocker Jiran lainnya, sehingga muncullah nama-nama lain seperti Wings, Odissey, Justice, Aces, Lipan Bara, dan barusan muncul lagi kelompok anyar Iklim dengan sebuah albumnya Suci dalam Debu. Dan entah apalagi nanti. Ironisnya pada waktu itu kita masih lesu karena baru kena musibah dibekukannya musik rock di negeri kita untuk beberapa waktu, sehingga munculnya kelompok-kelompok negeri Jiran tersebut tidak mendapat perlawanan yang seimbang dari pendekar-pendekar rock kita yang secara musikalitas sebetulnya tidak kalah dibanding mereka.

Bahkan, sebetulnya kita lebih fasih dalam melafalkan rock ketimbang mereka, asalkan kita juga mampu mengadakan manajemen yang rapi dan apik. Dengan munculnya kelompok-kelompok muda dan jago-jago muda seperti Slank, Kaisar, Power Metal, dan lainnya diharapkan mampu menggilas dominasi musisi negeri Jiran yang tampaknya mempunyai kelebihan di luar segi musikalitas.

Kita juga memikirkan untuk terus menggali bibit-bibit yang cukup sesuai dengan target yang diinginkan. Namun ini juga bukan berarti kita harus mengabaikan kekuatan-kekuatan yang lama.

Memang, mereka bukan ancaman yang mematikan pamor di blantika musik Indonesia, tetapi setidaknya kita harus menunjukkan bahwa kitalah tuan rumah di sini, di bumi pertiwi!

Tinggal lagi sekarang kita mengadakan perombakan secara global. Perombakan tersebut bermaksud untuk membenahi kekurangan-kekurangan. Perombakan itu termasuk di dalamnya perbaikan sarana, manajemen, mental, idealisme, serta pola musik yang disesuaikan dengan trend musik yaitu rock'n roll, dan saat ini banyak digemari.[]

 

Diolah dari berbagai sumber

Publish: Koran Berita Yudha (15/12/1991)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Salurkan Sedekah di SDN Panaongan 3

Abu Supyan: Kepala SD yang Memiliki TK Satu Atap Diminta Segera Urus Izin Operasional

MS Arifin Menerima Kunjungan Ahli Pengobatan Alternatif di Yogyakarta

Anak Yatim di SDN Panaongan 3 Terima Santunan dari BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Kabupaten Sumenep

Saran Agus Sugianto dalam Rapat KKG SD Gugus 02 Pasongsongan

Agus Sugianto Sependapat dengan Pengawas Bina SD, Dorong Pengurusan Izin Operasional TK Satu Atap

Notulen Rapat KKG PAI Kecamatan Pasongsongan Awal 2025

KKG SD Gugus 02 Pasongsongan Gelar Rapat Penyegaran dan Konsolidasi

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Gondo Topo: Perpaduan Pijat Saraf dan Ramuan Herbal di Bondowoso